Mamat M

23 November 2023 12:41

Iklan

Mamat M

23 November 2023 12:41

Pertanyaan

Majas yang terdapat dari teks hikayat abu Nawas dan lalat adalah

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

07

:

18

:

29

Klaim

97

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Ananda N

23 November 2023 13:23

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Majas yang terdapat dari teks hikayat Abu Nawas dan Lalat adalah sebagai berikut:</strong></p><p>&nbsp;</p><ul><li><strong>Majas personifikasi</strong>, yaitu majas yang menyamakan benda mati dengan makhluk hidup. Majas ini terdapat pada kalimat "Lalat-lalat ini Tuanku," kata Abu Nawas sambil membuka penutup piringnya.</li><li><strong>Majas hiperbola</strong>, yaitu majas yang melebih-lebihkan sesuatu. Majas ini terdapat pada kalimat "Mereka memasuki rumah hamba tanpa izin dan berani memakan makanan hamba," lapor Abu Nawas.</li><li><strong>Majas ironi</strong>, yaitu majas yang mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan. Majas ini terdapat pada kalimat "Kepada siapa lagi kalau bukan kepada Paduka junjungan hamba, hamba mengadukan perlakuan yang tidak adil ini," ujar Abu Nawas sekali lagi.</li><li><strong>Majas metafora</strong>, yaitu majas yang membandingkan dua hal yang berbeda secara langsung. Majas ini terdapat pada kalimat "Setelah mendapat izin tertulis itu Abu Nawas mulai mengusir lalat-lalat di piringnya hingga mereka terbang dan hinggap di sana sini."</li><li><strong>Majas simile</strong>, yaitu majas yang membandingkan dua hal yang berbeda secara tidak langsung dengan menggunakan kata "seperti", "bagaikan", "laksana", dan sebagainya. Majas ini terdapat pada kalimat "Dengan menggunakan tongkat besi yang dibawa dari rumah, Abu Nawas mengejar dan memukuli lalat-lalat itu."</li></ul><p>&nbsp;</p><p>Majas-majas tersebut digunakan untuk memperindah dan memperjelas cerita.&nbsp;</p><ul><li>Majas personifikasi digunakan untuk menggambarkan lalat-lalat sebagai makhluk hidup yang mampu memasuki rumah Abu Nawas dan memakan makanannya.&nbsp;</li><li>Majas hiperbola digunakan untuk menggambarkan betapa tidak adilnya perlakuan lalat-lalat kepada Abu Nawas.</li><li>Majas ironi digunakan untuk mengungkapkan ketidakadilan perlakuan lalat-lalat kepada Abu Nawas.&nbsp;</li><li>Majas metafora digunakan untuk menggambarkan lalat-lalat yang terbang dan hinggap di sana sini.&nbsp;</li><li>Majas simile digunakan untuk menggambarkan Abu Nawas yang mengejar dan memukuli lalat-lalat dengan tongkat besi.</li></ul><p><br>&nbsp;</p>

Majas yang terdapat dari teks hikayat Abu Nawas dan Lalat adalah sebagai berikut:

 

  • Majas personifikasi, yaitu majas yang menyamakan benda mati dengan makhluk hidup. Majas ini terdapat pada kalimat "Lalat-lalat ini Tuanku," kata Abu Nawas sambil membuka penutup piringnya.
  • Majas hiperbola, yaitu majas yang melebih-lebihkan sesuatu. Majas ini terdapat pada kalimat "Mereka memasuki rumah hamba tanpa izin dan berani memakan makanan hamba," lapor Abu Nawas.
  • Majas ironi, yaitu majas yang mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan. Majas ini terdapat pada kalimat "Kepada siapa lagi kalau bukan kepada Paduka junjungan hamba, hamba mengadukan perlakuan yang tidak adil ini," ujar Abu Nawas sekali lagi.
  • Majas metafora, yaitu majas yang membandingkan dua hal yang berbeda secara langsung. Majas ini terdapat pada kalimat "Setelah mendapat izin tertulis itu Abu Nawas mulai mengusir lalat-lalat di piringnya hingga mereka terbang dan hinggap di sana sini."
  • Majas simile, yaitu majas yang membandingkan dua hal yang berbeda secara tidak langsung dengan menggunakan kata "seperti", "bagaikan", "laksana", dan sebagainya. Majas ini terdapat pada kalimat "Dengan menggunakan tongkat besi yang dibawa dari rumah, Abu Nawas mengejar dan memukuli lalat-lalat itu."

 

Majas-majas tersebut digunakan untuk memperindah dan memperjelas cerita. 

  • Majas personifikasi digunakan untuk menggambarkan lalat-lalat sebagai makhluk hidup yang mampu memasuki rumah Abu Nawas dan memakan makanannya. 
  • Majas hiperbola digunakan untuk menggambarkan betapa tidak adilnya perlakuan lalat-lalat kepada Abu Nawas.
  • Majas ironi digunakan untuk mengungkapkan ketidakadilan perlakuan lalat-lalat kepada Abu Nawas. 
  • Majas metafora digunakan untuk menggambarkan lalat-lalat yang terbang dan hinggap di sana sini. 
  • Majas simile digunakan untuk menggambarkan Abu Nawas yang mengejar dan memukuli lalat-lalat dengan tongkat besi.


 


Mamat M

23 November 2023 14:05

Dapat dari chatgpt

Iklan

Mercon M

Community

30 April 2024 12:25

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban:</p><p>Dalam hikayat Abu Nawas dan lalat, terdapat beberapa majas yang digunakan untuk memperindah bahasa dan menyampaikan pesan dengan lebih menarik. Beberapa contoh majas yang mungkin terdapat dalam hikayat tersebut antara lain:</p><p>&nbsp;</p><ol><li><strong>Metafora</strong>: Penggunaan kata-kata kiasan untuk menggambarkan sesuatu dengan lebih hidup. Misalnya, jika dalam cerita Abu Nawas menyebut lalat sebagai "penguasa dunia", ini bisa dianggap sebagai metafora yang menarik.</li><li><strong>Personifikasi</strong>: Memberikan sifat-sifat manusia pada benda atau makhluk lain. Misalnya, dalam cerita tersebut, lalat bisa diberikan sifat-sifat manusia seperti kecerdikan atau kecerobohan.</li><li><strong>Ironi</strong>: Penggunaan kata-kata yang bertentangan dengan makna sebenarnya untuk menciptakan efek yang menggelitik. Misalnya, jika Abu Nawas merasa takut pada lalat, padahal lalat adalah makhluk yang kecil dan tidak berbahaya, ini bisa dianggap sebagai penggunaan ironi.</li><li><strong>Parodi</strong>: Meniru atau menggambarkan sesuatu dengan cara yang menggelitik atau menghibur. Misalnya, jika Abu Nawas memasukkan unsur humor dalam cara dia berinteraksi dengan lalat, ini bisa dianggap sebagai parodi.</li><li><strong>Eufemisme</strong>: Menggunakan kata-kata yang lebih halus untuk menggantikan kata-kata yang kasar atau kurang pantas. Misalnya, jika Abu Nawas menggunakan eufemisme untuk menyebut lalat dengan istilah yang tidak terlalu mengganggu atau menjijikkan.</li></ol><p>&nbsp;</p><p>Majas-majas ini dapat memperkaya cerita dan membuatnya lebih menarik serta menghibur.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Jawaban:

Dalam hikayat Abu Nawas dan lalat, terdapat beberapa majas yang digunakan untuk memperindah bahasa dan menyampaikan pesan dengan lebih menarik. Beberapa contoh majas yang mungkin terdapat dalam hikayat tersebut antara lain:

 

  1. Metafora: Penggunaan kata-kata kiasan untuk menggambarkan sesuatu dengan lebih hidup. Misalnya, jika dalam cerita Abu Nawas menyebut lalat sebagai "penguasa dunia", ini bisa dianggap sebagai metafora yang menarik.
  2. Personifikasi: Memberikan sifat-sifat manusia pada benda atau makhluk lain. Misalnya, dalam cerita tersebut, lalat bisa diberikan sifat-sifat manusia seperti kecerdikan atau kecerobohan.
  3. Ironi: Penggunaan kata-kata yang bertentangan dengan makna sebenarnya untuk menciptakan efek yang menggelitik. Misalnya, jika Abu Nawas merasa takut pada lalat, padahal lalat adalah makhluk yang kecil dan tidak berbahaya, ini bisa dianggap sebagai penggunaan ironi.
  4. Parodi: Meniru atau menggambarkan sesuatu dengan cara yang menggelitik atau menghibur. Misalnya, jika Abu Nawas memasukkan unsur humor dalam cara dia berinteraksi dengan lalat, ini bisa dianggap sebagai parodi.
  5. Eufemisme: Menggunakan kata-kata yang lebih halus untuk menggantikan kata-kata yang kasar atau kurang pantas. Misalnya, jika Abu Nawas menggunakan eufemisme untuk menyebut lalat dengan istilah yang tidak terlalu mengganggu atau menjijikkan.

 

Majas-majas ini dapat memperkaya cerita dan membuatnya lebih menarik serta menghibur.

 

 

 


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

2. Pada rute terakhir out, kondisi kami sudah tidak optimal. Padahal jalan yang akan kami telusuri sungguh berat dengan resiko tinggi. Lorong gua menurun terjai dengan jarak 01 meter sampai 21 meter. Bukan cua licin, air yang tergenang juga mengalir dan jatoh mengikuti bentuk lorong gua. Kalau sampai terpeleset bisa berbahaya. Carilah kata yang tidak baku pada paragraf tersebut dan tuliskan bagaimana yang benar! ada yg tau ?

564

4.7

Jawaban terverifikasi

Belalang Anggrek Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akanmenyampaikan informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek. Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 360°. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras. Gambar Balitang Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5-3 cm, sedangkan betina 6-7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi cahaya. Cerdas Ceres Berbahasa dan Bersastra Indonesia Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa serangga lain yang ber- tubuh. lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan meng- gunakan kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang masih hidup. Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami meta- morfosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telur tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapabelalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna. Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk membasmi hama. berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek juga dijadikan peliharaan. Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua. soal: Tulislah gagasan utama dari teks di atas (belalang anggrek)!

614

5.0

Jawaban terverifikasi