Pada awal pemberontakan PRRI, dewan-dewan yang dibentuk bertindak agresif dan mencari-cari kesalahan pemerintah. Sebutkan tindakannya!

Halo Sanjaya, kaka bantu jawab ya. Tindak dewan-dewan yang dibentuk, antara lain, tidak mengakui Kabinet Djuanda, dan mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah pusat, Yuk simak pembahasannya! Latar belakang pemberontakan PRRI/Permesta adalah rasa ketidakpuasan dari angkatan militer di daerah terhadap pusat, terutama muncul dari Sumatera dan Sulawesi. Pemerintah pusat dianggap tidak adil kepada warga sipil dan militer soal pemerataan dana pembangunan. Hal tersebut menyebabkan terbentuknya beberapa dewan perjuangan daerah pada kurun waktu Desember 1956 hingga Februari 1957. Terbentuknya dewan perjuangan, sekaligus tidak mengakui kabinet Djuanda. Pada tanggal 9 Januari 1958 para tokoh militer dan sipil mengadakan pertemuan di Sungai Dareh, Sumatera Barat. Pada 10 Februari 1958, sebagai tindak lanjut dari pertemuan, Ahmad Husein selaku Ketua Dewan Perjuangan mengeluarkan ultimatum yang isinya 1. Supaya Kabinet Djuanda menyerahkan mandatnya kepada Presiden dengan waktu 5 x 24 jam. 2. Presiden diminta kembali kepada kedudukan konstitusionalnya. 3. Mohammad Hatta dan Sultan Hamengkubuwono IX membentuk pemerintahan sementara sampai pemilihan umum berikutnya akan dilaksanakan. Selanjutnya Letnan Kolonel Ahmad Husein pada tanggal 15 Februari 1958 memproklamirkan berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan perdana menteri Syafruddin Prawiranegara. Semoga membantu ya ;)