Juliana I

25 November 2021 08:40

Iklan

Juliana I

25 November 2021 08:40

Pertanyaan

Mari kita cermati berita berikut! Minggu, 3 Januari 2010 15:42 WIB Kuningan (ANTARA News) - Lima pendaki asal desa Gempol, Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang tidak berpengalaman, dilaporkan tersesat di Gunung Ciremai Mujuri, salah seorang orangtua dari kelima pendaki yang tersesat saat menunggu di Pos pendakian Linggarjati Kuningan, Minggu, kepada wartawan mengatakan, anaknya berangkat dari Rajagaluh Kamis (31/12/2009) bersama empat temannya yang masih tetangganya. Menurut Mujuri, kelima pendaki yang tersesat itu adalah Budiman (25), Muha (22), Wahyu(17), Nila (18), dan Maskom (22). "Mereka sangat minim pengalaman mendaki gunung. Mereka hanya modal nekat tanpa memperhitungkan akibatnya," katanya. Kabar terakhir dari anaknya yang diterima Mujuri melalui layanan pesan singkat (SMS) menyebutkan bahwa mereka berada di puncak gunung sebelah Utara diperkirakan di daerah Paniis, Mandirancan. Tiga diantara mereka sekarang sakit, persediaan makanan sudah habis, tidak membawa obat-obatan, sementara perlengkapan pendakian juga minim Sukardi, seorang penjaga di Pos Pendakian Linggarjati mengaku, kelima orang itu mendaki tidak melalui pos resmi sehingga pihaknya sulit mengetahui identitas dan posisi para pendaki. "Pengelola telah menyediakan tiga Pos Pendakian resmi, seperti pintu masuk utama Pos Pendakian Linggarjati, Palutungan, dan Apuy Majalengka. Dari ketiga pos itu, Apuy yang sering ditutup karena kabutnya tebal sehingga berbahaya bagi pendaki," katanya. Cuaca saat ini sangat buruk di puncak gunung, sering hujan deras, serta sering diselimuti kabut tebal yang membahayakan pendaki, terlebih yang tanpa dibekali perlengkapan memadai, katanya. "Pendaki amatir lokal sering masuk ke jalur tidak resmi itu, sangat berbahaya selain tidak diketahui identitasnya, waktu di atas puncak gunung keberadaan mereka tidak jelas," katanya Terkait tersesatnya lima pendaki tersebut, 19 orang anggota Tim SAR sudah dikerahkan. Rombongan pertama SAR sudah diberangkatkan Sabtu kemarin pukul 16.00 WIB. Rombongan kedua berangkat pada hari yang sama sekitar pukul 24.00 WIB, sedangkan rombongan ketiga diberangkatkan hari ini pukul 00.00 WIB berjumlah 11 orang, 9 diantaranya dari Cirebon dan dua orang dari Pengelola Pendakian Gunung Ciremai Berdasarkan teks berita di atas tulislah unsur berita "When (kapan)" dari teks berita di atas!

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

11

:

44

:

06

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

N. Novitasari

Mahasiswa/Alumni Universitas Pakuan

25 November 2021 12:19

Jawaban terverifikasi

Halo Juliana I, terima kasih telah bertanya di roboguru :) Unsur when (kapan) pada teks berita di atas adalah "Kamis (31/12/2009)". Berikut penjelasannya: Teks berita adalah teks yang menjelaskan mengenai suatu peristiwa, baik yang sedang ataupun sudah terjadi. Teks berita memiliki unsur-unsur penting. Unsur-unsur teks berita: 1. Apa adalah unsur yang menanyakan suatu hal atau peristiwa. 2. Di mana adalah unsur yang menanyakan tempat atau lokasi kejadian. 3. Kapan adalah unsur yang menanyakan waktu kejadian. 4. Siapa adalah unsur yang menanyakan orang atau pelaku yang terlibat dalam kejadian. 5. Mengapa adalah unsur yang menanyakan alasan atau sebab terjadinya peristiwa. 6. Bagaimana adalah unsur yang menanyakan cara, keadaan, atau kondisi. Berdasarkan penjelasan tersebut, when (kapan) pada teks berita di atas adalah "Kamis (31/12/2009)". Hal ini dapat terlihat dalam kalimat "Mujuri, salah seorang orangtua dari kelima pendaki yang tersesat saat menunggu di Pos pendakian Linggarjati Kuningan, Minggu, kepada wartawan mengatakan, anaknya berangkat dari Rajagaluh Kamis (31/12/2009) bersama empat temannya yang masih tetangganya." Dengan demikian, unsur when (kapan) pada teks berita di atas adalah "Kamis (31/12/2009)". Semoga membantu :)


Iklan

Edi P

29 November 2021 06:37

apa. itu teks. prosedur


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

33

0.0

Jawaban terverifikasi