Stela M

11 April 2023 07:00

Iklan

Stela M

11 April 2023 07:00

Pertanyaan

Mengapa agama Islam di Tanah Batak bisa dikatakan tidak masuk secara damai?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

19

:

49

:

19

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Aditiya B

18 April 2023 06:21

Jawaban terverifikasi

Masuknya Islam ke Mandailing(salah satu suku di Batak) ini terjadi di sekitar tahun 1800an ketika pecah perang Paderi. Konon, penyebaran Islam di Mandailing pada kurun waktu 1816-1820 dilakukan dengan cara kekerasan, termasuk dengan menggunakan senjata. Sementara di Tomok, Islam masuk dibawa oleh panglima perang Raja Sidabutar ke-2, yakni Tengku Muhammad Said yang berasal dari Aceh. Tengku merupakan panglima perang kesayangan Raja Sidabutar ke-2, Ompu Niujungbarita Sidabutar. Buktinya, patung Tengku ada di peti mati Raja Sidabutar ke-2 sebagai bentuk penghormatan.


Iklan

DIMAS P

11 April 2023 08:27

Sejarah Masuknya Islam di Tanah Batak Sejarah Masuknya Islam di Tanah Batak Sebelum Islam dan Kristen masuk ke Tanah Batak, agama asli orang Batak adalah Parmalim dan kepercayaan animisme. Batak adalah rumpun suku-suku yang mendiami sebagian besar wilayah Provinsi Sumatera Utara. Banyak orang menganggap penyebutan Batak hanya suku Toba, padahal Batak tidak hanya diwakili oleh suku Toba saja. Etnis yang dikategorikan sebagai bagian dari Suku Batak adalah Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Angkola, Mandailing. Dua suku yakni Angkola dan Mandailing mayoritas menganut Islam, sedangkan etnis lainnya menganut Kristen Protestan dan Kristen Katolik.  Home   Nusantara   Sumatera Utara   Sumatera Selatan   Jabar   Jateng & DIY   Jatim   Makassar   Manado   Batam   Indeks Home   Cerita Pagi Cerita Pagi Sejarah Masuknya Islam di Tanah Batak  Rusman Siregar Senin, 09 September 2019 - 05:00 WIB  Sejarah Masuknya Islam di Tanah Batak Sebelum Islam dan Kristen masuk ke Tanah Batak, agama asli orang Batak adalah Parmalim dan kepercayaan animisme. Batak adalah rumpun suku-suku yang mendiami sebagian besar wilayah Provinsi Sumatera Utara. Banyak orang menganggap penyebutan Batak hanya suku Toba, padahal Batak tidak hanya diwakili oleh suku Toba saja. Etnis yang dikategorikan sebagai bagian dari Suku Batak adalah Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Angkola, Mandailing. Dua suku yakni Angkola dan Mandailing mayoritas menganut Islam, sedangkan etnis lainnya menganut Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Bagaimana sejarah masuknya Islam di Tanah Batak? Dalam literatur sejarah disebutkan Islam telah masuk ke Sumatera Utara melalui Barus, kota pelabuhan tua di pesisir Kabupaten Tapanuli Tengah. Kala itu Barus menjadi pintu masuk Islam yang dibawa oleh para ulama dari Yaman dan ada yang menyebut oleh pedagang dan saudagar dari India. Namun, eksistensi Islam kala itu tidak sampai membumi ke seluruh Tanah Batak. Penyebaran Islam hanya terpusat di Kota Barus dan sekitarnya saja. Lalu, kapan Islam masuk ke tanah Batak? Gelombang pertama penyebaran Islam di Tanah Batak dimulai sekitar tahun 1816 Masehi atau Syawal 1233 Hijriyah. Penyebaran Islam di tanah Batak erat kaitannya dengan peristiwa Perang Paderi pada awal abad ke-19. Para ahli sejarah juga menyebutkan Islam masuk ke Tanah Batak pertama kali dibawa oleh pedagang Minangkabau (Sumatera Barat) yang banyak menikah dengan perempuan di wilayah Tapanuli bagian Selatan. Seiring waktu pemeluk Islam pun kian bertambah di tengah-tengah masyarakat Batak. Kemudian pada masa Perang Paderi, pasukan Minangkabau melakukan invasi ke tanah Batak dan melakukan pengislaman besar-besaran di Mandailing dan Angkola. Kerajaan Aceh juga berperan menyebarkan Islam di Tanah Karo dan Pakpak. Sementara Simalungun dipengaruh Islam dari warga Melayu di pesisir Sumatera Timur. Invasi tentara Paderi ke tanah Batak diyakini sebagai cikal bakal tersebarnya Islam secara meluas. Tidak tanggung-tanggung, sekitar lima ribu pasukan berkuda tentara Paderi masuk ke Mandailing, yang merupakan daerah perbatasan Sumatera Utara (Sumut) dengan dengan Sumatera Barat. Tuanku Rao yang bernama Fakih Muhammad diberi kepercayaan memimpin pasukan ini dengan mengenakan jubah putih dengan serban di kepala, khas Tuanku Imam Bonjol. *Karena pada saat itu masih banyak etnis yang menganut Kristen protestan dan Katolik* selain angkola dan Mandailing... SEMOGA MEMBANTU


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Pernyataan berikut ini yang bukan latar belakang dari Reformasi Gereja adalah .... a. menolak indulgensi b. penyimpangan-penyimpangan dalam tubuh gereja c. gereja menjadi pusat monopoli d. lebih merupakan reaksi langsung atas gerakan Protestanisme e. bertujuan menata kembali gereja sesuai dengan ajaran lnjil

817

3.7

Jawaban terverifikasi