Najwa M

18 Juli 2024 01:53

Iklan

Najwa M

18 Juli 2024 01:53

Pertanyaan

mengapa daerah penghasil rempah-rempah menjadi tujuan utama penjajahan samudra

mengapa daerah penghasil rempah-rempah menjadi tujuan utama penjajahan samudra

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

15

:

36

:

29

Klaim

11

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

18 Juli 2024 02:33

Jawaban terverifikasi

Daerah penghasil rempah-rempah menjadi tujuan utama penjajahan samudra karena beberapa faktor berikut: * Permintaan rempah-rempah yang tinggi di Eropa: Rempah-rempah seperti lada, cengkeh, dan pala sangat dibutuhkan di Eropa untuk mengawetkan makanan, menyembuhkan penyakit, dan menambah rasa pada hidangan. Permintaan ini semakin meningkat pada abad pertengahan, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kekayaan di Eropa. * Keterbatasan pasokan rempah-rempah di Eropa: Rempah-rempah di Eropa sebagian besar berasal dari perdagangan dengan India dan Timur Tengah. Namun, perdagangan ini dikendalikan oleh pedagang Arab dan Turki, yang mematok harga tinggi dan sering memonopoli pasar. Hal ini mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk mencari sumber rempah-rempah baru secara langsung. * Kemajuan teknologi pelayaran: Pada abad ke-15 dan ke-16, bangsa Eropa mengalami kemajuan pesat dalam teknologi pelayaran. Penemuan kompas, astrolab, dan peta yang lebih akurat memungkinkan mereka untuk menjelajahi lautan dengan lebih mudah dan aman. Hal ini membuka peluang baru untuk menemukan rute perdagangan baru ke Asia. * Motivasi ekonomi dan politik: Penjelajahan samudra juga didorong oleh motif ekonomi dan politik. Bangsa-bangsa Eropa ingin memperluas wilayah kekuasaan mereka dan meningkatkan kekayaan mereka. Mereka juga ingin menyebarkan agama Kristen dan budaya mereka ke bagian lain dunia. Dampak penjajahan samudra terhadap daerah penghasil rempah-rempah: * Eksploitasi sumber daya alam: Bangsa-bangsa Eropa mengeksploitasi sumber daya alam di daerah penghasil rempah-rempah, termasuk rempah-rempah, hutan, dan mineral. Mereka memaksa penduduk lokal untuk bekerja di perkebunan dan tambang dengan upah yang rendah. * Penindasan dan penjajahan: Bangsa-bangsa Eropa sering menggunakan kekerasan dan penindasan untuk menaklukkan penduduk lokal dan menguasai wilayah mereka. Mereka mendirikan koloni dan memaksakan aturan mereka kepada penduduk setempat. * Perubahan sosial dan budaya: Penjajahan samudra membawa perubahan besar dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat di daerah penghasil rempah-rempah. Agama, bahasa, dan adat istiadat mereka sering diubah atau ditekan. Penjajahan samudra memiliki dampak yang kompleks dan berkelanjutan terhadap daerah penghasil rempah-rempah. Dampak ini masih terasa hingga saat ini, dalam bentuk kemiskinan, ketimpangan, dan konflik. Kesimpulan: Daerah penghasil rempah-rempah menjadi tujuan utama penjajahan samudra karena permintaan rempah-rempah yang tinggi di Eropa, keterbatasan pasokan rempah-rempah di Eropa, kemajuan teknologi pelayaran, dan motivasi ekonomi dan politik. Penjajahan samudra memiliki dampak yang kompleks dan berkelanjutan terhadap daerah penghasil rempah-rempah, termasuk eksploitasi sumber daya alam, penindasan dan penjajahan, serta perubahan sosial dan budaya.


Iklan

Salsabila M

Community

20 Juli 2024 10:50

Jawaban terverifikasi

<p>&nbsp;</p><p>Daerah penghasil rempah-rempah menjadi tujuan utama penjajahan samudra karena rempah-rempah memiliki nilai ekonomi dan strategis yang sangat tinggi pada masa penjajahan. Berikut adalah alasan-alasan utama mengapa daerah penghasil rempah-rempah menjadi target utama penjajahan:</p><p>1. <strong>Nilai Ekonomi yang Tinggi</strong></p><p><strong>Permintaan Tinggi di Eropa</strong>: Pada abad ke-15 hingga ke-17, rempah-rempah seperti lada, cengkeh, pala, dan kayu manis sangat berharga di Eropa. Rempah-rempah digunakan untuk pengawetan makanan, penambah rasa, dan obat-obatan. Permintaan yang tinggi ini membuat rempah-rempah sangat mahal di pasar Eropa.</p><p><strong>Monopoli Pasar</strong>: Daerah penghasil rempah-rempah di Asia Tenggara, seperti Kepulauan Maluku (Maluku), Sumatra, dan Jawa, menjadi sumber utama. Penguasaan dan pengendalian pasokan rempah-rempah ini memberikan keuntungan ekonomi yang besar bagi kekuatan kolonial yang dapat mengatur pasar global.</p><p>2. <strong>Keuntungan dari Jalur Perdagangan</strong></p><p><strong>Kontrol Rute Perdagangan</strong>: Penguasaan daerah penghasil rempah-rempah memungkinkan penjajah untuk mengendalikan jalur perdagangan penting. Misalnya, pengendalian Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan utama antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, memberikan keuntungan strategis dalam mengatur perdagangan rempah-rempah.</p><p><strong>Kompensasi Biaya Ekspedisi</strong>: Biaya ekspedisi dan penjajahan dapat diimbangi dengan keuntungan dari perdagangan rempah-rempah. Penguasaan daerah penghasil rempah-rempah memastikan pasokan terus menerus dan meningkatkan keuntungan ekonomi dari perdagangan.</p><p>3. <strong>Motivasi Ekspansi dan Kompetisi</strong></p><p><strong>Persaingan Antara Kekuasaan Kolonial</strong>: Negara-negara Eropa seperti Portugis, Belanda, Inggris, dan Spanyol terlibat dalam persaingan sengit untuk menguasai sumber daya rempah-rempah. Setiap negara berusaha merebut kekuasaan perdagangan dan mengamankan monopoli atas pasokan rempah-rempah.</p><p><strong>Motivasi Ekspansi</strong>: Penguasaan daerah penghasil rempah-rempah juga merupakan bagian dari motivasi lebih besar untuk ekspansi wilayah dan kekuasaan politik. Penguasaan wilayah-wilayah strategis ini meningkatkan pengaruh dan kekuatan global negara penjajah.</p><p>4. <strong>Keuntungan dalam Teknologi dan Navigasi</strong></p><p><strong>Kemajuan Teknologi</strong>: Pada masa penjajahan, teknologi navigasi seperti kompas dan peta yang lebih akurat memungkinkan penjelajahan yang lebih jauh dan lebih efektif. Penjajah Eropa menggunakan teknologi ini untuk menjelajahi dan menguasai daerah penghasil rempah-rempah yang terletak jauh di Asia Tenggara.</p><p><strong>Jalur Laut Baru</strong>: Penjelajahan samudra membuka jalur laut baru yang lebih efisien untuk perdagangan rempah-rempah. Penguasaan rute-rute ini memberikan keuntungan strategis dan ekonomi yang besar bagi penjajah.</p><p>5. <strong>Kontrol dan Dominasi Ekonomi</strong></p><ul><li><strong>Dominasi Ekonomi dan Kolonial</strong>: Setelah menguasai daerah penghasil rempah-rempah, penjajah sering kali memonopoli perdagangan dan mempengaruhi harga rempah-rempah di pasar internasional. Ini memperkuat dominasi ekonomi dan politik mereka di kawasan tersebut.</li></ul>

 

Daerah penghasil rempah-rempah menjadi tujuan utama penjajahan samudra karena rempah-rempah memiliki nilai ekonomi dan strategis yang sangat tinggi pada masa penjajahan. Berikut adalah alasan-alasan utama mengapa daerah penghasil rempah-rempah menjadi target utama penjajahan:

1. Nilai Ekonomi yang Tinggi

Permintaan Tinggi di Eropa: Pada abad ke-15 hingga ke-17, rempah-rempah seperti lada, cengkeh, pala, dan kayu manis sangat berharga di Eropa. Rempah-rempah digunakan untuk pengawetan makanan, penambah rasa, dan obat-obatan. Permintaan yang tinggi ini membuat rempah-rempah sangat mahal di pasar Eropa.

Monopoli Pasar: Daerah penghasil rempah-rempah di Asia Tenggara, seperti Kepulauan Maluku (Maluku), Sumatra, dan Jawa, menjadi sumber utama. Penguasaan dan pengendalian pasokan rempah-rempah ini memberikan keuntungan ekonomi yang besar bagi kekuatan kolonial yang dapat mengatur pasar global.

2. Keuntungan dari Jalur Perdagangan

Kontrol Rute Perdagangan: Penguasaan daerah penghasil rempah-rempah memungkinkan penjajah untuk mengendalikan jalur perdagangan penting. Misalnya, pengendalian Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan utama antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, memberikan keuntungan strategis dalam mengatur perdagangan rempah-rempah.

Kompensasi Biaya Ekspedisi: Biaya ekspedisi dan penjajahan dapat diimbangi dengan keuntungan dari perdagangan rempah-rempah. Penguasaan daerah penghasil rempah-rempah memastikan pasokan terus menerus dan meningkatkan keuntungan ekonomi dari perdagangan.

3. Motivasi Ekspansi dan Kompetisi

Persaingan Antara Kekuasaan Kolonial: Negara-negara Eropa seperti Portugis, Belanda, Inggris, dan Spanyol terlibat dalam persaingan sengit untuk menguasai sumber daya rempah-rempah. Setiap negara berusaha merebut kekuasaan perdagangan dan mengamankan monopoli atas pasokan rempah-rempah.

Motivasi Ekspansi: Penguasaan daerah penghasil rempah-rempah juga merupakan bagian dari motivasi lebih besar untuk ekspansi wilayah dan kekuasaan politik. Penguasaan wilayah-wilayah strategis ini meningkatkan pengaruh dan kekuatan global negara penjajah.

4. Keuntungan dalam Teknologi dan Navigasi

Kemajuan Teknologi: Pada masa penjajahan, teknologi navigasi seperti kompas dan peta yang lebih akurat memungkinkan penjelajahan yang lebih jauh dan lebih efektif. Penjajah Eropa menggunakan teknologi ini untuk menjelajahi dan menguasai daerah penghasil rempah-rempah yang terletak jauh di Asia Tenggara.

Jalur Laut Baru: Penjelajahan samudra membuka jalur laut baru yang lebih efisien untuk perdagangan rempah-rempah. Penguasaan rute-rute ini memberikan keuntungan strategis dan ekonomi yang besar bagi penjajah.

5. Kontrol dan Dominasi Ekonomi

  • Dominasi Ekonomi dan Kolonial: Setelah menguasai daerah penghasil rempah-rempah, penjajah sering kali memonopoli perdagangan dan mempengaruhi harga rempah-rempah di pasar internasional. Ini memperkuat dominasi ekonomi dan politik mereka di kawasan tersebut.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Jelaskan Dalam bentuk apa dukungan Vatikan dalam merespon berita proklamasi???

5

5.0

Jawaban terverifikasi