Pada titrasi asam asetat oleh natrium hidroksida dengan menggunakan indikator fenoftalein, pada mulanya pH berubah secara lambat, kemudian berlangsung cepat di sekitar titik ekuivalen. Perubahan pH yang cepat terjadi pada daerah pH sekitar 7 hingga 11 yang ditandai dengan perubahan warna larutan dari tak berwarna menjadi pink. Pernyataan di bawah ini yang merupakan alasan paling tepat untuk terjadinya perubahan warna larutan adalah (A) larutan membentuk larutan buffer (B) jumlah mol asam asetat lebih banyak daripada jumlah mol natrium hidroksida (C) indikator fenolftalein bereaksi dengan basa (D) pada titik ekuivalen terjadi hidrolisis ion asetat sehingga larutan bersifat basa dengan pH pada rentang perubahan warna fenolftalein (E) adanya pengenceran larutan asam asetat akibat penambahan larutan natrium hidroksida

Haloo kak Anto ^^ Jadi, jawaban yang tepat adalah D. Untuk lebih memahami yuk simak pembahasan berikut ^^ Pada proses titrasi asam basa terdapat larutan titran (larutan yang diketahui konsentrasinya) dan larutan titrat (larutan yang tidak diketahui konsentrasinya). Larutan titrat diletakkan pada labu Erlenmeyer dan diberi indikator untuk mengindikasi titik ekuivalen tercapai dengan perubahan warna. Sedangkan larutan titran dituangkan ke dalam buret. Larutan asam asetat (CH3COOH) merupakan larutan asam lemah sedangkan larutan natrium hidroksida (NaOH) merupakan larutan basa kuat. Pada titik ekuivalen dimana mol asam sama dengan mol basa akan terbentuk sebuah larutan garam basa dengan pH lebih dari 7 yang ditandai dengan perubahan warna pada larutan (karena sebelumnya telah ditetesi oleh indikator PP). Jadi, jawaban yang tepat adalah "pada titik ekuivalen terjadi hidrolisis ion asetat sehingga larutan bersifat basa dengan pH pada rentang perubahan warna fenolftalein". Ion asetat mengalami hidrolisis karena merupakan ion dari asam lemah. Hidrolisis asam asetat akan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa dengan reaksi: CH3COO⁻ +H2O → CH3COOH + OH⁻