Ega H

18 November 2021 04:20

Iklan

Ega H

18 November 2021 04:20

Pertanyaan

Letak Demak sangat strategis di jalur perdagangan nusantara yang memungkinkan Demak berkembang sebagai kerajaan maritim. Perdagangan antara Demak dengan pelabuhan-pelabuhan lain di Nusantara cukup ramai, Demak berfungsi sebagai pelabuhan transito daerah penghasil rempah-rempah dan memiliki sumber penghasilan pertanian yang cukup besar. Keterkaitan ekonomi maritim kerajaan Demak dengan perekonomian wilayah lainnya adalah

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

08

:

31

:

19

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pemula P

18 November 2021 04:23

Jawaban terverifikasi

Letak Demak sangat strategis di jalur perdagangan nusantara memungkinkan Demak berkembang sebagai kerajaan maritim. Dalam kegiatan perdagangan, Demak berperan sebagai penghubung antara daerah penghasil rempah di Indonesia bagian Timur dan penghasil rempah-rempah Indonesia bagian barat. Dengan demikian perdagangan Demak semakin berkembang berkat pelabuhan-pelabuhan di daerah pesisir. Sebagai kerajaan Islam yang memiliki wilayah di pedalaman, maka Demak juga memperhatikan masalah pertanian, sehingga beras merupakan salah satu hasil pertanian yang menjadi komoditi dagang. Pertanian di Demak tumbuh dengan baik karena aliran sungai Demak lewat pelabuhan Bergota dan Jepara. Dan juga Letak Demak dalam peta pelayaran, berada di tengah Kawasan Nusantara sehingga menyambungkan perdagangan dari Kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Dengan demikian keterkaitan ekonomi maritim kerajaan demak dengan perekonomian wilayah lainnya adalah berperan sebagai penghubung antara daerah penghasil rempah di Indonesia bagian Timur dan penghasil rempah-rempah Indonesia bagian barat.


Iklan

Ruth A

18 November 2021 04:23

Kerajaan Demak secara geografis terletak di Jawa Tengah dengan pusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai, yang dikelilingi oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut Muria. (sekarang Laut Muria sudah merupakan dataran rendah yang dialiri sungai Lusi). Bintoro sebagai pusat kerajaan Demak terletak antara Bergola dan Jepara, di mana Bergola adalah pelabuhan yang penting pada masa berlangsungnya kerajaan Mataram (Wangsa Syailendra), sedangkan Jepara akhirnya berkembang sebagai pelabuhan yang penting bagi kerajaan Demak. Kerajaan Demak Bintoro memiliki dua pelabuhan, yaitu: · Pelabuhan niaga = di sekitar Bonang (Demak) · Pelabuhan militer = di sekitar Teluk Wetan (Jepara) Pada awal abad ke-16, Kerajaan Demak telah menjadi kerajaan yang kuat di Pulau Jawa, tidak satu pun kerajaan lain di Jawa yang mampu menandingi usaha kerajaan ini dalam memperluas kekuasaannya dengan menundukan beberapa kawasan pelabuhan dan pedalaman di nusantara. Letak kerajaan Demak sangatlah menguntungkan dalam bidang perdagangan dan pelabuhan. Pada tahun 1511 setelah Kesultanan Malaka ditaklukkan Protugis, banyak pedagang yang memutuskan tidak berdagang lagi ke Malaka. Kebanyakan para pedagang pergi ke Demak atau Banten sebagai penggantinya. Dikarenakan para pedagang islam tidak suka akan prilaku Protugis yang membawa nama agama kristen untuk menjalankan exspansinya. Hal inilah yang menyebabkan pedagang islam tidak melakukan perdagangan di Malaka karena akan mengingatkan kembali akan peristiwa perang Salib, dimana terjadi peperangan antara umat islam dengan Kristen. Sejak surutnya Malaka, Demak tampil menggantikan posisi Malaka pada waktu itu. Kerajaan Demak cepat menjadi pusat perdagangan dan lalu lintas (Dinar, 2013). a. Kehidupan Politik Lokasi kerajaan Demak yang strategis untuk perdagangan nasional, karena menghubungkan perdagangan antara Indonesia bagian Barat dengan Indonesia bagian Timur, serta keadaan Majapahit yang sudah hancur, maka Demak berkembang sebagai kerajaan besar di pulau Jawa, dengan rajanya yang pertama yaitu Raden Patah. Ia bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah (1500 – 1518). Kehadiran Portugis di Malaka merupakan ancaman bagi Demak di pulau Jawa. Untuk mengatasi keadaan tersebut maka pada tahun 1513 Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka, yang dipimpin oleh Adipati Unus atau terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor. Serangan Demak terhadap Portugis walaupun mengalami kegagalan namun Demak tetap berusaha membendung masuknya Portugis ke pulau Jawa. Pada masa pemerintahan Adipati Unus (1518 – 1521), Demak melakukan blokade pengiriman beras ke Malaka sehingga Portugis kekurangan makanan. Terjadi perang saudara dalam perebutan kekuasaan di Kerajaan Demak yang diakhiri oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka Tingkir) yang dibantu oleh Ki Ageng Pemanahan, sehingga pada tahun 1568 Pangeran Hadiwijaya memindahkan pusat pemerintahan Demak ke Pajang. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Demak dan hal ini juga berarti bergesernya pusat pemerintahan dari pesisir ke pedalaman b. Kehidupan Ekonomi Letak Demak sangat strategis di jalur perdagangan nusantara memungkinkan Demak berkembang sebagai kerajaan maritim. Dalam kegiatan perdagangan, Demak berperan sebagai penghubung antara daerah penghasil rempah di Indonesia bagian Timur dan penghasil rempah-rempah Indonesia bagian barat. Dengan demikian perdagangan Demak semakin berkembang.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

105

5.0

Jawaban terverifikasi