Pada sistem pencernan hewan ruminansia, makanan yang dikunyah untuk kedua berasal dari ...

Pada sistem pencernan hewan ruminansia, makanan yang dikunyah untuk kedua berasal dari retikulum (perut jala). Hewan ruminansia merupakan hewan pemamah biak pemakan tumbuhan (herbivora). Sistem pencernaan pada hewan ruminansia lebih unik dibandingkan dengan manusia. Hewan ruminansia dapat mengunyah atau memamah makanannya melalui dua fase. Fase pertama terjadi pada saat awal makanan masuk, makanan hanya dikunyah sebentar dan masih dalam tekstur yang kasar. Fase kedua yaitu hewan ruminansia akan mengeluarkan makanan dari retikulum untuk dikunyah kembali hingga teksturnya lebih halus. Adapun proses pencernaan pada hewan ruminansia secara umum yaitu sebagai berikut: rumput dikunyah di mulut → esofagus → rumen (perut besar) → retikulum → mulut → omasum → abomasum. - Mulut, masuk ke mulut dengan cara dijepit oleh gigi serinya, lalu dikunyah sekadarnya serta dicampur air yang berada di dalam rongga mulut kemudian di telan ke esophagus, lalu didorong masuk ke dalam rumen. - Rumen (perut besar), pencernaan dibantu mikroba (bakteri) dan gerakan mengaduk oleh dinding rumen. - Retikulum (perut jala), terjadi proses fermentasi dengan bantuan bakteri anaerob dan protozoa. Makanan juga diaduk-aduk hingga akhirnya menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (bolus). - Mulut, makanan dikunyah kembali dengan lebih sempurna (dimamah kedua kali), sambil beristirahat. Setelah itu, gumpalan makanan ditelan lagi masuk ke omasum melewati rumen dan retikulum. - Omasum, makanan dijadikan lebih halus lagi dan kadar air dari gumpalan makanan dikurangi (terjadi absorpsi air), kemudian gumpalan makanan diteruskan ke abomasum. - Abomasum, terjadi pencernaan makanan dengan bantuan enzim pencernaan dan mematikan bakteri jahat. Selanjutnya makanan masuk ke usus halus. Jadi, pada sistem pencernan hewan ruminansia, makanan yang dikunyah untuk kedua berasal dari retikulum (perut jala).