Mengapa pemerintah Hindia Belanda melaksanakan kebijakan Politik Etis. Bagaimana dampaknya terhadap masyarakat Hindia Belanda? Jelaskan jawaban kamu dan berikan bukti-buktinya yang hingga saat ini masih dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari!

Hai Ruslan R, kakak bantu jawab ya. Sebab pemerintah Hindia Belanda melaksanakan kebijakan Politik Etis adalah karena masyarakat Hindia Belanda telah banyak berjasa meningkatkan Ekonomi kerajaan Belanda dan pemerintahan Hindia Belanda melalui kebijakan tanaman paksa. Sedangkan dampak Politik Etis bagi masyarakat Hindia Belanda adalah berkembangnya paham nasionalisme di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Pelaksanaan Politik Etis, dilatarbelakangi oleh adanya kritik dari salah satu toko Belanda yang bernama van Deventer. Dalam kritiknya, ia mengatakan bahwa pemerintah Belanda harus bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat Hindia Belanda sebagai wujud balas budi terhadap rakyat Hindia Belanda yang telah banyak berjasa dalam meningkatkan ekonomi kerajaan Belanda dan pemerintahan Hindia Belanda melalui kebijakan tanam paksa. Kritik tersebut kemudian ditanggapi oleh pemerintah Hindia Belanda dengan melaksanakan kebijakan politik balas budi terhadap masyarakat Hindia Belanda yang dikenal dengan Politik Etis. Kebijakan tersebut dilaksanakan dengan menjalankan program irigasi, imigrasi dan edukasi. Dampak dari pelaksanaan Politik Etis bagi masyarakat Hindia Belanda ialah berkembangnya paham nasionalisme, demokrasi, sosialisme dan liberalisme melalui program edukasi, sehingga dapat meningkatkan kesadaran bangsa Indonesia untuk bangkit memperjuangkan kemerdekaan. Selain itu, dengan adanya program edukasi juga membuat muncul banyak sekolah-sekolah yang dibangun oleh pemerintah Belanda dalam melaksanakan program edukasinya, seperti sekolah STOVIA, OSVIA dan THS. Dampak dari kebijakan Politik Etis Belanda, hingga kini masih dapat kita rasakan, seperti halnya pemahaman mengenai nasionalisme, liberalisme dan demokrasi, masih berkembang hingga sekarang. Begitu pun juga sekolah-sekolah yang dibangun oleh Belanda, banyak yang masih berlangsung proses pendidikannya hingga sekarang seperti STOVIA yang sekarang menjadi fakultas kedokteran Universitas Indonesia, sekolah OSVIA sekarang menjadi kampus IPD dan THS yang sekarang menjadi kampus ITB. Semoga membantu yaaa...