mengapa pengakuan mesir atas kedaulatan indonesia secara de facto dan de jure tidak bersamaan?

Pengakuan Mesir atas kedaulatan Indonesia secara de facto (kendala praktis) dan de jure (kendala hukum) yang tidak bersamaan dapat dijelaskan dengan konteks sejarah dan diplomasi yang kompleks pada saat itu. Pengakuan de facto mengacu pada pengakuan fakta bahwa suatu negara telah merdeka dan berdaulat, sedangkan pengakuan de jure adalah pengakuan secara resmi berdasarkan hukum internasional. Meskipun Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, proses pengakuan kedaulatan oleh negara-negara lain tidak segera terjadi. Mesir juga mengalami keterlambatan dalam memberikan pengakuan de jure terhadap kemerdekaan Indonesia. Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa pengakuan Mesir atas kedaulatan Indonesia secara de facto dan de jure tidak bersamaan: Keterbatasan Komunikasi dan Informasi: Pada masa itu, komunikasi dan informasi antarnegara belum semaju seperti saat ini. Proses untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan di wilayah lain mungkin memakan waktu lebih lama, yang dapat mempengaruhi kecepatan pengambilan keputusan dan pengakuan. Ketidakpastian Politik dan Keamanan: Pasca-Pendudukan Jepang, Indonesia mengalami masa peralihan yang penuh ketidakpastian politik dan keamanan. Faktor ini mungkin membuat beberapa negara ragu-ragu untuk memberikan pengakuan langsung karena ketidakjelasan mengenai stabilitas dan pemerintahan baru Indonesia. Kompleksitas Diplomasi Internasional: Saat itu, banyak negara yang juga berada dalam proses pemulihan pasca-Perang Dunia II dan terlibat dalam diplomasi dengan banyak negara lain. Kedaulatan Indonesia mungkin bukan satu-satunya perhatian dalam hubungan diplomatik mereka, dan proses pengakuan de jure bisa tertunda karena alasan diplomasi yang lebih luas. Pertimbangan Nasional Mesir: Mesir sendiri juga memiliki sejumlah masalah dan isu dalam lingkup regional dan internasional yang mempengaruhi keputusan mereka dalam memberikan pengakuan. Pertimbangan kebijakan luar negeri dan hubungan bilateral dengan negara-negara lain juga dapat mempengaruhi waktu pengakuan Mesir terhadap Indonesia. Pengakuan de facto dan de jure adalah proses kompleks yang melibatkan sejumlah pertimbangan politik, hukum, dan diplomatik. Dalam kasus Indonesia dan Mesir, ada faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pengakuan yang berbeda antara keduanya.