mengapa pernyataan ketika menghembuskan udara secara normal tidak memerlukan kontraksi otot diafragma maupun otot interkostal di anggap salah? dan mengapa pernyataan ketika bernapas panjang otot-otot di sekitar leher berkontraksi mengangkat tulang dada dan tulang rusuk sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanan udara paru-paru besar di anggap benar?

Pertanyaan ini berkaitan dengan proses pernapasan dan bagaimana otot-otot tertentu berkontribusi dalam proses tersebut. Penjelasan: 1. Pernyataan pertama dianggap salah karena dalam proses pernapasan, baik itu bernapas secara normal atau dalam, otot diafragma dan otot interkostal selalu berkontraksi. Otot diafragma berkontraksi dan turun, membuat rongga dada membesar dan menurunkan tekanan udara di paru-paru, sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru (inhalasi). Sementara itu, otot interkostal membantu mengangkat tulang rusuk dan sternum, memperbesar rongga dada. Jadi, kontraksi otot diafragma dan otot interkostal sangat penting dalam proses pernapasan, termasuk saat menghembuskan udara secara normal. 2. Pernyataan kedua dianggap benar karena saat bernapas panjang atau dalam, otot-otot tambahan seperti otot leher dapat berkontraksi untuk membantu mengangkat tulang dada dan tulang rusuk, sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanan udara di paru-paru meningkat, memaksa udara keluar dari paru-paru (ekspirasi). Kesimpulan: Jadi, kedua pernyataan tersebut berhubungan dengan bagaimana otot-otot tertentu berkontribusi dalam proses pernapasan. Kontraksi otot diafragma dan otot interkostal sangat penting dalam proses pernapasan, termasuk saat menghembuskan udara secara normal. Sementara itu, saat bernapas panjang atau dalam, otot-otot tambahan seperti otot leher dapat berkontraksi untuk membantu proses ekspirasi. Semoga penjelasan ini membantu kamu memahami proses pernapasan lebih baik 🙂