Shafa D

25 April 2024 07:09

Iklan

Shafa D

25 April 2024 07:09

Pertanyaan

Pada kondisi elastis uniter menunjukkan perubahan jumlah barang yang diminta relatif sama dibandingkan dengan perubahan harga. Misalnya, pada saat harga seperangkat komputer turun dari Rp 3.000.000,00/unit menjadi Rp 2.800.000,00/unit, jumlah permintaan di pasar naik dari 6.000 unit menjadi 6.400 unit. Berapa koefisien elastisitas permintaannya dengan cara seperti contoh dibawah

Pada kondisi elastis uniter menunjukkan perubahan jumlah barang yang diminta relatif sama dibandingkan dengan perubahan harga. Misalnya, pada saat harga seperangkat komputer turun dari Rp 3.000.000,00/unit menjadi Rp 2.800.000,00/unit, jumlah permintaan di pasar naik dari 6.000 unit menjadi 6.400 unit. Berapa koefisien elastisitas permintaannya dengan cara seperti contoh dibawah 

alt

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

02

:

01

:

21

:

32

Klaim

2

1


Iklan

Nanda R

Community

03 Agustus 2024 03:12

<p>Untuk menghitung koefisien elastisitas permintaan pada kondisi elastis uniter, kita dapat menggunakan rumus elastisitas permintaan harga (EDH) sebagai berikut:</p><p>\[ \text{EDH} = \frac{\%\ \text{Perubahan Jumlah Permintaan}}{\%\ \text{Perubahan Harga}} \]</p><p>Berikut adalah langkah-langkah perhitungan koefisien elastisitas permintaan berdasarkan informasi yang diberikan:</p><p>### Langkah 1: Hitung Perubahan Jumlah Permintaan dan Harga<br>- **Perubahan Jumlah Permintaan**:&nbsp;<br>&nbsp;- Jumlah permintaan awal (Q1) = 6.000 unit<br>&nbsp;- Jumlah permintaan akhir (Q2) = 6.400 unit<br>&nbsp;- Perubahan Jumlah Permintaan = Q2 - Q1 = 6.400 - 6.000 = 400 unit</p><p>- **Perubahan Harga**:&nbsp;<br>&nbsp;- Harga awal (P1) = Rp 3.000.000,00<br>&nbsp;- Harga akhir (P2) = Rp 2.800.000,00<br>&nbsp;- Perubahan Harga = P2 - P1 = Rp 2.800.000,00 - Rp 3.000.000,00 = -Rp 200.000,00</p><p>### Langkah 2: Hitung Persentase Perubahan<br>- **Persentase Perubahan Jumlah Permintaan**:<br>&nbsp;\[<br>&nbsp;\text{Persentase Perubahan Jumlah Permintaan} = \frac{\text{Perubahan Jumlah Permintaan}}{\text{Jumlah Permintaan Awal}} \times 100\%<br>&nbsp;\]<br>&nbsp;\[<br>&nbsp;= \frac{400}{6.000} \times 100\% = 6.67\%<br>&nbsp;\]</p><p>- **Persentase Perubahan Harga**:<br>&nbsp;\[<br>&nbsp;\text{Persentase Perubahan Harga} = \frac{\text{Perubahan Harga}}{\text{Harga Awal}} \times 100\%<br>&nbsp;\]<br>&nbsp;\[<br>&nbsp;= \frac{-200.000}{3.000.000} \times 100\% = -6.67\%<br>&nbsp;\]</p><p>### Langkah 3: Hitung Koefisien Elastisitas Permintaan<br>\[<br>\text{EDH} = \frac{\text{Persentase Perubahan Jumlah Permintaan}}{\text{Persentase Perubahan Harga}}<br>\]<br>\[<br>= \frac{6.67\%}{-6.67\%} = -1<br>\]</p><p>### Kesimpulan<br>Koefisien elastisitas permintaan (EDH) adalah -1. Ini menunjukkan bahwa elastisitas permintaan pada kondisi ini adalah elastis uniter. Artinya, perubahan harga sebesar 1% akan menyebabkan perubahan jumlah permintaan yang sama tetapi dalam arah yang berlawanan.</p><p>Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau memerlukan klarifikasi tambahan, silakan beri tahu!</p>

Untuk menghitung koefisien elastisitas permintaan pada kondisi elastis uniter, kita dapat menggunakan rumus elastisitas permintaan harga (EDH) sebagai berikut:

\[ \text{EDH} = \frac{\%\ \text{Perubahan Jumlah Permintaan}}{\%\ \text{Perubahan Harga}} \]

Berikut adalah langkah-langkah perhitungan koefisien elastisitas permintaan berdasarkan informasi yang diberikan:

### Langkah 1: Hitung Perubahan Jumlah Permintaan dan Harga
- **Perubahan Jumlah Permintaan**: 
 - Jumlah permintaan awal (Q1) = 6.000 unit
 - Jumlah permintaan akhir (Q2) = 6.400 unit
 - Perubahan Jumlah Permintaan = Q2 - Q1 = 6.400 - 6.000 = 400 unit

- **Perubahan Harga**: 
 - Harga awal (P1) = Rp 3.000.000,00
 - Harga akhir (P2) = Rp 2.800.000,00
 - Perubahan Harga = P2 - P1 = Rp 2.800.000,00 - Rp 3.000.000,00 = -Rp 200.000,00

### Langkah 2: Hitung Persentase Perubahan
- **Persentase Perubahan Jumlah Permintaan**:
 \[
 \text{Persentase Perubahan Jumlah Permintaan} = \frac{\text{Perubahan Jumlah Permintaan}}{\text{Jumlah Permintaan Awal}} \times 100\%
 \]
 \[
 = \frac{400}{6.000} \times 100\% = 6.67\%
 \]

- **Persentase Perubahan Harga**:
 \[
 \text{Persentase Perubahan Harga} = \frac{\text{Perubahan Harga}}{\text{Harga Awal}} \times 100\%
 \]
 \[
 = \frac{-200.000}{3.000.000} \times 100\% = -6.67\%
 \]

### Langkah 3: Hitung Koefisien Elastisitas Permintaan
\[
\text{EDH} = \frac{\text{Persentase Perubahan Jumlah Permintaan}}{\text{Persentase Perubahan Harga}}
\]
\[
= \frac{6.67\%}{-6.67\%} = -1
\]

### Kesimpulan
Koefisien elastisitas permintaan (EDH) adalah -1. Ini menunjukkan bahwa elastisitas permintaan pada kondisi ini adalah elastis uniter. Artinya, perubahan harga sebesar 1% akan menyebabkan perubahan jumlah permintaan yang sama tetapi dalam arah yang berlawanan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau memerlukan klarifikasi tambahan, silakan beri tahu!


Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

HOS Cokroaminoto, Yang Guru Bangsa Haji Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah barname RM Tjokroamiseno, salah seorang pejabat pemerintahan pada saat itu. Kakaknya, RM. Adipati Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai Bupati Ponorogo Tjokro lahir di Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur, pada tanggal 16 Agustus 1882. Awalnya kehidupan Tjokro terbilang biasa-basa saja. Semasa kecil ia dikenal sebagai anak yang nakal dan suka berkelahi. Setelah beberapa kali berpindah sekolah, akhirnya ia berhasil menyelesaikan sekolahnya di osvia (sekolah calon pegawai pervarintah atau pamong praja di Magelang pada tahun 1902. Setelah menamatkan osvia, Tjokro bekerja sebagai seorang juru tulis di Ngawi, Jawa Timur Tiga tahun kemudian ia bekerja di perusahaan dagang di Surajaya. Keindahannya ke Surajaya membawanya terjun ke dunia politik. Di kota pahlawan itu Tjokro kemudian bergabung dalam Sarekat Dagang Islam (sdi pimpinan H. Samanhudi, la menyarankan agar SDI diubah menjadi partai politik. SDI kemudian resmi diubah menjadi Sarekat Islam (50) dan Tjokro menjadi Ketua SI pada tanggal 10 Sepetember 1912. Tjokroaminoto dipercaya untuk memangiku jabatan ketua setelah sebelumnya menjabat sebagai komisaris Sl. Di bawah kepemimpinannya, Sl mengalami kemajuan pesat dan berkembang menjadi partai massa sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda. Pemerintah Hindia Belanda berupaya menghalangi St yang termasuk organisasi Islam terbesar pa anak tu. Pemerintah kolonial sangat membatasi kekuasaan pengurus pusat Si agar mudah di dipengaruhi pangreh praja setempat. Situasi itu menjadikan Sl menghadapi kesenjangan antara p dan daerah yang menyebabkan kesulitan dalam mobilisasi para anggotanya. G 57 tahap Thidangka ke by Iharaar magedi inspire smu generasi muda Pada periode tahun 1912-1916, Tjokroaminoto dan para pemimpin Si lainnya sedikit bersikap moderat terhadap pamarntah Belancia. Mereka memperjuangkan penegakan hak-hak manusia sewa meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tapi sejak tahun 1916, menghadapi pembentukan Dewan Rakyat 8. sana m jadi hangat. Dalam kongres kongres 51, Tjokroaminoto mulai melancarkan ide pembentukan kation (bangsa) dan pemerintahan sendiri. Sebagai reaksi terhadap seni Novembar (November beloftemt, Gubernur Jenderal dan Limburgh Stanum, Tjokroaminoto selaku wakil SI delam Volksraad bersama sastrawan, aktivis, jurnalis Adul Kuis, Cipto Mangunkusumo mengajukan mosi yang kemudian dikenal dengan Mosi Tjokroaminoto pada tanggal 25 November 1918. Mereka menuntut Pertama, pembentukan Dewan Negara di mana penduduk semua wakil dari kerajaan. Kedua, pertanggungjawaban departemen/pemerintah Hindia Belanda terhadap perwakilan rakyat. Tiga, pertanggungjawaban terhadap perwakilan rakyat. Keempat, reformasi pemerintahan dan desentralisasi. Intinya, mereka menuntut pemerintah Belanda membentuk parlemen yang anggotama dipilih dari rakyat dan oleh rakyat Pemerintah sendiri dituntut bertanggung jawab pada parlemen Namun, oleh Ketua Parlemen Belanda, tuntutan tersebut dianggap hanya fantasi belaka. Selanjutnya, pada kongres gas ona SI di Yogyakata tanggal 2-6 Maret 1921, SI pimpinan Tjokro . memberikan reaksi atas sikap pemerintah Belanda tersebut dengan merumuskan tujuan perjuangan politik Sl sebagai, Untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan Belanda. Selama hidupnya, Tjokroaminoto merupakan sosok yang berpengaruh besar terhadap tokoh-tokoh muda pergerakan nasional saat itu. Keahliannya berpidato ia gunakan untuk mengecam kesewenang wenangan pemerintah Belanda. Semasa perjuangannya, dia misalnya mengecam perampasan tanah oleh Belanda untuk dijadikan perkebunan milik Belanda. la juga mendesak Sumatera Landsyndicaat supaya mengembalikan tanah rakyat di Gunung Seminung (tepi Danau Danau, Sumatera Selatan). Nasib para dokter pribumi juga turut diperjuangkannya dengan menuntut kesetaraan kedudukan antara dokter Indonesia dengan dokter Belanda. Pada tahun 1920, Tjokro dijebloskan ke penjara dengan tuduhan marghasut dan mempersiapkan pemberontakan untuk menggulingkan pemerintah Belanda. Pada Apris 1922, setelah tujuh bulan meringkuk di penjara, ia kemudian dibebaskan. cokroaminoto kemudian diminta kembali untuk duduk am Volksraad, namun permintaan itu ditolaknya kerena ia sudah tak mau lagi bekerja sama dengan pemerintah Belanda Sebagai tokoh masyarakat, pemerintah koloria menjulukinya sebagai de Ongekroonde Kuning dan Jasa (Raja Jawa yang tidak bermahkota atau tidak dinobatkan). Pengaruh Tjokro yang Luas menjadikannya sebagai tokoh panutan masyarakat. Karena alasan itu pula maka R.M. Soekemi Sesrodihardjo mengirimkan anaknya Soekamo untuk pendidikan dengan in de kost di rumahnya. Selain menjadi politikus, Tjokroaminoto aktif menulis karangan di majalah dan surat kabar. Salah satu karyanya ialah buku yang berjudul Islam dan Nasionalisme. Tjokroaminoto menghembuskan napasnya yang terakhir pada tanggal 17 Desember 1934 di Yogyakata pada usia 51 tahun. Atas jasa-jasanya kepada negara, Haji Gemar Siad Cokroaminoto dianugerahkan gelar pahlawan Kemerdekaan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No.590 Tahun 1961, tanggal 9 Nopember 1961. 1. carilah gagasan penjelas dari teks diatas 2. carilah keteladanan atau hikmah dari teks diatas

11

0.0

Jawaban terverifikasi