Farhany F

21 Agustus 2023 04:53

Iklan

Iklan

Farhany F

21 Agustus 2023 04:53

Pertanyaan

Membuat teks argumentasi pangan lokal Sagu 10 paragraf

Membuat teks argumentasi pangan lokal Sagu 10 paragraf


10

2


Iklan

Iklan

Andi H

25 Agustus 2023 07:51

<p>Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:</p><p>1. Menggunakan fakta dan logika</p><p>2. Menyajikan argumen yang kuat</p><p>3. Menyampaikan pendapat dengan jelas</p><p>4. Menarik perhatian pembaca atau pendengar</p><p>. Pendahuluan</p><p>2. Argumen utama / Badan</p><p>3. Penutup / Kesimpulan</p><p>Itulah tadi pembahasan tentang contoh teks argumentasi tentang sagu, sebagai salah satu alternatif pangan lokal pengganti beras</p><p>Maaf kalau salah ya</p><p>&nbsp;</p>

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan fakta dan logika

2. Menyajikan argumen yang kuat

3. Menyampaikan pendapat dengan jelas

4. Menarik perhatian pembaca atau pendengar

. Pendahuluan

2. Argumen utama / Badan

3. Penutup / Kesimpulan

Itulah tadi pembahasan tentang contoh teks argumentasi tentang sagu, sebagai salah satu alternatif pangan lokal pengganti beras

Maaf kalau salah ya

 


Iklan

Iklan

Mercon M

Community

27 April 2024 23:57

<p><strong>Mengangkat Potensi Pangan Lokal: Sagu Sebagai Pilihan Utama</strong></p><p>Pengantar:<br>Pangan lokal adalah aset penting bagi keberlanjutan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Di antara pangan lokal yang memiliki potensi besar adalah sagu. Sagu, sebagai sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar masyarakat di daerah tropis, memiliki manfaat kesehatan dan ekonomi yang signifikan. Dalam tulisan ini, kita akan menguraikan mengapa sagu harus ditingkatkan statusnya sebagai pilihan utama dalam pemenuhan kebutuhan pangan.</p><p>1. Keanekaragaman Nutrisi: Sagu kaya akan nutrisi, termasuk karbohidrat kompleks, serat, dan beberapa mineral penting seperti kalsium dan fosfor. Keanekaragaman nutrisi ini membuat sagu menjadi sumber energi yang stabil dan memenuhi kebutuhan gizi harian.</p><p>2. Tahan Terhadap Iklim Tropis: Sagu tumbuh subur di daerah tropis, terutama di daerah yang memiliki curah hujan tinggi. Kemampuannya untuk tumbuh di lingkungan yang sulit membuat sagu menjadi pilihan yang tepat dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem.</p><p>3. Ketersediaan Lokal: Sagu merupakan tanaman lokal yang dapat ditemukan dengan mudah di berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara tropis lainnya. Ketersediaannya yang melimpah membuat sagu menjadi pilihan ekonomis dan berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan pangan.</p><p>4. Mengurangi Ketergantungan pada Pangan Impor: Dengan meningkatkan konsumsi sagu, kita dapat mengurangi ketergantungan pada pangan impor. Hal ini akan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga dan ketidakpastian pasokan pangan dari luar negeri.</p><p>5. Pemanfaatan Secara Optimal: Sagu tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat, tetapi juga dapat digunakan untuk berbagai produk pangan lainnya seperti tepung sagu, permen sagu, atau penganan tradisional. Pemanfaatan secara optimal ini dapat meningkatkan nilai tambah bagi ekonomi lokal.</p><p>6. Pentingnya Konservasi: Dengan meningkatkan konsumsi sagu, kita juga secara tidak langsung mendukung konservasi lingkungan. Kebutuhan akan sagu akan mendorong upaya pelestarian hutan sagu dan ekosistem terkait lainnya, yang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan endemik.</p><p>7. Mendorong Inovasi dan Pengembangan Produk: Peningkatan permintaan terhadap sagu akan mendorong inovasi dalam pengolahan dan pengembangan produk sagu. Hal ini akan membuka peluang bagi para pelaku usaha lokal untuk mengembangkan produk-produk sagu yang bernilai tambah dan bersaing di pasar global.</p><p>8. Menghormati Kearifan Lokal: Sagu memiliki nilai budaya dan tradisional yang tinggi di banyak masyarakat lokal. Dengan mengangkat status sagu sebagai pangan lokal utama, kita juga menghormati dan memelihara warisan budaya dan kearifan lokal yang telah ada selama berabad-abad.</p><p>9. Peningkatan Kemandirian Pangan: Dengan memprioritaskan sagu sebagai pilihan utama dalam pemenuhan kebutuhan pangan, kita dapat meningkatkan kemandirian pangan di tingkat lokal dan nasional. Hal ini merupakan langkah penting dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.</p><p>10. Tantangan dan Upaya Lanjutan: Meskipun memiliki potensi besar, peningkatan status sagu sebagai pilihan utama dalam pangan lokal juga akan dihadapi oleh berbagai tantangan, termasuk perubahan pola konsumsi masyarakat dan persaingan dengan produk impor. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mendukung pengembangan dan promosi sagu sebagai pangan lokal yang unggul dan berkelanjutan.</p><p>Penutup:<br>Dengan segala potensi dan manfaatnya, sagu layak mendapatkan perhatian lebih dalam upaya meningkatkan statusnya sebagai pilihan utama dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga pelaku usaha, akan menjadi kunci keberhasilan dalam memajukan sagu sebagai salah satu pangan lokal yang unggul dan berdaya saing.</p>

Mengangkat Potensi Pangan Lokal: Sagu Sebagai Pilihan Utama

Pengantar:
Pangan lokal adalah aset penting bagi keberlanjutan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Di antara pangan lokal yang memiliki potensi besar adalah sagu. Sagu, sebagai sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar masyarakat di daerah tropis, memiliki manfaat kesehatan dan ekonomi yang signifikan. Dalam tulisan ini, kita akan menguraikan mengapa sagu harus ditingkatkan statusnya sebagai pilihan utama dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

1. Keanekaragaman Nutrisi: Sagu kaya akan nutrisi, termasuk karbohidrat kompleks, serat, dan beberapa mineral penting seperti kalsium dan fosfor. Keanekaragaman nutrisi ini membuat sagu menjadi sumber energi yang stabil dan memenuhi kebutuhan gizi harian.

2. Tahan Terhadap Iklim Tropis: Sagu tumbuh subur di daerah tropis, terutama di daerah yang memiliki curah hujan tinggi. Kemampuannya untuk tumbuh di lingkungan yang sulit membuat sagu menjadi pilihan yang tepat dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem.

3. Ketersediaan Lokal: Sagu merupakan tanaman lokal yang dapat ditemukan dengan mudah di berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara tropis lainnya. Ketersediaannya yang melimpah membuat sagu menjadi pilihan ekonomis dan berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan pangan.

4. Mengurangi Ketergantungan pada Pangan Impor: Dengan meningkatkan konsumsi sagu, kita dapat mengurangi ketergantungan pada pangan impor. Hal ini akan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga dan ketidakpastian pasokan pangan dari luar negeri.

5. Pemanfaatan Secara Optimal: Sagu tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat, tetapi juga dapat digunakan untuk berbagai produk pangan lainnya seperti tepung sagu, permen sagu, atau penganan tradisional. Pemanfaatan secara optimal ini dapat meningkatkan nilai tambah bagi ekonomi lokal.

6. Pentingnya Konservasi: Dengan meningkatkan konsumsi sagu, kita juga secara tidak langsung mendukung konservasi lingkungan. Kebutuhan akan sagu akan mendorong upaya pelestarian hutan sagu dan ekosistem terkait lainnya, yang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan endemik.

7. Mendorong Inovasi dan Pengembangan Produk: Peningkatan permintaan terhadap sagu akan mendorong inovasi dalam pengolahan dan pengembangan produk sagu. Hal ini akan membuka peluang bagi para pelaku usaha lokal untuk mengembangkan produk-produk sagu yang bernilai tambah dan bersaing di pasar global.

8. Menghormati Kearifan Lokal: Sagu memiliki nilai budaya dan tradisional yang tinggi di banyak masyarakat lokal. Dengan mengangkat status sagu sebagai pangan lokal utama, kita juga menghormati dan memelihara warisan budaya dan kearifan lokal yang telah ada selama berabad-abad.

9. Peningkatan Kemandirian Pangan: Dengan memprioritaskan sagu sebagai pilihan utama dalam pemenuhan kebutuhan pangan, kita dapat meningkatkan kemandirian pangan di tingkat lokal dan nasional. Hal ini merupakan langkah penting dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

10. Tantangan dan Upaya Lanjutan: Meskipun memiliki potensi besar, peningkatan status sagu sebagai pilihan utama dalam pangan lokal juga akan dihadapi oleh berbagai tantangan, termasuk perubahan pola konsumsi masyarakat dan persaingan dengan produk impor. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mendukung pengembangan dan promosi sagu sebagai pangan lokal yang unggul dan berkelanjutan.

Penutup:
Dengan segala potensi dan manfaatnya, sagu layak mendapatkan perhatian lebih dalam upaya meningkatkan statusnya sebagai pilihan utama dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga pelaku usaha, akan menjadi kunci keberhasilan dalam memajukan sagu sebagai salah satu pangan lokal yang unggul dan berdaya saing.


Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

2. Pada rute terakhir out, kondisi kami sudah tidak optimal. Padahal jalan yang akan kami telusuri sungguh berat dengan resiko tinggi. Lorong gua menurun terjai dengan jarak 01 meter sampai 21 meter. Bukan cua licin, air yang tergenang juga mengalir dan jatoh mengikuti bentuk lorong gua. Kalau sampai terpeleset bisa berbahaya. Carilah kata yang tidak baku pada paragraf tersebut dan tuliskan bagaimana yang benar! ada yg tau ?

64

5.0

Jawaban terverifikasi

Belalang Anggrek Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akanmenyampaikan informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek. Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 360°. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras. Gambar Balitang Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5-3 cm, sedangkan betina 6-7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi cahaya. Cerdas Ceres Berbahasa dan Bersastra Indonesia Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa serangga lain yang ber- tubuh. lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan meng- gunakan kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang masih hidup. Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami meta- morfosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telur tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapabelalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna. Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk membasmi hama. berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek juga dijadikan peliharaan. Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua. soal: Tulislah gagasan utama dari teks di atas (belalang anggrek)!

799

5.0

Jawaban terverifikasi