Pak Rai pernah diinfus saat rawat inap di suatu rumah sakit. Salah satu cairan infus yang digunakan adalah cairan saline NaCl 0,9% dengan volume 500 mL. Cairan ini mengandung ion natrium dan ion klorida. Cairan infus ini digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit, dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik. Larutan infus ini dibuat dengan mempunyai tekanan osmotik yang sama (isotonik) dengan darah manusia. Molaritas cairan saline 0,9% diperkirakan 0,15 M. Larutan di bawah ini yang berisotonik dengan contoh cairan infus di atas adalah ... a. Larutan glukosa 0,15 M b. Larutan kalium klorida 0,075 M c. Larutan asam sulfat 0,10 M d. Larutan urea 0,15 M e. Larutan asam asetat 0,2 M dengan mc022-1.jpg = 0,01

Halo Terimakasih telah bertanya di Roboguru, semoga terbantu :D, jawaban yang benar dari pertanyaan tersebut adalah C. Agar lebih jelas, simak pembahasan berikut yaa :) Isotonik merupakan istilah yang diberikan untuk dua larutan atau lebih yang memiliki nilai tekanan osmotik yang sama. Tekanan osmotik adalah salah satu sifat koligatif larutan yang nilainya dapat ditentukan dari persamaan berikut: π = M × R ×T × i dimana: π = tekanan osmotik (atm) M = molaritas larutan (M) R = tetapan gas ideal (0,082 L.atm/mol.K) T = suhu (K) i = faktor van't Hoff (i = (n - 1)α + 1) Dimana, NaCl merupakan larutan elektrolit yang dapat terionisasi sempurna (α = 1) sebagai berikut: NaCl → Na+ + Cl- Dengan demikian, faktor van't Hoff NaCl sama dengan n (jumlah ion), yaitu = 2. Maka, tekanan osmotik cairan infus tersebut adalah: π = M × R ×T × i π = 0,15 × R ×T × 2 π = 0,30RT Maka, diantara larutan tersebut yang isotonik adalah asam sulfat 0,10 M. Asam sulfat, H2SO4 merupakan asam kuat yang terionisasi sempurna dalam air (α = 1). H2SO4 → 2H+ + SO42- Karena terdapat 3 ion pada larutan tersebut, π = M × R ×T × i π = 0,10 × R ×T × 3 π = 0,30RT Jadi, larutan asam sulfat 0,10 M isotonik dengan cairan infus di atas. Terimakasih telah bertanya di Roboguru, semoga terbantu :D