Salsabilla R

14 Januari 2023 16:29

Iklan

Salsabilla R

14 Januari 2023 16:29

Pertanyaan

mengapa piagam jakarta kembali dibahas dalam sidang ppki pertama dan apa hasilnya ?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

00

:

44

:

02

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

G. Fitri

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

28 Februari 2023 10:27

Jawaban terverifikasi

<p>Alasan Piagam Jakarta kembali dibahas dalam sidang PPKI pertama dengan perubahan kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” digantikan menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sikap tersebut diambil karena melihat pengorbanan bangsa yang bukan hanya dari umat Islam saja.</p><p>&nbsp;</p><p>Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut.</p><p>&nbsp;</p><p>Adapun penyusunan Pancasila secara historis ialah dengan adanya Panitia Sembilan. Panitia Sembilan dibentuk ketika BPUPKI belum mendapat kesepakatan mengenai Pancasila yang akan dijadikan sebagai dasar negara. Panita kecil tersebut dipimpin oleh Ir. Soekarno dengan keanggotaannya yakni Drs Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua, K.H.A Wahid Hasyim, Kahar Muzaki, Abikusno Tjokrosujoso, H Agus Salim,&nbsp; A. A. Marimis, M. Yamien dan Achmad Soebardjo. Tugasnya ialah menyelesaikan rumusan dasar negara serta tujuan dan asas yang akan digunakan oleh Indonesia yang akan segera lahir yang sebelumnya telah didapatkan dalam sidang BPUPKI. Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia ini berhasil menyusun rumusan dasar negara yang disebut dengan Piagam Jakarta. Dokumen penting tersebut merupakan hasil dari musyawarah dan mufakat yang berisikan :</p><p>1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya</p><p>2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Kemanusiaan yang beradab</p><p>3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Persatuan Indonesia</p><p>4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan</p><p>5.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Keadilan sosiall bagi seluruh rakyat Indonesia</p><p>&nbsp;</p><p>Lalu setelah mendapatkan berbagai masukan, kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” digantikan menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sikap tersebut diambil karena melihat pengorbanan bangsa yang bukan hanya dari umat Islam saja. Jika Piagam Jakarta tersebut digunakan hingga hari ini, memungkinkan adanya pertikaian/ konflik sesama bangsa terutama mengenai sila pertama yang dikhususkan untuk umat muslim, sedangkan bangsa Indonesia&nbsp; beragam suku, ras hingga agama/kepercayaan.</p><p>&nbsp;</p><p>Dengan demikian, alasan Piagam Jakarta kembali dibahas dalam sidang PPKI pertama dengan perubahan kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” digantikan menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sikap tersebut diambil karena melihat pengorbanan bangsa yang bukan hanya dari umat Islam saja.</p><p>&nbsp;</p><p>Semoga membantu ya 😊</p>

Alasan Piagam Jakarta kembali dibahas dalam sidang PPKI pertama dengan perubahan kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” digantikan menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sikap tersebut diambil karena melihat pengorbanan bangsa yang bukan hanya dari umat Islam saja.

 

Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut.

 

Adapun penyusunan Pancasila secara historis ialah dengan adanya Panitia Sembilan. Panitia Sembilan dibentuk ketika BPUPKI belum mendapat kesepakatan mengenai Pancasila yang akan dijadikan sebagai dasar negara. Panita kecil tersebut dipimpin oleh Ir. Soekarno dengan keanggotaannya yakni Drs Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua, K.H.A Wahid Hasyim, Kahar Muzaki, Abikusno Tjokrosujoso, H Agus Salim,  A. A. Marimis, M. Yamien dan Achmad Soebardjo. Tugasnya ialah menyelesaikan rumusan dasar negara serta tujuan dan asas yang akan digunakan oleh Indonesia yang akan segera lahir yang sebelumnya telah didapatkan dalam sidang BPUPKI. Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia ini berhasil menyusun rumusan dasar negara yang disebut dengan Piagam Jakarta. Dokumen penting tersebut merupakan hasil dari musyawarah dan mufakat yang berisikan :

1.       Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

2.       Kemanusiaan yang beradab

3.       Persatuan Indonesia

4.       Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5.       Keadilan sosiall bagi seluruh rakyat Indonesia

 

Lalu setelah mendapatkan berbagai masukan, kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” digantikan menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sikap tersebut diambil karena melihat pengorbanan bangsa yang bukan hanya dari umat Islam saja. Jika Piagam Jakarta tersebut digunakan hingga hari ini, memungkinkan adanya pertikaian/ konflik sesama bangsa terutama mengenai sila pertama yang dikhususkan untuk umat muslim, sedangkan bangsa Indonesia  beragam suku, ras hingga agama/kepercayaan.

 

Dengan demikian, alasan Piagam Jakarta kembali dibahas dalam sidang PPKI pertama dengan perubahan kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” digantikan menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sikap tersebut diambil karena melihat pengorbanan bangsa yang bukan hanya dari umat Islam saja.

 

Semoga membantu ya 😊


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

410

5.0

Jawaban terverifikasi