Nilai instruktif dari guna sejarah yang sangat penting dapat kita petik dari lahirnya sumpah pemuda 1928 adalah....

Jawabannya adalah Sumpah Pemuda diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928, tepatnya saat pelaksanaan Kongres Pemuda II. Kongres Pemuda itu adalah sebuah kongres nasional yang dua kali diadakan di Jakarta. Kalo yang pertama itu dilaksanakan pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926. Pada saat kongres pertama, para peserta belum terpikir tentang Sumpah Pemuda. Karena waktu itu para pesertanya masih memiliki rasa kedaerahannya masing-masing. Sejarah merupakan kejadian masa lampau yang pernah terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya. Dengan belajar sejarah kita dapat memperoleh nilai edukatif, nilai inspiratif, dan nila rekreatif. Guna instruktif sejarah muncul dalam proses penyampaian suatu ilmu pengetahuan. sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini sejarah dapat berperan dalam upaya penyampaian pengetahuan dan keterampilan pada subjek belajar. Instruktif berkaitan dengan fakta bahwa sejarah muncul pada saat proses penyampaian ilmu pengetahuan. Contohnya, Sumpah Pemuda diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928, tepatnya saat pelaksanaan Kongres Pemuda II. Kongres Pemuda itu adalah sebuah kongres nasional yang dua kali diadakan di Jakarta. Kalo yang pertama itu dilaksanakan pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926. Pada saat kongres pertama, para peserta belum terpikir tentang Sumpah Pemuda. Karena waktu itu para pesertanya masih memiliki rasa kedaerahannya masing-masing. Karena hal itulah, kongres pertama ini akhirnya menghasilkan Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Tujuannya tak lain dan tak bukan untuk memperkuat kesatuan dan persatuan para pemuda dalam melawan penjajah.  Jadi, jawabannya adalah Sumpah Pemuda diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928, tepatnya saat pelaksanaan Kongres Pemuda II. Kongres Pemuda itu adalah sebuah kongres nasional yang dua kali diadakan di Jakarta. Kalo yang pertama itu dilaksanakan pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926. Pada saat kongres pertama, para peserta belum terpikir tentang Sumpah Pemuda. Karena waktu itu para pesertanya masih memiliki rasa kedaerahannya masing-masing.