Pada tahun 1939, Jerman dan Uni Soviet menandatangani perjanjian non-agresi. Perjanjian ini ternyata dilanggar oleh Jerman pada tahun 1941. Jerman mengerahkan pasukan ke Uni Soviet dan berusaha menaklukkan Moskow. Berdasarkan peristiwa di atas, alasan jerman memilih untuk menyerang Uni Soviet dan melanggar perjanjian non-agresi adalah...

Alasan Jerman memilih untuk menyerang Uni Soviet dan melanggar perjanjian non-agresi adalah keinginannya menaklukkan wilayah barat Uni Soviet agar dapat diisi warga Jerman dan menggunakan bangsa Slavia sebagai tenaga kerja untuk keperluan perang. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut. Perjanjian non-agresi atau nama lainnya yakni pakta Molotov–Ribbentrop adalah perjanjian yang ditandatangani di Moskwa pada tanggal 24 Agustus 1939. Pakta ini merupakan pakta non-agresi antara Jerman dan Uni Soviet. Kedua penandatangan berjanji tidak akan saling menyerang secara langsung maupun tidak langsung. Pakta ini terus berlaku hingga 22 Juni 1941 ketika Jerman melancarkan invasi ke Uni Soviet. Selain non-agresi, perjanjian ini juga membahas protokol rahasia yang membagi Eropa Utara dan Timur ke wilayah Jerman dan Rusia. Akan tetapi, perjanjian ini ternyata dilanggar oleh Jerman pada tahun 1941. Jerman mengerahkan pasukan ke Uni Soviet dan berusaha menaklukkan Moskow. Hal ini lantaran Jerman berkeinginan untuk menaklukkan wilayah barat Uni Soviet agar dapat diisi warga Jerman dan menggunakan bangsa Slavia sebagai tenaga kerja untuk keperluan perang. Dengan demikian, alasan Jerman memilih untuk menyerang Uni Soviet dan melanggar perjanjian non-agresi adalah keinginannya menaklukkan wilayah barat Uni Soviet agar dapat diisi warga Jerman dan menggunakan bangsa Slavia sebagai tenaga kerja untuk keperluan perang. Semoga membantu.