Masalah yang selalu menjadi program kerja setiap kabinet pada masa Demokrasi Liberal adalah... a. pemerataan anggaran pembangunan b. pengembalian Irian Barat dari tangan Belanda c. penyelesaian konflik dengan Angkatan Darat d. pelaksanaan pemilihan umum pertama e. pembentukan partai politik

Hai Ruslan R., kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah B. Untuk lebih detailnya, yuk simak penjelasan berikut. Periodesasi Demokrasi Liberal (1950-1959) melahirkan tujuh kabinet yang hampir setiap tahunnya berganti susunan kabinet. Dikarenakan masa itu, partai-partai saling membela kepentingan masing-masing. Diantara kabinet yang memerintah, yaitu Kabinet Natsir (Masyumi) 1950-1951; Kabinet Sukiman (Masyumi) 1951-1952; Kabinet Wilopo (PNI) 1952-1953; Kabinet Ali Sastroamijoyo I (PNI) 1953-1955; Kabinet Burhanuddin Harahap (Masyumi) 1955-1956; Kabinet Ali Sastroamijoyo II (PNI) 1956-1957; dan Kabinet Djuanda (Zaken Kabinet/kabinet ahli) 1957-1959. Namun, setiap kabinet memiliki penekanan masing-masing, kabinet yang dipimpin Masyumi menekankan pentingnya penyempurnaan pimpinan TNI, sedangkan kabinet yang dipimpin oleh PNI sering menekankan pada masalah hubungan luar negeri yang menguntungkan perjuangan pembebasan Irian Barat. Oleh karena itu, jawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah penyelesaian Irian Barat. Semoga membantu ya.