Pagi hari, kita sering menjumpai embun. Entah itu di daun, halaman rumah, atau badan mobil, sering terdapat titik-titik air di pagi hari yang kita kenal sebagai embun tersebut. Hmm, mungkin ada di antara kamu yang merasa segar atau bersemangat kembali setiap kali melihat embun pagi? Tapi bagaimana, sih, sebenarnya terjadinya embun pagi itu? Embun adalah uap-uap air yang kembali berubah menjadi titik-titik air. Tetapi mengapa hal ini hanya terjadi di malam hari, ya? Sebenarnya, tidak perlu menunggu malam hari untuk membuat uap air mengembun. Embun dapat terbentuk pada suhu yang cukup dingin dan kondisi yang cukup tenang. Kebetulan malam hari adalah satu waktu yang memenuhi kedua kondisi tersebut. Memangnya apa yang terjadi pada saat udara cukup dingin? Begini, udara memiliki satu titik jenuh ketika ia tidak dapat lagi menampung uap air lebih banyak dan sebagian uap tersebut kembali berubah menjadi titik-titik air. Kondisi tersebut umumnya terjadi saat udara sudah tidak dapat menampung uap air lagi. Akan tetapi, ternyata menurunkan suhu udara juga bisa menyebabkannya berada di titik jenuh. Titik jenuh akibat penurunan suhu udara ini kita kenal sebagai titik embun. Pada malam hari, selain suhu udaranya lebih dingin, umumnya tidak banyak angin berembus. Saat tidak ada angin yang berembus, uap air akan lebih mudah menempel pada benda-benda tertentu, seperti daun, rumput, atau mobil. Benda-benda tersebut umumnya akan bersuhu dingin juga di malam hari. Akibatnya, suhu dingin dari benda tersebut akan membuat uap-uap air yang menempel pada benda itu menjadi jenuh dan berubah kembali menjadi titik-titik air. Nah, titik-titik air inilah yang kita lihat sebagai embun di pagi hari. Carilah ciri kebahasaan teks tersebut
Halo, Abel S, terima kasih sudah bertanya di Roboguru.
Kakak bantu jawab ya.
Ciri kebahasaan teks di atas meliputi:
1) Hal umum: bagaimana proses terjadinya embun.
2) Kalimat pasif: "Embun dapat terbentuk pada suhu yang cukup dingin dan kondisi yang cukup tenang."
3) Konjungsi kasual dan waktu: akibatnya, saat dan ketika.
4) Istilah ilmiah: embun.
5) Kata kerja material dan relasional: adalah, memiliki, menjadi, menyebabkan.
Untuk memahami alasan jawaban tersebut, silakan cermati pembahasan berikut.
Teks eksplanasi merupakan teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi.
Adapun kaidah kebahasaan teks eksplanasi sebagai berikut.
1) Fokus pada hal umum (generik).
Teks eksplanasi menjelaskan suatu hal secara umum dan keseluruhan. Contoh: menjelaskan tentang tsunami maka yang dijabarkan adalah bagaimana proses terjadinya tsunami, penyebab, dan akibat dari bencana tersebut.
2) Menggunakan kalimat pasif.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu perbuatan atau aktivitas. Kalimat pasif biasanya diawali oleh awalan ter- atau di-.
3) Menggunakan konjungsi kasual dan waktu.
Konjungsi kausal adalah kata hubung yang menunjukkan sebab akibat. Contoh konjungsi kausal adalah maka, kalau, karena, jika, bila, oleh sebab itu, dan sehingga. Sementara itu contoh konjungsi waktu adalah saat, ketika, sebelum, sesudah, dan masih banyak lagi.
4) Terdapat istilah ilmiah.
Istilah ilmiah adalah segala sesuatu yang dibuat berdasarkan kaidah ilmu pengetahuan. Contohnya: adaptasi, metamorfosis, fotosintesis dan sebagainya.
5) Menggunakan kata kerja material dan relasional.
Kata kerja material digunakan untuk menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Sedangkan, kata kerja relasional menyatakan adanya hubungan sebab-akibat.
Berdasarkan pemaparan tersebut, ciri kebahasaan teks di atas meliputi:
1) Hal umum: bagaimana proses terjadinya embun.
2) Kalimat pasif: "Embun dapat terbentuk pada suhu yang cukup dingin dan kondisi yang cukup tenang."
3) Konjungsi kasual dan waktu: akibatnya, saat dan ketika.
a) Kalimat yang mengandung konjungsi kausal: "Akibatnya, suhu dingin dari benda tersebut akan membuat uap-uap air yang menempel pada benda itu menjadi jenuh dan berubah kembali menjadi titik-titik air."
b) Kalimat yang mengandung konjungsi waktu: kalimat (11) "Kondisi tersebut umumnya terjadi saat udara sudah tidak dapat menampung uap air lagi.", kalimat (12) Begini, udara memiliki satu titik jenuh ketika ia tidak dapat lagi menampung uap air lebih banyak dan sebagian uap tersebut kembali berubah menjadi titik-titik air.", dan kalimat (16) Saat tidak ada angin yang berembus, uap air akan lebih mudah menempel pada benda-benda tertentu, seperti daun, rumput, atau mobil.
4) Istilah ilmiah: embun.
Embun adalah titik-titik air yang jatuh dari udara (terutama pada malam hari).
5) Kata kerja material dan relasional: adalah, memiliki, menjadi, menyebabkan.
a. Verba relasional yang menjelaskan identitas: adalah.
"Embun adalah uap-uap air yang kembali berubah menjadi titik-titik air."
"Kebetulan malam hari adalah satu waktu yang memenuhi kedua kondisi tersebut. "
b. Verba relasional yang menjelaskan kepemilikan: memiliki.
"Begini, udara memiliki satu titik jenuh ketika ia tidak dapat lagi menampung uap air lebih banyak dan sebagian uap tersebut kembali berubah menjadi titik-titik air."
c. Verba relasional yang menjelaskan hubungan sebab akibat: menjadi, menyebabkan.
"Begini, udara memiliki satu titik jenuh ketika ia tidak dapat lagi menampung uap air lebih banyak dan sebagian uap tersebut kembali berubah menjadi titik-titik air."
"Akan tetapi, ternyata menurunkan suhu udara juga bisa menyebabkannya berada di titik jenuh."
"Akibatnya, suhu dingin dari benda tersebut akan membuat uap-uap air yang menempel pada benda itu menjadi jenuh dan berubah kembali menjadi titik-titik air."
Dengan demikian, ciri kebahasaan teks di atas meliputi:
1) Hal umum: bagaimana proses terjadinya embun.
2) Kalimat pasif: "Embun dapat terbentuk pada suhu yang cukup dingin dan kondisi yang cukup tenang."
3) Konjungsi kasual dan waktu: akibatnya, saat dan ketika.
4) Istilah ilmiah: embun.
5) Kata kerja material dan relasional: adalah, memiliki, menjadi, menyebabkan.
Semoga membantu.
· 5.0 (1)
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Iklan
Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?
Tanya ke AiRIS
Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!