mahatma gandhu merupakan pelapor gerakan nonkooperatif di india.salah satu ajaran adalah ahimsa. wujud ajaran tersebut adalah

Hai Muhammad F, kakak bantu jawab ya. Wujud ajaran Ahimsa adalah tidak menggunakan jalan kekerrasan/ anti peperangan. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Selama Perang Dunia I, India membantu Inggris Bantuan India tersebut berupa tenaga (tentara India didikan Inggris) dan uang. Usai perang (tahun 1919), timbul berbagai korban di India. Sebagai akibatnya, pemerintah Inggris mengeluarkan Rowlatt Act, yaitu undang-undang keamanan. Undang-undang tersebut merupakan peraturan pengawasan polisi. Gandhi menyetujui Rowlatt Act tersebut. Sejak saat itu, Gandhi menjadi pemimpin besar di India. Korban undang-undang keamanan (Rowlatt Act) terjadi ketika rapat di Amritzar pada tanggal 13 April 1919. Saat itu, Jenderal Dyer memerintahkan agar peserta rapat ditembak. Padahal, yang menghadiri rapat tersebut termasuk wanita dan anak-anak. Melihat kekejaman Inggris tersebut, Gandhi berubah sikap. Sikap Mahatma Gandhi yang selama ini kooperatif (saat Perang Dunia I ia membantu Inggris dengan memimpin Palang Merah India). berubah menjadi nonkooperatif. Gandhi memulai gerakan-gerakan melawan pemerintah Inggris. Gerakan Gandhi Berdasarkan keyakinan, pikiran, dan kelakuannya. Gandhi tidak percaya kepada yang lambat dan tidak bersalah (akunsia), kebenaran (satya), dan kepada kesempumaan pribadi (brahmackarya). Keyakinan itu harus diwujudkan melalui tindakan (ajaran): Ahimsa (tidak menggunakan kekerasan/antipeperangan), Satyagraha (nonkooperatif, yaitu menolak kerja sama dengan pemerintah kolonial Inggris), Hartal (pemogokan, tidak melakukan sesuatu untuk pemerintah Inggris), Swades (gerakan memakai produk sendiri), dan Swaraj (pemerintahan berdasarkan pada kebudayaan bangsa). Ajaran-ajaran Gandhi tersebut ternyata sangat manjur untuk melawan Inggris. Perekonomian yang biasanya dikendalikan Inggris menjadi macet. Semoga membantu yaa :))