Afifah S

15 Juli 2024 12:57

Iklan

Afifah S

15 Juli 2024 12:57

Pertanyaan

mengapa cairan non-newtonian manjadi keras saat diberi tekanan dan cair saat didiamkan?

mengapa cairan non-newtonian manjadi keras saat diberi tekanan dan cair saat didiamkan?

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

21

:

57

:

17

Klaim

10

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

16 Juli 2024 13:36

Jawaban terverifikasi

Cairan non-Newtonian adalah jenis cairan yang memiliki sifat viskositas yang tidak konstan. Artinya, viskositasnya dapat berubah tergantung pada gaya yang dikenakan padanya. Saat diberi tekanan, cairan non-Newtonian akan menjadi lebih kental dan berperilaku seperti padatan. Hal ini disebabkan karena partikel-partikel dalam cairan tersebut saling mendekat dan saling mengunci satu sama lain. Contohnya adalah Oobleck, campuran tepung jagung dan air yang akan mengeras saat ditekan dengan tangan, tetapi kembali menjadi cair saat dibiarkan. Saat didiamkan, cairan non-Newtonian akan kembali menjadi cair dan viskositasnya akan kembali normal. Hal ini disebabkan karena partikel-partikel dalam cairan tersebut saling menjauh dan tidak lagi saling mengunci satu sama lain. Berikut adalah beberapa contoh cairan non-Newtonian: * Oobleck * Bubur pasir * Darah * Cat * Madu Sifat-sifat cairan non-Newtonian ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi, seperti: * Pembuatan bahan-bahan anti-peluru * Pembuatan peredam kejut * Pembuatan cat yang tahan lama * Pembuatan makanan yang lebih lezat Berikut adalah beberapa penjelasan yang lebih detail tentang mengapa cairan non-Newtonian menjadi keras saat diberi tekanan dan cair saat didiamkan: * Oobleck adalah campuran tepung jagung dan air. Tepung jagung terdiri dari partikel-partikel kecil yang tersusun dalam struktur yang longgar. Saat oobleck diberi tekanan, partikel-partikel tepung jagung tersebut saling mendekat dan saling mengunci satu sama lain. Hal ini menyebabkan oobleck menjadi lebih kental dan berperilaku seperti padatan. * Bubur pasir adalah campuran pasir dan air. Pasir terdiri dari partikel-partikel kecil yang padat. Saat bubur pasir diberi tekanan, partikel-partikel pasir tersebut saling mendekat dan saling mengunci satu sama lain. Hal ini menyebabkan bubur pasir menjadi lebih kental dan berperilaku seperti padatan. * Darah adalah cairan yang terdiri dari sel-sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel-sel darah merah dan sel darah putih memiliki struktur yang elastis. Saat darah diberi tekanan, sel-sel darah tersebut akan mengembang dan saling mendekat. Hal ini menyebabkan darah menjadi lebih kental dan berperilaku seperti padatan. * Cat adalah campuran pigmen, resin, dan pelarut. Resin adalah bahan yang memiliki sifat viskoelastik. Saat cat diberi tekanan, resin tersebut akan berubah bentuk dan menjadi lebih kental. Hal ini menyebabkan cat menjadi lebih kental dan berperilaku seperti padatan. * Madu adalah cairan yang terdiri dari gula dan air. Gula adalah bahan yang memiliki sifat higroskopis. Saat madu diberi tekanan, air dalam madu akan tertarik oleh gula dan menyebabkan madu menjadi lebih kental. Hal ini menyebabkan madu menjadi lebih kental dan berperilaku seperti padatan. Semoga penjelasan ini membantu!


Iklan

Nanda R

Community

21 Juli 2024 20:46

Jawaban terverifikasi

<p>Cairan non-Newtonian menjadi keras saat diberi tekanan dan cair saat didiamkan karena sifat-sifat aliran dan tegangan yang tidak mengikuti hukum viskositas Newton. Berikut adalah penjelasannya:</p><p><strong>Struktur Molekul dan Partikel</strong>: Cairan non-Newtonian, seperti larutan pati dalam air (oobleck), terdiri dari partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam cairan. Saat didiamkan, partikel-partikel ini dapat bergerak bebas, membuat cairan ini berperilaku seperti cairan biasa.</p><p><strong>Tegangan dan Viskositas</strong>: Pada cairan non-Newtonian, viskositasnya tidak konstan dan berubah berdasarkan tegangan yang diterapkan. Ketika diberi tekanan atau tegangan yang tinggi, partikel-partikel dalam cairan ini saling berinteraksi lebih kuat, membentuk struktur sementara yang kaku. Ini menyebabkan cairan tersebut menjadi keras atau kental.</p><p><strong>Thixotropy dan Rheopexy</strong>: Sifat-sifat seperti thixotropy (cairan menjadi lebih cair saat diguncang dan lebih kental saat didiamkan) dan rheopexy (cairan menjadi lebih kental saat diguncang) sering terlihat pada cairan non-Newtonian. Dalam hal ini, saat tekanan atau gaya diterapkan, cairan menjadi lebih kental dan tampak lebih keras.</p><p><strong>Sifat Shear-Thickening</strong>: Cairan seperti oobleck menunjukkan sifat shear-thickening, di mana viskositas meningkat dengan peningkatan laju geser (shear rate). Ini berarti bahwa ketika Anda menekan atau memberi tekanan pada cairan, laju gesernya meningkat, menyebabkan partikel-partikel mengunci satu sama lain dan membuat cairan menjadi keras.</p>

Cairan non-Newtonian menjadi keras saat diberi tekanan dan cair saat didiamkan karena sifat-sifat aliran dan tegangan yang tidak mengikuti hukum viskositas Newton. Berikut adalah penjelasannya:

Struktur Molekul dan Partikel: Cairan non-Newtonian, seperti larutan pati dalam air (oobleck), terdiri dari partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam cairan. Saat didiamkan, partikel-partikel ini dapat bergerak bebas, membuat cairan ini berperilaku seperti cairan biasa.

Tegangan dan Viskositas: Pada cairan non-Newtonian, viskositasnya tidak konstan dan berubah berdasarkan tegangan yang diterapkan. Ketika diberi tekanan atau tegangan yang tinggi, partikel-partikel dalam cairan ini saling berinteraksi lebih kuat, membentuk struktur sementara yang kaku. Ini menyebabkan cairan tersebut menjadi keras atau kental.

Thixotropy dan Rheopexy: Sifat-sifat seperti thixotropy (cairan menjadi lebih cair saat diguncang dan lebih kental saat didiamkan) dan rheopexy (cairan menjadi lebih kental saat diguncang) sering terlihat pada cairan non-Newtonian. Dalam hal ini, saat tekanan atau gaya diterapkan, cairan menjadi lebih kental dan tampak lebih keras.

Sifat Shear-Thickening: Cairan seperti oobleck menunjukkan sifat shear-thickening, di mana viskositas meningkat dengan peningkatan laju geser (shear rate). Ini berarti bahwa ketika Anda menekan atau memberi tekanan pada cairan, laju gesernya meningkat, menyebabkan partikel-partikel mengunci satu sama lain dan membuat cairan menjadi keras.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan