Anonim N
18 Agustus 2023 08:51
Iklan
Anonim N
18 Agustus 2023 08:51
Pertanyaan
Mr. Syafruddin Prawiranegara menganggap bahwa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) bukanlah sebuah jalan untuk memisahkan diri dari negara Indonesia. Bahkan dengan adanya PRRI justru akan menyelamatkan negara Indonesia dari kehancuran. Mengapa Syafruddin berpikir demikian?
3
2
Iklan
Vincent M
Community
18 Agustus 2023 09:21
Syafruddin Prawiranegara adalah salah satu tokoh yang terlibat dalam peristiwa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pada tahun 1950-1961. PRRI adalah gerakan yang muncul sebagai reaksi terhadap sentralisasi kekuasaan oleh pemerintah pusat di bawah pimpinan Presiden Sukarno. PRRI terutama berpusat di wilayah Sumatera Barat, dan kelompok ini menentang dominasi politik dan ekonomi Jawa terhadap wilayah-wilayah perifer Indonesia.
Syafruddin Prawiranegara, yang merupakan tokoh penting dalam PRRI, memiliki pandangan bahwa pemerintahan pusat yang terlalu kuat dan dominan dapat merugikan kepentingan daerah-daerah di Indonesia, terutama daerah-daerah yang merasa kurang diakomodasi dalam kebijakan nasional. Oleh karena itu, ia berpikir bahwa PRRI bukanlah usaha untuk memisahkan diri dari Indonesia, tetapi sebagai suatu upaya untuk memperjuangkan otonomi yang lebih besar bagi daerah-daerah dan mencegah kehancuran negara.
Beberapa alasan mengapa Syafruddin Prawiranegara dan beberapa tokoh PRRI berpikir demikian antara lain:
Otonomi Daerah: Mereka berpendapat bahwa memberikan otonomi yang lebih besar kepada daerah-daerah akan mengakomodasi keberagaman budaya, etnis, dan kepentingan lokal yang ada di Indonesia. Hal ini dianggap sebagai cara untuk menjaga keutuhan negara dengan menghindari sentralisasi yang berlebihan.
Perlindungan Identitas Lokal: PRRI merasa bahwa dominasi politik dan budaya dari Jawa dapat mengancam identitas lokal dan budaya daerah-daerah di luar Jawa. Mereka ingin melindungi dan mempertahankan identitas dan hak-hak kultural masyarakat di wilayah-wilayah perifer.
Ekonomi dan Pembangunan: PRRI juga merasa bahwa pemerataan pembangunan dan distribusi kekayaan nasional tidak merata. Mereka ingin memiliki kendali yang lebih besar atas sumber daya ekonomi di daerah masing-masing untuk mendorong pembangunan lokal.
Mencegah Sentralisasi Berlebihan: PRRI mengkhawatirkan bahwa sentralisasi kekuasaan yang berlebihan dapat mengakibatkan kesenjangan sosial, ekonomi, dan politik yang semakin tajam antara Jawa dan daerah-daerah lainnya.
Menjaga Persatuan: Meskipun terjadi perlawanan, pandangan Syafruddin dan beberapa tokoh PRRI sebenarnya adalah ingin menyelamatkan persatuan Indonesia dengan cara mengakomodasi keberagaman dan aspirasi lokal dalam kerangka yang lebih inklusif.
Namun, pandangan ini memiliki konflik dengan pandangan pemerintah pusat yang dipimpin oleh Presiden Sukarno yang mengedepankan ideologi nasionalis dan sentralisasi kekuasaan. Akibatnya, konflik antara pemerintah pusat dan PRRI memuncak menjadi bentrokan berskala besar, dan PRRI akhirnya ditekan oleh pemerintah pusat. Meskipun motivasi Syafruddin Prawiranegara dan tokoh-tokoh PRRI mungkin berasal dari keinginan yang beralasan, konflik ini berdampak pada stabilitas politik Indonesia pada masa itu.
· 5.0 (1)
Iklan
Kevin L
Gold
18 Agustus 2023 09:11
· 1.0 (1)
Giftan A
18 Agustus 2023 11:21
eeee si
Tanya ke AiRIS
Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!