Mengapa Jepang membentuk pemerintahan militer di tiga kawasan: Sumatra, Jawa-Madura, dan kawasan Indonesia Timur?

Kebijkan ini termasuk dalam upaya untuk membagi wilayah administrasi agar memudahkan pengawasan di wilayah jajahan. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Pendudukan Jepang di Indonesia berlangsung dari tahun 1942-1945, saat itu kekuasaan Belanda jatuh kepada bangsa Jepang. Penguasaan tersebut tentunya tidak terlepas dari situasi di dunia yang sedang memanas terutama di wilayah Asia Pasifik, yakni Jepang sedang menghadapi sekutu dalam Perang Asia Timur Raya. Penguasaan dilakukan oleh Jepang di beberapa wilayah di Asia. Hingga pada akhirnya sejak 9 Maret 1942 Jepang menguasai Indonesia. Kurang lebih hanya dalam waktu yang singkat yakni selama 3 bulan Jepang dapat menguasai Indonesia. Salah satu kebijakan yang dibuat oleh Jepang ialah pembentukan pemerintahan militer di bekas wilayah Hindia Belanda. Kebijkan ini termasuk dalam upaya untuk membagi wilayah administrasi agar memudahkan pengawasan di wilayah jajahan. Adapun pemerintahan tersebut ialah: 1. Pemerintahan militer Angkatan Darat yakni Tentara ke-25 atau Tomi Shudan untuk Sumatera yang berpusat di Bukittinggi 2. Pemerintah militer Angkatan Darat yakni tentara ke-16 atau Asamu Shudan untuk Jawa dan Madura dengan pusatnya di Jakarta. Kekuatan militer ini ditambah dengan Angkatan Laut (Dai ni Nankenkantai) 3. Pemerintah militer Angkatan Laut untuk Armada Selatan Kedua guna daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku dimana pusatnya di Makassar. Dengan demikian, kebijkan ini termasuk dalam upaya untuk membagi wilayah administrasi agar memudahkan pengawasan di wilayah jajahan. Semoga membantu ya 😊