Sri W

07 Maret 2024 03:25

Iklan

Sri W

07 Maret 2024 03:25

Pertanyaan

Mengenai hubungan yang dijalin antar negara, termasuk Indonesia khususnya dalam membangun solidaritas global. Menurut kalian bentuk kerja sama seperti apa yang seharusnya dilakukan untuk menciptakan solidaritas global saat ini? Berikan contohnya minimal 3!

Mengenai hubungan yang dijalin antar negara, termasuk Indonesia khususnya dalam membangun solidaritas global. Menurut kalian bentuk kerja sama seperti apa yang seharusnya dilakukan untuk menciptakan solidaritas global saat ini? Berikan contohnya minimal 3!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

16

:

27

:

15

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

07 Maret 2024 07:13

Jawaban terverifikasi

<p>Untuk menciptakan solidaritas global saat ini, negara-negara termasuk Indonesia dapat melakukan berbagai bentuk kerja sama yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Berikut adalah contoh bentuk kerja sama yang dapat dilakukan:</p><p><strong>Kerja Sama dalam Penanganan Krisis Kesehatan Global:</strong></p><p><strong>Penyediaan Vaksin dan Alat Kesehatan:</strong> Negara-negara dapat bersama-sama bekerja untuk memastikan akses universal terhadap vaksin COVID-19 dan peralatan kesehatan esensial. Mendukung produksi vaksin di berbagai negara dan memastikan distribusi yang adil.</p><p><strong>Riset dan Pengembangan Bersama:</strong> Kolaborasi dalam riset dan pengembangan obat serta terapi untuk menghadapi pandemi dan potensi krisis kesehatan global lainnya.</p><p><strong>Dukungan Kesehatan Global:</strong> Memberikan dukungan finansial dan sumber daya untuk memperkuat sistem kesehatan di negara-negara yang rentan dan membutuhkan bantuan.</p><p><strong>Kerja Sama Ekonomi yang Berkelanjutan:</strong></p><p><strong>Pemberdayaan Ekonomi Global:</strong> Mendorong perdagangan yang adil dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Menyusun kebijakan yang mendukung inklusivitas ekonomi dan mengurangi kesenjangan antara negara maju dan berkembang.</p><p><strong>Investasi Infrastruktur Bersama:</strong> Membangun proyek infrastruktur bersama, seperti energi terbarukan dan transportasi berkelanjutan, untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan.</p><p><strong>Bantuan Pembangunan:</strong> Menyediakan bantuan pembangunan yang tepat sasaran untuk mendukung negara-negara berkembang dalam mengatasi kemiskinan, ketidaksetaraan, dan tantangan pembangunan lainnya.</p><p><strong>Kerja Sama Lingkungan dan Perubahan Iklim:</strong></p><p><strong>Pemeliharaan Lingkungan Bersama:</strong> Bersama-sama melindungi dan melestarikan lingkungan hidup global, termasuk hutan hujan, keanekaragaman hayati, dan ekosistem yang rentan. Menetapkan komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan planet ini.</p><p><strong>Transisi Energi Bersama:</strong> Mendukung transisi global menuju energi terbarukan dengan berbagi pengetahuan, teknologi, dan sumber daya. Mengurangi emisi karbon untuk mengatasi perubahan iklim.</p><p><strong>Adaptasi dan Ketahanan Lingkungan:</strong> Menyusun strategi bersama untuk menghadapi dampak perubahan iklim dan membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana alam.</p>

Untuk menciptakan solidaritas global saat ini, negara-negara termasuk Indonesia dapat melakukan berbagai bentuk kerja sama yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Berikut adalah contoh bentuk kerja sama yang dapat dilakukan:

Kerja Sama dalam Penanganan Krisis Kesehatan Global:

Penyediaan Vaksin dan Alat Kesehatan: Negara-negara dapat bersama-sama bekerja untuk memastikan akses universal terhadap vaksin COVID-19 dan peralatan kesehatan esensial. Mendukung produksi vaksin di berbagai negara dan memastikan distribusi yang adil.

Riset dan Pengembangan Bersama: Kolaborasi dalam riset dan pengembangan obat serta terapi untuk menghadapi pandemi dan potensi krisis kesehatan global lainnya.

Dukungan Kesehatan Global: Memberikan dukungan finansial dan sumber daya untuk memperkuat sistem kesehatan di negara-negara yang rentan dan membutuhkan bantuan.

Kerja Sama Ekonomi yang Berkelanjutan:

Pemberdayaan Ekonomi Global: Mendorong perdagangan yang adil dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Menyusun kebijakan yang mendukung inklusivitas ekonomi dan mengurangi kesenjangan antara negara maju dan berkembang.

Investasi Infrastruktur Bersama: Membangun proyek infrastruktur bersama, seperti energi terbarukan dan transportasi berkelanjutan, untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan.

Bantuan Pembangunan: Menyediakan bantuan pembangunan yang tepat sasaran untuk mendukung negara-negara berkembang dalam mengatasi kemiskinan, ketidaksetaraan, dan tantangan pembangunan lainnya.

Kerja Sama Lingkungan dan Perubahan Iklim:

Pemeliharaan Lingkungan Bersama: Bersama-sama melindungi dan melestarikan lingkungan hidup global, termasuk hutan hujan, keanekaragaman hayati, dan ekosistem yang rentan. Menetapkan komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan planet ini.

Transisi Energi Bersama: Mendukung transisi global menuju energi terbarukan dengan berbagi pengetahuan, teknologi, dan sumber daya. Mengurangi emisi karbon untuk mengatasi perubahan iklim.

Adaptasi dan Ketahanan Lingkungan: Menyusun strategi bersama untuk menghadapi dampak perubahan iklim dan membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana alam.


Iklan

Salsabila M

Community

09 Maret 2024 01:01

Jawaban terverifikasi

<p>Untuk menciptakan solidaritas global saat ini, hubungan antar negara, termasuk Indonesia, dapat dibangun melalui kerja sama yang mencakup berbagai bidang. Berikut adalah contoh bentuk kerja sama yang seharusnya dilakukan:</p><p><strong>1. Kerja Sama Kemanusiaan dan Bantuan Darurat:</strong></p><p><strong>Penanganan Bencana Alam:</strong> Negara-negara dapat saling mendukung dalam penanganan bencana alam, baik melalui penyediaan bantuan logistik, tenaga medis, atau sumber daya lainnya. Contoh: Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara yang terkena dampak bencana alam.</p><p><strong>Respons Terhadap Krisis Kesehatan:</strong> Kolaborasi dalam menanggapi krisis kesehatan global, seperti pandemi COVID-19. Negara-negara dapat saling berbagi informasi, sumber daya medis, dan mendukung upaya penelitian bersama untuk menemukan solusi.</p><p><strong>Program Bantuan Pembangunan:</strong> Membangun solidaritas melalui program bantuan pembangunan yang berkelanjutan, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di negara-negara yang membutuhkan.</p><p><strong>2. Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan:</strong></p><p><strong>Pemulihan Ekonomi Bersama:</strong> Negara-negara dapat bekerja sama untuk memulihkan ekonomi global pasca-krisis, dengan merancang kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi bersama dan mengatasi ketidaksetaraan ekonomi.</p><p><strong>Kerja Sama Investasi:</strong> Membangun solidaritas melalui investasi lintas negara yang berkelanjutan, seperti investasi dalam energi terbarukan atau proyek-proyek yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.</p><p><strong>Pertukaran Teknologi dan Inovasi:</strong> Meningkatkan kolaborasi dalam pertukaran teknologi dan inovasi untuk meningkatkan daya saing global dan menciptakan solusi bersama terhadap tantangan global, seperti perubahan iklim.</p><p><strong>3. Kerja Sama Keamanan dan Penyelesaian Konflik:</strong></p><p><strong>Kerja Sama Keamanan Regional:</strong> Negara-negara dapat bekerja sama dalam menjaga keamanan regional dan memitigasi ancaman bersama, seperti terorisme atau perdagangan senjata ilegal.</p><p><strong>Diplomasi dan Penyelesaian Konflik:</strong> Membangun solidaritas melalui upaya diplomasi yang efektif dan penyelesaian konflik yang adil. Contoh: Peran Indonesia dalam memediasi konflik antara negara-negara di kawasan ASEAN.</p><p><strong>Partisipasi dalam Misi Perdamaian PBB:</strong> Menunjukkan solidaritas global melalui partisipasi dalam misi perdamaian PBB untuk menjaga perdamaian dan memberikan bantuan kemanusiaan di daerah konflik.</p><p>Melalui kerja sama yang berfokus pada kemanusiaan, ekonomi, dan keamanan, negara-negara dapat bersatu untuk mengatasi tantangan global dan menciptakan dunia yang lebih solidaritas dan adil.</p>

Untuk menciptakan solidaritas global saat ini, hubungan antar negara, termasuk Indonesia, dapat dibangun melalui kerja sama yang mencakup berbagai bidang. Berikut adalah contoh bentuk kerja sama yang seharusnya dilakukan:

1. Kerja Sama Kemanusiaan dan Bantuan Darurat:

Penanganan Bencana Alam: Negara-negara dapat saling mendukung dalam penanganan bencana alam, baik melalui penyediaan bantuan logistik, tenaga medis, atau sumber daya lainnya. Contoh: Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara yang terkena dampak bencana alam.

Respons Terhadap Krisis Kesehatan: Kolaborasi dalam menanggapi krisis kesehatan global, seperti pandemi COVID-19. Negara-negara dapat saling berbagi informasi, sumber daya medis, dan mendukung upaya penelitian bersama untuk menemukan solusi.

Program Bantuan Pembangunan: Membangun solidaritas melalui program bantuan pembangunan yang berkelanjutan, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di negara-negara yang membutuhkan.

2. Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan:

Pemulihan Ekonomi Bersama: Negara-negara dapat bekerja sama untuk memulihkan ekonomi global pasca-krisis, dengan merancang kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi bersama dan mengatasi ketidaksetaraan ekonomi.

Kerja Sama Investasi: Membangun solidaritas melalui investasi lintas negara yang berkelanjutan, seperti investasi dalam energi terbarukan atau proyek-proyek yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Pertukaran Teknologi dan Inovasi: Meningkatkan kolaborasi dalam pertukaran teknologi dan inovasi untuk meningkatkan daya saing global dan menciptakan solusi bersama terhadap tantangan global, seperti perubahan iklim.

3. Kerja Sama Keamanan dan Penyelesaian Konflik:

Kerja Sama Keamanan Regional: Negara-negara dapat bekerja sama dalam menjaga keamanan regional dan memitigasi ancaman bersama, seperti terorisme atau perdagangan senjata ilegal.

Diplomasi dan Penyelesaian Konflik: Membangun solidaritas melalui upaya diplomasi yang efektif dan penyelesaian konflik yang adil. Contoh: Peran Indonesia dalam memediasi konflik antara negara-negara di kawasan ASEAN.

Partisipasi dalam Misi Perdamaian PBB: Menunjukkan solidaritas global melalui partisipasi dalam misi perdamaian PBB untuk menjaga perdamaian dan memberikan bantuan kemanusiaan di daerah konflik.

Melalui kerja sama yang berfokus pada kemanusiaan, ekonomi, dan keamanan, negara-negara dapat bersatu untuk mengatasi tantangan global dan menciptakan dunia yang lebih solidaritas dan adil.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

154

0.0

Jawaban terverifikasi

1. Pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa penjajahan diatas dunia harus di hapuskan karena... 2. Makna UUD NRI... 3. Amandemen memiliki pengertian... 4. Amandemen terhadap UUD 1945 tidaklah dilakukan tanpa kesepakatan dasar mengenai batasan-batasan perundang-undangan. Yang termasuk batasan tersebut adalah... 5. Kewajiban pelajar terhadap UUD 1945 adalah... 6. Usaha yang paling tepat untuk dilakukan oleh setuap warga negara dalam menyebarkan perulaku positif terhadap UUD 1945 adalah... 7. Perwujudan sikap setia terhadap UUD 1945 yang disahkan oleh para pendiri negara adalah 8. Sebutkan sistematika UUD 1945 saat ini! 9. Sebutkan dan jelaskan 2 sifat UUD 1945 10. Sebutkan dan tuliskan isi pasal dalam UUD 1945 yang mengatur tentang A. Pendidikan B. Agama C. Kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat 11. Dalam perjuangan bahasa indonesia pendiri bangsa memasukan tujuan bangsa indonesia. Dasarnegara dan cita-cita bangsa indonesia, dasar negara dan cita-cita bangsa indonesia yang termuat dalam... 12. Pancasila merupakan dasar negara indonesia, hal itu termuat dalam UUD negara indonesia tahun 1945 alinea ke... 13. Pembukaan UUD dasar NRI tahun 1945 dan proklamasi kemerdekaan merupakab satu kesatuan yang dibuat karena... 14. Tujuan bangsa indonesia adalah... 15. Aturan-aturan dasar yang dipakai sebagai landasan dasar dan sumber berlakunya seluruh hukum atau perundang-undangan dan penyelenggaraan pemerintah negara pada suatu wilayah disebut... 16. UUD NRI 1945 merupakan bentuk peraturan tertinggi dan yang menjadi dasar dan sumber bagi perturang yang lebih rendah merupakan kedudukan UUD sebagai... 17. UUD NRI bersifat singkat artinya... 18. Melalui sidang MPR, telah melakukan amandemen terhadap UUD NRI 1945 sebanyak... 19. Amandemen kedua dilakukan dan ditetapkan dalam sidang tahunan MPR pada tahun... 20. Dampak jika tidak ada UUD NRI ? Mohon tolong bantu dijawab ya

32

0.0

Jawaban terverifikasi

Soal Essay nomor 1-5! Hadiah : 5.000 poin 1) Apa perbedaan antara kejujuran dan kebohongan? Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh! (Jika ada) 2) Apa perbedaan antara sisi terang💡dan sisi gelap? Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh! (Jika ada) 3) Negara kita menempatkan peringkat kedua, sebagai negara paling tidak jujur dalam akademik di dunia. Selama ketidakjujuran masih ada, kita tidak dapat memberi harapan untuk bisa jadi negara maju di tahun 2035-2045 mendatang. Padahal kita mempunyai sebuah aplikasi Ruangguru untuk membantu belajar dari kelas 1 SD sampai kelas 12 SMA. Sayangnya jumlah unduhan siswa hanya sekitar 25 juta orang dari 278 juta orang di seluruh Indonesia. Alasan tidak semua orang download apk adalah sebagian besar orang sudah pada kerja, sebagian pada penganggur, dan sebagian kecil pelajar belum mencoba apk ini. Bahkan orang menengah kebawah tidak bisa main apk Ruangguru, kalau tidak punya HP. Akibatnya, negara bangsa kita jadi tercemar, gara-gara manusia tidak jujur dan lemah hukum dari pemerintah otonomi daerah. Berdasarkan keburukan diatas, mengapa apk ruangguru tidak seramai di FYP medosos dan apa saja pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari sisi gelap NKRI tersebut? Jelaskan harapan dan kesempatan! (Jika perlu) 4) Perhatikan Ilustrasi berikut! (berdasarkan nomor 2 atas) Sebagian orang yang melihat berita ini merasa, kalau negara kita sudah tidak ada harapan lagi untuk bisa memajukan negara. Karena negara kita semakin tertinggal dari negara lain. Tidak heran kalau suatu saat nanti ada negara menyerang NKRI, maka hancurlah semua harapan kehidupan dan mengambil ahli semua tanah kita dari negara asing. Akhirnya beberapa kelompok orang seluruh daerah menulis surat untuk mengakhiri hidupnya dengan cara b*n*h diri. Cara ini sebagai bentuk pasrah bagi sebagian rakyat negara, sampai dunia internasional jadi kaget. Berdasarkan ilustrasi tadi, mengapa rakyat begitu cemas sama situasi ketidakjujuran dan apa jadinya kalau 278 juta jiwa mengakhiri hidup barengan? Jelaskan dampaknya! 5) Setelah membaca nomor 3 dan 4, kita semakin paham betapa kejamnya manusia sebagai ketidakpedulian sesamanya. Walaupun begitu, bukan berarti kita langsung mengakhiri hidup. Perlu di ingat, bahwa tidak semua penduduk Indonesia antara penjabat atau rakyat itu jahat lho. Masih banyak orang yang peduli mengenai sosial postif dan kerjasama. Kalau sosial tidak ada, maka teknologi, makanan cepat saji, dan kendaraan gak bakalan ada sampai saat ini. Bandingkan sama negara lain, yang paling bahaya itu justru perang senjata yang bisa memakan banyak korban di timur tengah. Solusinya hanya satu, yaitu memperkuat hukum dalam UU tentang masalah kejujuran. Hukuman ini akan diberatkan, tergantung tingkat keparahan suatu negara. Berdasarkan diatas, bagaimana tanggapanmu?

17

5.0

Jawaban terverifikasi