Keyza S

30 Mei 2024 11:27

Iklan

Keyza S

30 Mei 2024 11:27

Pertanyaan

menentukan pendekatan dan metode proses pembuatan nano partikel perak yang disintesis dengan cara mencampurkan AgNO3 kedalam etilen glikol sebagai reduktor selanjutnya ke dalam campuran tersebut ditambahkan polivinilalkohol untuk menstabilkan monokoloid yang terbentuk

menentukan pendekatan dan metode proses pembuatan nano partikel perak yang disintesis dengan cara mencampurkan AgNO3 kedalam etilen glikol sebagai reduktor selanjutnya ke dalam campuran tersebut ditambahkan polivinilalkohol untuk menstabilkan monokoloid yang terbentuk

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

07

:

46

:

45

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

09 Juni 2024 02:20

Jawaban terverifikasi

<p>Pembuatan nano partikel perak dengan metode yang Anda sebutkan dapat menggunakan pendekatan kimia hijau. Proses ini melibatkan reduksi AgNO3 (nitrat perak) oleh etilen glikol sebagai reduktor, dengan penambahan polivinilalkohol (PVA) sebagai agen penstabil.</p><p>Berikut adalah langkah-langkah umum untuk proses pembuatan nano partikel perak dengan metode tersebut:</p><p>Persiapan larutan: AgNO3 dilarutkan dalam etilen glikol. Proporsi AgNO3 dan etilen glikol harus diatur secara tepat sesuai dengan rasio yang diinginkan untuk pembuatan nano partikel perak.</p><p>Reduksi: Setelah AgNO3 larut dalam etilen glikol, campuran dipanaskan. Etilen glikol bertindak sebagai agen reduktor, mengurangi ion perak (Ag+) menjadi atom perak (Ag) yang akhirnya membentuk nano partikel perak.</p><p>Penambahan polivinilalkohol (PVA): Setelah terbentuknya nano partikel perak, polivinilalkohol (PVA) ditambahkan ke dalam larutan. PVA berfungsi sebagai agen penstabil yang mencegah aglomerasi atau penggumpalan partikel perak, sehingga membentuk koloid yang stabil.</p><p>Pencucian dan pemisahan: Setelah stabilisasi koloid, nano partikel perak kemudian dapat dipisahkan dan dicuci untuk menghilangkan residu atau kontaminan lainnya.</p><p>Karakterisasi: Nano partikel perak yang dihasilkan kemudian dapat dikarakterisasi menggunakan metode analisis seperti mikroskopi elektron, spektroskopi UV-Vis, dan teknik lainnya untuk mengonfirmasi ukuran, bentuk, dan distribusi partikel.</p>

Pembuatan nano partikel perak dengan metode yang Anda sebutkan dapat menggunakan pendekatan kimia hijau. Proses ini melibatkan reduksi AgNO3 (nitrat perak) oleh etilen glikol sebagai reduktor, dengan penambahan polivinilalkohol (PVA) sebagai agen penstabil.

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk proses pembuatan nano partikel perak dengan metode tersebut:

Persiapan larutan: AgNO3 dilarutkan dalam etilen glikol. Proporsi AgNO3 dan etilen glikol harus diatur secara tepat sesuai dengan rasio yang diinginkan untuk pembuatan nano partikel perak.

Reduksi: Setelah AgNO3 larut dalam etilen glikol, campuran dipanaskan. Etilen glikol bertindak sebagai agen reduktor, mengurangi ion perak (Ag+) menjadi atom perak (Ag) yang akhirnya membentuk nano partikel perak.

Penambahan polivinilalkohol (PVA): Setelah terbentuknya nano partikel perak, polivinilalkohol (PVA) ditambahkan ke dalam larutan. PVA berfungsi sebagai agen penstabil yang mencegah aglomerasi atau penggumpalan partikel perak, sehingga membentuk koloid yang stabil.

Pencucian dan pemisahan: Setelah stabilisasi koloid, nano partikel perak kemudian dapat dipisahkan dan dicuci untuk menghilangkan residu atau kontaminan lainnya.

Karakterisasi: Nano partikel perak yang dihasilkan kemudian dapat dikarakterisasi menggunakan metode analisis seperti mikroskopi elektron, spektroskopi UV-Vis, dan teknik lainnya untuk mengonfirmasi ukuran, bentuk, dan distribusi partikel.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Kutipan teks laporan percobaan berikut untuk soal nomor 4 dan 5. Bakso mengandung protein tinggi, kadar air tinggi dan pH netral sehingga rentan terhadap kerusakan. Daya awet bakso maksimal satu hari pada suhu kamar. Daya tahan yang sebentar tersebut alasan bagi para penjual bakso untuk mengambil jalan pintas mengawetkan bakso. Beberapa pedagang ada yang menambahkan formalin pada bakso dapat memperpanjang daya awet selama tiga hari. Formalin diketahui merupakan pengawet yang berbahaya karena dapat menimbulkan kanker. Alternatif untuk mengatasi masalah ini diperlukan pengawet makanan yang alami sehingga aman dikonsumsi masyarkat. Salah satu pengawet alam untuk bakso adalah wortel (Doucus carota). Wortel mengandung antioksidan berupa beta karoten yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pengawetan dengan penambahan ekstra wortel (Doucus carota) dalam adonan bakso juga menambah kandungan gizi dalam makanan sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. 4. Ide pokok paragraf pertama adalah… a. bakso rentan rusak b. bakso perlu diawetkan c. manfaat formalin untuk bakso d. penyimpanan bakso di suhu kamar 5. Informasi yang sesuai kutipan laporan percobaan adalah… a. Bakso dapat bertahan beberapa hari meskipun tanpa pengawet. b. Formalin ditambahkan ke dalam adonan bakso untuk mengenyalkan bakso. c. Wortel merupakan alternatif pengawet bakso yang tidak membahayakan kesehatan. d. Wortel ditambahkan ke dalam adonan bakso untuk menambahkan cita rasa dan tekstur. Teks laporan berikut untuk soal nomor 6-10. Saat ini dikembangkan banyak produk obat herbal yang secara alami tumbuh di Indonesia. Salah satu contoh tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat tersebut adalah dari genus Curcuma (temu-temuan). Perhatian masyarakat terhadap tanaman ini semakin meningkat dengan berkembangnya keyakinan masyarakat bahwa tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan kangker. Penelitian ini dilakukan pada klorofil daun tanaman genus Curcuma karena sebagian besar tanaman ini mempunyai manfaat yang beragam pada rimpangnya. Kandungan yang tersimpan dalam rimpang ini juga dipengaruhi oleh pembentukan senyawa-senyawa aktif dari proses fotosintesis dan pembentukan bahan kimia oleh rimpang tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun Curcuma dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda yaitu kertas saring whattman tipe 1 sebagai kontrol, tipe 40 dan 42 untuk ekstraksi daun Curcuma xhantorrhiza.; daun Curcuma aeruginosa; dan daun Curcuma manga Val. Terhadap kandungan klorofil yang terkandung dalam sampel. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma xanthorrhiza), serta daun temu hitam (Curcuma aeruginosa). Sampel daun tem lawak dan temu mangga diperoleh dari Batu, Malang. Sementara itu, sampel daun temu hitam diperoleh dari hasil tanam sendiri. Alat yang digunakan, di antaranya tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer. Penelitian ini dilakukan dengan cara uji ekstraksi klorofil daun dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda ukuran porinya, yaitu kertas saring whattmantipe 1, 40, dan 42. Kertas-kertas tersebut digunakan sebagai control serta dilakukan pengujian absorbasinya pada spektrofotometer. Tahap pertama yang dilakukan, di antaranya tahap ekstraksi daun dengan penyaringan menggunakan corong bucher dan kertas saring selanjutnya tahap pengukuran total dengan metode spektrofotometer. 6. Paragraf kedua dalam laporan percobaan tersebut disebut bagian… a. pernyataan umum dan tujuan percobaan b. tempat dan waktu percobaan c. bahan dan alat percobaan d. langkah kerja percobaan 7. Informasi pokok dalam laporan percobaan tersebut bagian…. a. Percobaan untuk mengetahui pengobatan kanker. b. Percobaan untuk mengetahui zat berbahaya dalam Curcuma. c. Percobaan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam Curcuma. d. Percobaan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun Curcuma. 8. Alat-alat yang digunakan dalam percobaan uji kandungan klorofil dalam daun Curcuma adalah…. a. Pipet tetes, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer b. Tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer c. Tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, nerca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer d. Tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan kompor spirtus.

3

0.0

Jawaban terverifikasi

Baca teks eksplanasi ilmiah berikut dengan teliti! Pensil, Si Kecil yang Amat Penting Pernahkah terbayang olehmu gimana sih manusia bikin tanda dan tulisan sebelum ditemukannya pensil? Bagaimana proses penemuan pensil hingga menjadi bentuk pensil seperti sekarang dengan proses pembuatan yang lebih moderen? Jaman dulu, manusia menggambar dan menulis dengan menggoreskan ujung pisau ke batang pohon. Lalu pada masa Romawi Kuno, sebilah logam tipis dipake untuk membuat goresan pada batu dan lembar daun papirus. Perkembangan pensil dimulai sejak ditemukannya grafit pada tahun 1564 di Borrowdale, Inggris. Grafit ditemukan sebagai material yang dapat meninggalkan tanda hitam yang cukup pekat, namun terbukti lunak dan gampang patah. Untuk itu, grafit membutuhkan tangkai pemegang. Pada mulanya, grafit hanya dibungkus oleh tali yang terbuat dari kulit domba. Terus, ditemukan cara untuk memasukkan grafit di antara dua bilah kayu yang dilubangi. Ketika itulah mulai dikenal alat tulis yang kini dinamakan pensil. Pensil mulai dibikin secara massal pada tahun 1662 di Nuremberg, Jerman. Selanjutnya, mulai abad 19, Faber Castell, Lyra, Staedler, dan perusahaan- perusahaan lain ngembangkan pensil buat alat tulis secara pesat. Pada jaman modern, pensil dibuat dengan hancurkan grafit murni sama tanah liat hingga berbentuk bubuk. Kemudian campuran ini dicetak menjadi bentuk tipis panjang dan dilapis dengan kayu. Jadilah pensil dengan bentuk yang kita kenal saat ini. Pensil menjadi benda yang penting banget hingga saat ini. Kalo gak ada pensil, kita bakal kesulitan waktu lagi belajar. Kita juga gak bisa bikin karya tulis, seperti cerita pendek, puisi, dan tulisan lainnya. Temukan informasi penting pada teks eksplanasi ilmiah tentang penemuan pensil tersebut. 1. Paragraf 1: Topik masalah?

2

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan