Amelia E

29 Februari 2024 13:47

Iklan

Amelia E

29 Februari 2024 13:47

Pertanyaan

Naon amanat yang terkandung dalam teks kawih Manuk Dadali? Tolong jawab menggunakan bahasa sunda ya, terimakasih!

Naon amanat yang terkandung dalam teks kawih Manuk Dadali? Tolong jawab menggunakan bahasa sunda ya, terimakasih!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

10

:

25

:

17

Klaim

9

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

08 April 2024 08:40

Jawaban terverifikasi

<p>Kawih Manuk Dadali adalah sebuah tembang Sunda yang populer yang bercerita tentang seekor burung dadali yang menjadi simbol kesetiaan dan kejujuran. Dalam kawih ini, terdapat beberapa amanat atau pesan moral yang terkandung, di antaranya:</p><p><strong>Kesetiaan</strong>: Burung dadali dalam kawih ini diibaratkan sebagai simbol kesetiaan yang tinggi. Meskipun diterbangkan ke angkasa, burung dadali selalu kembali ke sarangnya yang terletak di bumi. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap setia pada asal-usul dan akar kita, serta tidak lupa akan kewajiban dan tanggung jawab terhadap tempat asal kita.</p><p><strong>Kejujuran</strong>: Dalam kawih Manuk Dadali, terdapat pula pesan tentang pentingnya kejujuran. Burung dadali tidak hanya kembali ke sarangnya, tetapi juga selalu kembali dengan cinta kasih yang tulus kepada pasangannya. Hal ini mengingatkan kita untuk selalu jujur dan setia dalam hubungan, baik itu dengan pasangan, keluarga, maupun teman-teman.</p><p><strong>Kemurnian Hati</strong>: Karakteristik burung dadali yang sederhana, setia, dan jujur menggambarkan kemurnian hati yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia. Pesan ini mengajak kita untuk hidup dengan tulus dan ikhlas dalam segala hal, serta menjauhi sikap-sikap yang negatif seperti kepalsuan dan pengkhianatan.</p><p><strong>Kebajikan dan Kemanusiaan</strong>: Melalui kisah burung dadali, kawih ini juga mengajarkan tentang pentingnya kebajikan dan kemanusiaan. Burung dadali yang setia dan jujur merupakan contoh dari nilai-nilai luhur yang seharusnya dimiliki oleh manusia, seperti kebaikan, kerendahan hati, dan kepedulian terhadap sesama.</p>

Kawih Manuk Dadali adalah sebuah tembang Sunda yang populer yang bercerita tentang seekor burung dadali yang menjadi simbol kesetiaan dan kejujuran. Dalam kawih ini, terdapat beberapa amanat atau pesan moral yang terkandung, di antaranya:

Kesetiaan: Burung dadali dalam kawih ini diibaratkan sebagai simbol kesetiaan yang tinggi. Meskipun diterbangkan ke angkasa, burung dadali selalu kembali ke sarangnya yang terletak di bumi. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap setia pada asal-usul dan akar kita, serta tidak lupa akan kewajiban dan tanggung jawab terhadap tempat asal kita.

Kejujuran: Dalam kawih Manuk Dadali, terdapat pula pesan tentang pentingnya kejujuran. Burung dadali tidak hanya kembali ke sarangnya, tetapi juga selalu kembali dengan cinta kasih yang tulus kepada pasangannya. Hal ini mengingatkan kita untuk selalu jujur dan setia dalam hubungan, baik itu dengan pasangan, keluarga, maupun teman-teman.

Kemurnian Hati: Karakteristik burung dadali yang sederhana, setia, dan jujur menggambarkan kemurnian hati yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia. Pesan ini mengajak kita untuk hidup dengan tulus dan ikhlas dalam segala hal, serta menjauhi sikap-sikap yang negatif seperti kepalsuan dan pengkhianatan.

Kebajikan dan Kemanusiaan: Melalui kisah burung dadali, kawih ini juga mengajarkan tentang pentingnya kebajikan dan kemanusiaan. Burung dadali yang setia dan jujur merupakan contoh dari nilai-nilai luhur yang seharusnya dimiliki oleh manusia, seperti kebaikan, kerendahan hati, dan kepedulian terhadap sesama.


Iklan

Mercon M

Community

27 April 2024 10:51

Jawaban terverifikasi

Amanat nu aya dina kawih "Manuk Dadali" nyaΓ©ta kasadaran kaayaan sareng kerontoan urang. Kawih ieu ngajelaskeun kabiasaan manuk dadali nu aya dina hiji pangsa sareng ngoja ka tempat lianna. Ku kitu, kawih "Manuk Dadali" ngajelaskeun pentingna kasadaran sareng kasalehan dina pamikiran sareng prilaku urang.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

8

3.7

Jawaban terverifikasi