Resky A

15 Februari 2024 22:01

Iklan

Resky A

15 Februari 2024 22:01

Pertanyaan

mengapa kebijakan lembaga ekonomi internasional yang menguntungkan negara anggota menjadi hambatan perdagangan internasional jelaskan secara singkat dan mudah dipahami

mengapa kebijakan lembaga ekonomi internasional yang menguntungkan negara anggota menjadi hambatan perdagangan internasional jelaskan secara singkat dan mudah dipahami

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

01

:

13

:

47

Klaim

3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

15 Februari 2024 22:42

Jawaban terverifikasi

<p>Beberapa kebijakan lembaga ekonomi internasional yang mungkin dianggap menguntungkan negara anggota juga dapat menjadi hambatan perdagangan internasional. Ini bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti:</p><p><strong>Diskriminasi:</strong></p><ul><li>Beberapa kebijakan mungkin memberikan keuntungan khusus kepada negara-negara tertentu, menciptakan ketidaksetaraan dalam perdagangan internasional. Hal ini dapat menghambat akses pasar bagi negara-negara yang tidak mendapatkan keuntungan serupa.</li></ul><p><strong>Proteksionisme:</strong></p><ul><li>Beberapa kebijakan proteksionis yang bertujuan melindungi industri dalam negeri bisa menjadi hambatan bagi perdagangan internasional. Hal ini dapat menciptakan penghalang tarif atau non-tarif yang merugikan perdagangan antarnegara.</li></ul><p><strong>Regulasi yang Rumit:</strong></p><ul><li>Kebijakan yang berlebihan atau regulasi yang rumit dapat menyulitkan proses ekspor dan impor. Biaya tambahan dan persyaratan administratif yang tinggi dapat menghambat perdagangan internasional.</li></ul><p><strong>Subsidi yang Merugikan:</strong></p><ul><li>Subsidi yang diberikan oleh suatu negara kepada industri-industri tertentu dapat menciptakan ketidaksetaraan persaingan. Negara-negara yang tidak memberikan subsidi serupa mungkin merasa tidak adil dalam perdagangan internasional.</li></ul><p><strong>Monopoli dan Oligopoli:</strong></p><ul><li>Kebijakan yang mendukung monopoli atau oligopoli dalam pasar domestik dapat menciptakan hambatan bagi pesaing asing. Persaingan yang terbatas dapat merugikan perdagangan internasional.</li></ul><p><strong>Standar Teknis yang Berbeda:</strong></p><ul><li>Perbedaan dalam standar teknis atau regulasi produk antarnegara dapat menjadi hambatan bagi perdagangan. Penyesuaian dengan standar yang berbeda dapat memakan biaya tambahan bagi eksportir dan importir.</li></ul><p><strong>Ketidakpastian Hukum:</strong></p><ul><li>Ketidakpastian dalam kebijakan atau hukum suatu negara dapat menjadi hambatan. Pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional membutuhkan kejelasan hukum untuk menjalankan aktivitas bisnis dengan percaya diri.</li></ul><p><strong>Ketidaksetaraan Hak Kekayaan Intelektual:</strong></p><ul><li>Perbedaan dalam perlindungan hak kekayaan intelektual antarnegara dapat menciptakan ketidaksetaraan. Negara dengan perlindungan yang lebih lemah mungkin menjadi tempat yang kurang menarik bagi inovasi dan investasi.</li></ul><p><strong>Ketidaksetaraan Akses Informasi:</strong></p><ul><li>Negara-negara dengan akses yang tidak merata terhadap informasi atau sumber daya teknologi mungkin menghadapi kesulitan dalam bersaing dalam perdagangan internasional.</li></ul><p><strong>Krisis Keuangan dan Ekonomi:</strong></p><ul><li>Kebijakan yang diambil dalam mengatasi krisis keuangan atau ekonomi oleh suatu negara dapat menciptakan dampak yang merugikan pada perdagangan internasional, terutama jika langkah-langkah tersebut bersifat proteksionis.</li></ul>

Beberapa kebijakan lembaga ekonomi internasional yang mungkin dianggap menguntungkan negara anggota juga dapat menjadi hambatan perdagangan internasional. Ini bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti:

Diskriminasi:

  • Beberapa kebijakan mungkin memberikan keuntungan khusus kepada negara-negara tertentu, menciptakan ketidaksetaraan dalam perdagangan internasional. Hal ini dapat menghambat akses pasar bagi negara-negara yang tidak mendapatkan keuntungan serupa.

Proteksionisme:

  • Beberapa kebijakan proteksionis yang bertujuan melindungi industri dalam negeri bisa menjadi hambatan bagi perdagangan internasional. Hal ini dapat menciptakan penghalang tarif atau non-tarif yang merugikan perdagangan antarnegara.

Regulasi yang Rumit:

  • Kebijakan yang berlebihan atau regulasi yang rumit dapat menyulitkan proses ekspor dan impor. Biaya tambahan dan persyaratan administratif yang tinggi dapat menghambat perdagangan internasional.

Subsidi yang Merugikan:

  • Subsidi yang diberikan oleh suatu negara kepada industri-industri tertentu dapat menciptakan ketidaksetaraan persaingan. Negara-negara yang tidak memberikan subsidi serupa mungkin merasa tidak adil dalam perdagangan internasional.

Monopoli dan Oligopoli:

  • Kebijakan yang mendukung monopoli atau oligopoli dalam pasar domestik dapat menciptakan hambatan bagi pesaing asing. Persaingan yang terbatas dapat merugikan perdagangan internasional.

Standar Teknis yang Berbeda:

  • Perbedaan dalam standar teknis atau regulasi produk antarnegara dapat menjadi hambatan bagi perdagangan. Penyesuaian dengan standar yang berbeda dapat memakan biaya tambahan bagi eksportir dan importir.

Ketidakpastian Hukum:

  • Ketidakpastian dalam kebijakan atau hukum suatu negara dapat menjadi hambatan. Pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional membutuhkan kejelasan hukum untuk menjalankan aktivitas bisnis dengan percaya diri.

Ketidaksetaraan Hak Kekayaan Intelektual:

  • Perbedaan dalam perlindungan hak kekayaan intelektual antarnegara dapat menciptakan ketidaksetaraan. Negara dengan perlindungan yang lebih lemah mungkin menjadi tempat yang kurang menarik bagi inovasi dan investasi.

Ketidaksetaraan Akses Informasi:

  • Negara-negara dengan akses yang tidak merata terhadap informasi atau sumber daya teknologi mungkin menghadapi kesulitan dalam bersaing dalam perdagangan internasional.

Krisis Keuangan dan Ekonomi:

  • Kebijakan yang diambil dalam mengatasi krisis keuangan atau ekonomi oleh suatu negara dapat menciptakan dampak yang merugikan pada perdagangan internasional, terutama jika langkah-langkah tersebut bersifat proteksionis.

Iklan

Fito S

17 Februari 2024 07:25

Jawaban terverifikasi

<p>Beberapa kebijakan lembaga ekonomi internasional yang mungkin dianggap menguntungkan negara anggota juga dapat menjadi hambatan perdagangan internasional. Ini bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti:</p><p>Diskriminasi:</p><p>Beberapa kebijakan mungkin memberikan keuntungan khusus kepada negara-negara tertentu, menciptakan ketidaksetaraan dalam perdagangan internasional. Hal ini dapat menghambat akses pasar bagi negara-negara yang tidak mendapatkan keuntungan serupa.Proteksionisme:</p><p>Beberapa kebijakan proteksionis yang bertujuan melindungi industri dalam negeri bisa menjadi hambatan bagi perdagangan internasional. Hal ini dapat menciptakan penghalang tarif atau non-tarif yang merugikan perdagangan antarnegara.<br>Regulasi yang Rumit:</p><p>Kebijakan yang berlebihan atau regulasi yang rumit dapat menyulitkan proses ekspor dan impor. Biaya tambahan dan persyaratan administratif yang tinggi dapat menghambat perdagangan internasional.Subsidi yang Merugikan:</p><p>Subsidi yang diberikan oleh suatu negara kepada industri-industri tertentu dapat menciptakan ketidaksetaraan persaingan. Negara-negara yang tidak memberikan subsidi serupa mungkin merasa tidak adil dalam perdagangan internasional.<br>Monopoli dan Oligopoli:</p><p>Kebijakan yang mendukung monopoli atau oligopoli dalam pasar domestik dapat menciptakan hambatan bagi pesaing asing. Persaingan yang terbatas dapat merugikan perdagangan internasional.Standar Teknis yang Berbeda:</p><p>Perbedaan dalam standar teknis atau regulasi produk antarnegara dapat menjadi hambatan bagi perdagangan. Penyesuaian dengan standar yang berbeda dapat memakan biaya tambahan bagi eksportir dan importir.<br>Ketidakpastian Hukum:</p><p>Ketidakpastian dalam kebijakan atau hukum suatu negara dapat menjadi hambatan. Pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional membutuhkan kejelasan hukum untuk menjalankan aktivitas bisnis dengan percaya diri.Ketidaksetaraan Hak Kekayaan Intelektual:</p><p>Perbedaan dalam perlindungan hak kekayaan intelektual antarnegara dapat menciptakan ketidaksetaraan. Negara dengan perlindungan yang lebih lemah mungkin menjadi tempat yang kurang menarik bagi inovasi dan investasi.<br>Ketidaksetaraan Akses Informasi:</p><p>Negara-negara dengan akses yang tidak merata terhadap informasi atau sumber daya teknologi mungkin menghadapi kesulitan dalam bersaing dalam perdagangan internasional.Krisis Keuangan dan Ekonomi:</p><p>Kebijakan yang diambil dalam mengatasi krisis keuangan atau ekonomi oleh suatu negara dapat menciptakan dampak yang merugikan pada perdagangan internasional, terutama jika langkah-langkah tersebut bersifat proteksionis.</p><p>&nbsp;</p>

Beberapa kebijakan lembaga ekonomi internasional yang mungkin dianggap menguntungkan negara anggota juga dapat menjadi hambatan perdagangan internasional. Ini bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti:

Diskriminasi:

Beberapa kebijakan mungkin memberikan keuntungan khusus kepada negara-negara tertentu, menciptakan ketidaksetaraan dalam perdagangan internasional. Hal ini dapat menghambat akses pasar bagi negara-negara yang tidak mendapatkan keuntungan serupa.Proteksionisme:

Beberapa kebijakan proteksionis yang bertujuan melindungi industri dalam negeri bisa menjadi hambatan bagi perdagangan internasional. Hal ini dapat menciptakan penghalang tarif atau non-tarif yang merugikan perdagangan antarnegara.
Regulasi yang Rumit:

Kebijakan yang berlebihan atau regulasi yang rumit dapat menyulitkan proses ekspor dan impor. Biaya tambahan dan persyaratan administratif yang tinggi dapat menghambat perdagangan internasional.Subsidi yang Merugikan:

Subsidi yang diberikan oleh suatu negara kepada industri-industri tertentu dapat menciptakan ketidaksetaraan persaingan. Negara-negara yang tidak memberikan subsidi serupa mungkin merasa tidak adil dalam perdagangan internasional.
Monopoli dan Oligopoli:

Kebijakan yang mendukung monopoli atau oligopoli dalam pasar domestik dapat menciptakan hambatan bagi pesaing asing. Persaingan yang terbatas dapat merugikan perdagangan internasional.Standar Teknis yang Berbeda:

Perbedaan dalam standar teknis atau regulasi produk antarnegara dapat menjadi hambatan bagi perdagangan. Penyesuaian dengan standar yang berbeda dapat memakan biaya tambahan bagi eksportir dan importir.
Ketidakpastian Hukum:

Ketidakpastian dalam kebijakan atau hukum suatu negara dapat menjadi hambatan. Pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional membutuhkan kejelasan hukum untuk menjalankan aktivitas bisnis dengan percaya diri.Ketidaksetaraan Hak Kekayaan Intelektual:

Perbedaan dalam perlindungan hak kekayaan intelektual antarnegara dapat menciptakan ketidaksetaraan. Negara dengan perlindungan yang lebih lemah mungkin menjadi tempat yang kurang menarik bagi inovasi dan investasi.
Ketidaksetaraan Akses Informasi:

Negara-negara dengan akses yang tidak merata terhadap informasi atau sumber daya teknologi mungkin menghadapi kesulitan dalam bersaing dalam perdagangan internasional.Krisis Keuangan dan Ekonomi:

Kebijakan yang diambil dalam mengatasi krisis keuangan atau ekonomi oleh suatu negara dapat menciptakan dampak yang merugikan pada perdagangan internasional, terutama jika langkah-langkah tersebut bersifat proteksionis.

 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

jelaskan komponen kekuasaan negara yang abadi dalam hakikat kedaulatan

3

0.0

Jawaban terverifikasi

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

63

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan