Liquefied Petroleum Gas (LPG) merupakan salah satu fraksi minyak bumi yang merupakan campuran dari gas propana (C3H8) dan gas butana (C4H10) dengan perbandingan 95% gas propana dan 5% gas butana. LPG memiliki titik didih rata-rata sebesar -42°C. LPG dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga. Selain LPG, terdapat pula gas alam yang dicairkan atau biasa disebut sebagai Liquefied Natural Gas (LNG). LNG terdiri atas metana (CH4) dan memiliki titik didih sebesar -161°C. LNG dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti LPG, namun LNG tidak dikemas menggunakan tabung, melainkan disalurkan menggunakan jalur perpipaan. Indonesia termasuk negara nomor 9 sebagai penghasil gas alam terbesar di dunia, namun kebutuhan gas alam tersebut lebih banyak diekspor ke negara lain karena penggunaannya masih kurang diperhatikan di Indonesia. Bagaimana peran butana dalam komposisi LPG? Apa yang akan terjadi jika komposisi butana ditambahkan atau dikurangi?

Peran butana adalah sebagai komponen mudah terbakar yang tidak mudah menguap pada temperatur rendah. Apabila komposisi gas butana ditambah atau dikurangi akan mengubah efisiensi pembakaran, perubahan warna api, serta mengancam keamanan/keselamatan. LPG (liquefied petroleum gas) adalah gas bumi yang dicairkan dengan komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10). Menurut komposisinya, LPG dikelompokkan menjadi LPG propana, LPG butana dan LPG campuran yang merupakan campuran dari kedua jenis LPG tersebut. LPG dengan perbandingan 95% gas propana dan 5% gas butana termasuk LPG propana. Butana merupakan komponen mudah terbakar yang digunakan dalam LPG. Butana digunakan sebagai bahan campuran propana dalam LPG karena bersifat tidak mudah menguap pada temperatur rendah. Propana memiliki titik beku lebih rendah dibandingkan butana. Komposisi propana dan butana dalam LPG dapat berbeda-beda. Misalnya, diakibatkan berbedaan sifat kedua gas tersebut, akan menguntungkan pada musim dingin menggunakan persentase propana lebih banyak, sebaliknya akan menguntungkan jika pada musim panas menggunakan persentase butana lebih banyak. Perbandingan tersebut dibuat dengan mempertimbangkan efisiensi pembakaran, keamanan, keselamatan, dan kemampuan aksesoris sesuai standar SNI. Komposisi tersebut merupakan komposisi yang optimum, karena komposisi campuran tersebut dijaga pada tekanan tertentu. Sehingga jika komposisi butana ditambah atau dikurangi akan mengakibatkan perubahan efisiensi pembakaran, selain itu juga dapat mengakibatkan perubahan warna api menjadi agak merah karena tidak tepatnya komposisi antara campuran oksigen dan bahan bakar ketika terjadi pembakaran. Jadi, peran butana adalah sebagai komponen mudah terbakar yang tidak mudah menguap pada temperatur rendah. Apabila komposisi gas butana ditambah atau dikurangi akan mengubah efisiensi pembakaran, perubahan warna api, serta mengancam keamanan/keselamatan.