Indah P

11 Agustus 2023 13:32

Iklan

Indah P

11 Agustus 2023 13:32

Pertanyaan

mengapa indonesia dan belanda harus melakukan perundingan berkali-kali sepanjang masa awal kemerdekaan?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

14

:

11

:

28

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Vincent M

Community

11 Agustus 2023 15:39

Jawaban terverifikasi

Perundingan yang berulang antara Indonesia dan Belanda selama masa awal kemerdekaan disebabkan oleh sejumlah faktor yang kompleks dan beragam. Berikut beberapa alasan mengapa perundingan tersebut harus dilakukan berkali-kali: Klaim Wilayah dan Kedaulatan: Pada awal kemerdekaan, Belanda masih memiliki klaim atas wilayah Indonesia sebagai bekas koloninya. Mereka menolak mengakui kemerdekaan Indonesia dan berusaha untuk memulihkan kontrol mereka atas wilayah tersebut. Hal ini memicu perlunya perundingan guna mencapai kesepakatan tentang wilayah dan kedaulatan. Kepentingan Ekonomi dan Sumber Daya: Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, terutama dalam bentuk hasil bumi seperti minyak, gas, dan rempah-rempah. Belanda memiliki kepentingan ekonomi untuk tetap mengendalikan akses terhadap sumber daya ini. Perundingan berkali-kali terjadi dalam upaya untuk mencari kesepakatan tentang bagaimana pemanfaatan sumber daya ini akan dilakukan. Tekanan Internasional: Tekanan dari komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mendorong baik Indonesia maupun Belanda untuk berpartisipasi dalam perundingan. Dunia internasional mendukung solusi damai dan pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Indonesia. Isu Nasionalisme dan Kemerdekaan: Isu nasionalisme dan kemerdekaan menjadi sentimen kuat di kalangan masyarakat Indonesia. Sementara itu, perundingan berkali-kali juga dapat digunakan oleh pihak Indonesia sebagai upaya untuk memperoleh pengakuan dan kedaulatan penuh atas wilayahnya. Pertimbangan Politik dalam Masyarakat Internasional: Selama masa pasca-perang dunia, semakin banyak negara yang mendukung hak-hak kemerdekaan bangsa-bangsa koloni. Hal ini mempengaruhi tekanan terhadap Belanda untuk menghentikan kolonisasi dan mencapai penyelesaian yang damai dengan Indonesia. Perubahan Dinamika: Selama periode awal kemerdekaan, terjadi perubahan dinamika di dalam dan di luar negeri. Pergolakan politik di Belanda dan perubahan dalam pandangan politik internasional dapat memengaruhi pendekatan mereka terhadap Indonesia, sehingga perundingan berkali-kali menjadi diperlukan untuk mencari solusi yang sesuai dengan konteks baru. Pentingnya Penyelesaian Damai: Meskipun konflik bersenjata terjadi pada beberapa titik, baik Indonesia maupun Belanda menyadari pentingnya penyelesaian damai demi stabilitas dan pembangunan. Perundingan menjadi sarana untuk mencapai tujuan ini tanpa harus memakan korban yang lebih besar. Kombinasi dari faktor-faktor di atas mendorong perlunya perundingan berulang antara Indonesia dan Belanda. Meskipun seringkali sulit dan rumit, perundingan-perundingan ini pada akhirnya berkontribusi pada pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Indonesia dan memungkinkan negara ini untuk membentuk jalur perkembangan nasionalnya sendiri.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Pernyataan berikut ini yang bukan latar belakang dari Reformasi Gereja adalah .... a. menolak indulgensi b. penyimpangan-penyimpangan dalam tubuh gereja c. gereja menjadi pusat monopoli d. lebih merupakan reaksi langsung atas gerakan Protestanisme e. bertujuan menata kembali gereja sesuai dengan ajaran lnjil

472

3.7

Jawaban terverifikasi