Mengapa Belanda saat itu masih menerima orang-orang RMS yang terasing dan mendukungnya?

<p>Jawabannya karena dengan mendukung RMS, Belanda mendapatkan keuntungan.</p><p>&nbsp;</p><p>Yuk simak pembahasannya!</p><p>&nbsp;</p><p>Pada 25 april 1950 &nbsp;Soumokil membentuk Gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS). Gerakan itu bertujuan untuk mendirikan Maluku sebagai Negara dan&nbsp; lepas dari Republik Indonesia Serikat (RIS)&nbsp; maupun Negara Indonesia Timur (NIT).&nbsp;</p><p>&nbsp;Langkah pertama yang ditempuh pemerintah untuk meredam pemberontakan ini adalah dengan mengirim Dr. J. Leimena untuk menyampaikan permintaan berdamai kepada RMS. Akan tetapi, ditolak oleh Soumokil, ia malah meminta bantuan dan perhatian kepada Belanda, Amerika Serikat, dan komisi PBB untuk Indonesia.</p><p>&nbsp;</p><p>Belanda sebagai bekas negara penjajah mendukung RMS sedari awal. Alasannya dengan mendukung RMS, Belanda mendapatkan keuntungan karena integrasi bangsa Indonesia menjadi terancam. &nbsp;Hal ini dibuktikan dengan pemberontakan RMS yang dibantu oleh para petinggi dan anggota KNIL dan diizinkannya kantor pemerintah RMS berada di Den Haag oleh pemerintah Belanda.</p><p>&nbsp;</p><p>Jadi, jawabannya sesuai pemaparan di atas ya.</p><p>&nbsp;</p><p>semoga membantu 😊</p>