Menurut Anda, hal-hal apa sajakah ya ng patut kita pelajari dari para tokoh bangsa yang sepakat mengganti rumusan dasar negara sebagaimana tertuang dalam Piagam Jakarta? Apakah sikap tersebut masih relevan saat ini? Jelaskan!

Hai Emran, Kaka bantu jawab yaa. Jadi, sikap yang patut kita tiru dari para tokoh bangsa selama perumusan dasar negara adalah toleransi, saling menghargai dan menghormati dalam suatu perbedaan. Hal ini tentunya masih sangat relevan dan dibutuhkan oleh rakyat Indonesia karena sikap ini akan memperkuat dan mempererat persatuan Indonesia dalam gelombang globalisasi di masa modern. Untuk lebih jelasnya, yukk pahami penjelasan berikut ini. Sidang BPUPKI menghasilkan rumusan dasar negara Indonesia merdeka yang tercantum di Piagam Jakarta, namun muncul pertentangan di dalam piagam tersebut. Salah satu bunyinya "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menjadi kalimat yang kurang tepat bagi mereka yang non-Islam. Wakil-wakil Protestan dan Katolik dari Indonesia Timur menyampaikan keberatan akan bunyi tersebut. Menurut Mohammad Hatta, jika kalimat tidak diubah maka akan memperlemah kekuatan dan persatuan bangsa Indonesia yang masih berumur dangan muda. Selain itu, jika kalimat tersebut masih tercantum sebagai dasar negara maka akan menujukkan diskriminasi terhadap golongan minoritas. Setelah perdebatan panjang akhirnya, bunyi tersebut diganti sebagai upaya menghormati dan mempersatukan seluruh golongan agama di Indonesia. Sikap dari tokoh pendiri bangsa tersebut dapat ditiru sebagai upaya memperat persatuan bangsa Indonesia, dan memperlihatkan semangat kebangsaan di tengah masyarakat masa modern. Semoga membantu yaa :)