Afifah F

06 Agustus 2024 07:43

Iklan

Afifah F

06 Agustus 2024 07:43

Pertanyaan

Mohon bantu dijawabkan..... Tuliskan para penguasa Nusantara yang berinteraksi dengan para pendatang Eropa pada abad XV-XVII....

Mohon bantu dijawabkan.....

 

Tuliskan para penguasa Nusantara yang berinteraksi dengan para pendatang Eropa pada abad XV-XVII.... 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

20

:

46

:

32

Klaim

15

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Daniel N

06 Agustus 2024 14:13

Jawaban terverifikasi

<p>Semoga membantu kamu Afifah F^^</p><p>Tentu, dengan senang hati saya bantu!</p><p><strong>Para Penguasa Nusantara yang Berinteraksi dengan Pendatang Eropa Abad XV-XVII</strong></p><p>Pada abad XV-XVII, Nusantara menjadi pusat perhatian berbagai bangsa Eropa yang mencari rempah-rempah dan kekayaan lainnya. Interaksi antara penguasa Nusantara dengan para pendatang ini sangat kompleks dan memengaruhi sejarah wilayah ini secara signifikan.</p><p>Beberapa penguasa Nusantara yang terkenal berinteraksi dengan bangsa Eropa pada periode tersebut antara lain:</p><ul><li><strong>Kerajaan Maluku:</strong> Terdiri dari dua kerajaan besar, yaitu Ternate dan Tidore. Keduanya menjadi pusat produksi rempah-rempah seperti cengkih dan pala, sehingga menjadi incaran bangsa Eropa. Portugis dan Spanyol terlibat dalam persaingan sengit untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku, menyebabkan konflik antara kedua kerajaan tersebut.</li><li><strong>Kesultanan Aceh:</strong> Sebagai kekuatan Islam yang kuat di Sumatera, Aceh seringkali berkonflik dengan Portugis. Sultan Iskandar Muda berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dan menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan di kawasan Nusantara dan bahkan hingga ke Turki.</li><li><strong>Kesultanan Demak:</strong> Sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa, Demak menjalin hubungan dagang dengan berbagai bangsa asing. Sultan Trenggana berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dan mengusir Portugis dari Sunda Kelapa.</li><li><strong>Kesultanan Banten:</strong> Penerus Demak, Banten juga menjadi pusat perdagangan yang penting. Sultan Ageng Tirtayasa berhasil mempertahankan kemerdekaan Banten dari serangan Belanda.</li><li><strong>Kerajaan Pajang:</strong> Meskipun berumur pendek, Pajang di bawah kepemimpinan Sultan Adiwijaya berhasil menyatukan sebagian besar Jawa dan menjalin hubungan dagang dengan berbagai bangsa asing.</li></ul><p><strong>Bentuk Interaksi</strong></p><p>Interaksi antara penguasa Nusantara dengan bangsa Eropa umumnya berupa:</p><ul><li><strong>Perdagangan:</strong> Rempah-rempah menjadi komoditas utama yang diperdagangkan. Bangsa Eropa membawa barang-barang dari Eropa seperti tekstil, senjata, dan porselen untuk ditukar dengan rempah-rempah.</li><li><strong>Diplomasi:</strong> Penguasa Nusantara seringkali menjalin hubungan diplomatik dengan bangsa Eropa untuk mendapatkan keuntungan politik dan ekonomi.</li><li><strong>Konflik:</strong> Persaingan memperebutkan kekuasaan dan sumber daya seringkali memicu konflik antara penguasa Nusantara dengan bangsa Eropa.</li></ul><p><strong>Dampak Interaksi</strong></p><p>Interaksi antara penguasa Nusantara dengan bangsa Eropa membawa dampak yang sangat besar bagi sejarah Nusantara, antara lain:</p><ul><li><strong>Perubahan sosial dan budaya:</strong> Masuknya budaya Eropa seperti agama Kristen dan berbagai teknologi baru membawa perubahan pada masyarakat Nusantara.</li><li><strong>Perubahan sistem politik:</strong> Sistem politik di Nusantara mengalami perubahan akibat pengaruh kolonialisme.</li><li><strong>Pertumbuhan ekonomi:</strong> Perdagangan dengan bangsa Eropa memicu pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah Nusantara.</li></ul><p><strong>Catatan Penting:</strong></p><p>Daftar di atas hanyalah sebagian kecil dari penguasa Nusantara yang berinteraksi dengan bangsa Eropa pada abad XV-XVII. Masih banyak kerajaan dan kesultanan lain yang memainkan peran penting dalam sejarah interaksi ini.</p>

Semoga membantu kamu Afifah F^^

Tentu, dengan senang hati saya bantu!

Para Penguasa Nusantara yang Berinteraksi dengan Pendatang Eropa Abad XV-XVII

Pada abad XV-XVII, Nusantara menjadi pusat perhatian berbagai bangsa Eropa yang mencari rempah-rempah dan kekayaan lainnya. Interaksi antara penguasa Nusantara dengan para pendatang ini sangat kompleks dan memengaruhi sejarah wilayah ini secara signifikan.

Beberapa penguasa Nusantara yang terkenal berinteraksi dengan bangsa Eropa pada periode tersebut antara lain:

  • Kerajaan Maluku: Terdiri dari dua kerajaan besar, yaitu Ternate dan Tidore. Keduanya menjadi pusat produksi rempah-rempah seperti cengkih dan pala, sehingga menjadi incaran bangsa Eropa. Portugis dan Spanyol terlibat dalam persaingan sengit untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku, menyebabkan konflik antara kedua kerajaan tersebut.
  • Kesultanan Aceh: Sebagai kekuatan Islam yang kuat di Sumatera, Aceh seringkali berkonflik dengan Portugis. Sultan Iskandar Muda berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dan menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan di kawasan Nusantara dan bahkan hingga ke Turki.
  • Kesultanan Demak: Sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa, Demak menjalin hubungan dagang dengan berbagai bangsa asing. Sultan Trenggana berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dan mengusir Portugis dari Sunda Kelapa.
  • Kesultanan Banten: Penerus Demak, Banten juga menjadi pusat perdagangan yang penting. Sultan Ageng Tirtayasa berhasil mempertahankan kemerdekaan Banten dari serangan Belanda.
  • Kerajaan Pajang: Meskipun berumur pendek, Pajang di bawah kepemimpinan Sultan Adiwijaya berhasil menyatukan sebagian besar Jawa dan menjalin hubungan dagang dengan berbagai bangsa asing.

Bentuk Interaksi

Interaksi antara penguasa Nusantara dengan bangsa Eropa umumnya berupa:

  • Perdagangan: Rempah-rempah menjadi komoditas utama yang diperdagangkan. Bangsa Eropa membawa barang-barang dari Eropa seperti tekstil, senjata, dan porselen untuk ditukar dengan rempah-rempah.
  • Diplomasi: Penguasa Nusantara seringkali menjalin hubungan diplomatik dengan bangsa Eropa untuk mendapatkan keuntungan politik dan ekonomi.
  • Konflik: Persaingan memperebutkan kekuasaan dan sumber daya seringkali memicu konflik antara penguasa Nusantara dengan bangsa Eropa.

Dampak Interaksi

Interaksi antara penguasa Nusantara dengan bangsa Eropa membawa dampak yang sangat besar bagi sejarah Nusantara, antara lain:

  • Perubahan sosial dan budaya: Masuknya budaya Eropa seperti agama Kristen dan berbagai teknologi baru membawa perubahan pada masyarakat Nusantara.
  • Perubahan sistem politik: Sistem politik di Nusantara mengalami perubahan akibat pengaruh kolonialisme.
  • Pertumbuhan ekonomi: Perdagangan dengan bangsa Eropa memicu pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah Nusantara.

Catatan Penting:

Daftar di atas hanyalah sebagian kecil dari penguasa Nusantara yang berinteraksi dengan bangsa Eropa pada abad XV-XVII. Masih banyak kerajaan dan kesultanan lain yang memainkan peran penting dalam sejarah interaksi ini.


Iklan

Kevin L

Gold

07 Agustus 2024 06:19

Jawaban terverifikasi

Penjelasan: Pertanyaan ini menanyakan tentang penguasa Nusantara yang berinteraksi dengan pendatang Eropa pada abad XV-XVII. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengingat kembali sejarah Nusantara pada masa tersebut, khususnya mengenai kedatangan bangsa Eropa dan interaksi mereka dengan penguasa lokal. Jawaban: Pada abad XV-XVII, Nusantara menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang menarik minat bangsa Eropa. Kedatangan mereka membawa perubahan besar bagi Nusantara, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Berikut beberapa penguasa Nusantara yang berinteraksi dengan pendatang Eropa pada masa tersebut: **1. Kerajaan Malaka:** * Pada abad ke-15, Kerajaan Malaka merupakan pusat perdagangan rempah-rempah yang penting di Asia Tenggara. * Kedatangan Portugis pada tahun 1511 menandai awal interaksi antara bangsa Eropa dengan penguasa Nusantara. * Portugis berhasil menguasai Malaka dan menjadikan wilayah tersebut sebagai pusat perdagangan mereka di Asia Tenggara. * Sultan Malaka, seperti Sultan Mansyur Shah, Sultan Muzaffar Shah, dan Sultan Mahmud Shah, berusaha mempertahankan wilayah mereka dari Portugis, namun akhirnya kalah. **2. Kerajaan Demak:** * Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri pada abad ke-15. * Penguasa Demak, seperti Raden Patah, Pati Unus, dan Sultan Trenggana, terlibat dalam konflik dengan Portugis di Malaka. * Mereka juga berinteraksi dengan Belanda yang mulai datang ke Nusantara pada abad ke-17. * Interaksi antara Demak dengan bangsa Eropa lebih bersifat konflik, karena Demak berusaha mempertahankan wilayah dan pengaruhnya di Jawa. **3. Kerajaan Sunda:** * Kerajaan Sunda merupakan kerajaan Hindu di Jawa Barat yang berpusat di Pakuan Pajajaran. * Penguasa Sunda, seperti Prabu Surawisesa dan Prabu Jayadewata, berinteraksi dengan Portugis. * Interaksi ini lebih bersifat perdagangan, namun juga diwarnai konflik karena Portugis berusaha menguasai wilayah Sunda. **4. Kerajaan Ternate dan Tidore:** * Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan kerajaan Islam di Maluku yang menguasai perdagangan cengkeh. * Penguasa Ternate, seperti Sultan Babullah dan Sultan Hairun, serta penguasa Tidore, seperti Sultan Nuku, berinteraksi dengan Portugis dan Spanyol. * Interaksi ini diwarnai konflik karena Portugis dan Spanyol berusaha menguasai perdagangan cengkeh di Maluku. **5. Kerajaan Gowa:** * Kerajaan Gowa merupakan kerajaan di Sulawesi Selatan yang menguasai perdagangan rempah-rempah. * Penguasa Gowa, seperti Sultan Alauddin dan Sultan Hasanuddin, berinteraksi dengan Belanda. * Interaksi ini diwarnai konflik karena Belanda berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di Sulawesi Selatan. **6. Kerajaan Mataram:** * Kerajaan Mataram merupakan kerajaan Islam di Jawa Tengah yang menguasai wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. * Penguasa Mataram, seperti Sultan Agung dan Amangkurat I, berinteraksi dengan Belanda. * Interaksi ini diwarnai konflik karena Belanda berusaha menguasai wilayah Mataram. Interaksi antara penguasa Nusantara dengan bangsa Eropa pada abad XV-XVII merupakan periode penting dalam sejarah Nusantara. Interaksi ini membawa perubahan besar bagi Nusantara, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya.


Rinja P

04 September 2024 14:59

Makasih udah kasi jawaban ini😊

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

jelaskan yang dimaksud dengan demokrasi liberal

23

0.0

Jawaban terverifikasi

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

143

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan