Zaskia A

19 November 2023 06:09

Iklan

Zaskia A

19 November 2023 06:09

Pertanyaan

landasan politik luar negeri bebas aktif indonesia masa orde lama dan orde baru

landasan politik luar negeri bebas aktif indonesia masa orde lama dan orde baru

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

00

:

16

:

22

:

05

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Anissamarsa S

19 November 2023 06:38

Jawaban terverifikasi

<p>Landasan politik luar negeri "Bebas Aktif" Indonesia pada masa Orde Lama dan Orde Baru didasarkan pada prinsip bebas aktif, yang mengandung arti kebijakan luar negeri dilaksanakan melalui diplomasi yang kreatif, aktif, dan tidak terikat pada satu kekuatan tertentu. Landasan idiil politik luar negeri Indonesia pada masa tersebut adalah Pancasila, yang merupakan ideologi negara dan pedoman hidup bangsa</p><p>Landasan konstitusionalnya adalah Undang-Undang Dasar 1945. Sementara landasan operasional politik luar negeri Indonesia pada masa Orde Lama dan Orde Baru adalah Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), yang menegaskan dasar, sifat, dan pedoman perjuangan mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Landasan operasional politik luar negeri Indonesia bersifat dinamis, mengikuti perkembangan zaman, dan disesuaikan dengan kebijakan pemerintahan pada masa tertentu. Meskipun landasan ideologis dan konstitusional tetap dipertahankan, cara pelaksanaan dan fokus kebijakan dapat berubah mengikuti perubahan kondisi global dan nasional</p>

Landasan politik luar negeri "Bebas Aktif" Indonesia pada masa Orde Lama dan Orde Baru didasarkan pada prinsip bebas aktif, yang mengandung arti kebijakan luar negeri dilaksanakan melalui diplomasi yang kreatif, aktif, dan tidak terikat pada satu kekuatan tertentu. Landasan idiil politik luar negeri Indonesia pada masa tersebut adalah Pancasila, yang merupakan ideologi negara dan pedoman hidup bangsa

Landasan konstitusionalnya adalah Undang-Undang Dasar 1945. Sementara landasan operasional politik luar negeri Indonesia pada masa Orde Lama dan Orde Baru adalah Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), yang menegaskan dasar, sifat, dan pedoman perjuangan mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Landasan operasional politik luar negeri Indonesia bersifat dinamis, mengikuti perkembangan zaman, dan disesuaikan dengan kebijakan pemerintahan pada masa tertentu. Meskipun landasan ideologis dan konstitusional tetap dipertahankan, cara pelaksanaan dan fokus kebijakan dapat berubah mengikuti perubahan kondisi global dan nasional


Iklan

Nanda R

Community

17 Februari 2024 10:19

Jawaban terverifikasi

<p><br><strong>Politik Luar Negeri Bebas Aktif Indonesia Masa Orde Lama (1950-an hingga awal 1960-an):</strong></p><p><strong>Anti-Kolonialisme dan Anti-Imperialisme:</strong></p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong> Bebas aktif mencerminkan tekad Indonesia untuk menentang kolonialisme dan imperialisme serta mendukung pergerakan nasionalis dan anti-kolonial di berbagai belahan dunia.</li><li><strong>Afro-Asia Conference:</strong> Partisipasi aktif dalam Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 menjadi landasan diplomasi Indonesia yang bertujuan memperkuat solidaritas di antara negara-negara Asia dan Afrika yang baru merdeka.</li></ul><p><strong>Pendekatan Non-Blok:</strong></p><ul><li><strong>Politik Non-Blok:</strong> Bebas aktif menciptakan prinsip non-blok, yaitu Indonesia tidak terikat pada blok politik manapun dan menjunjung tinggi kemerdekaan dan kedaulatan nasional.</li><li><strong>Hubungan dengan Blok Barat dan Timur:</strong> Indonesia menjalin hubungan dengan negara-negara Blok Barat dan Blok Timur tanpa menjadi anggota resmi, menunjukkan independensi dan kemandirian dalam politik luar negeri.</li></ul><p><strong>Keterlibatan dalam Konflik Asia Tenggara:</strong></p><ul><li><strong>Konfrontasi dengan Malaysia:</strong> Pada periode ini, terjadi Konfrontasi dengan Malaysia (1963-1966) sebagai respons terhadap pembentukan Malaysia yang dianggap melanggar kemerdekaan dan hak-hak rakyat di Borneo dan Malaya.</li></ul><p><strong>Politik Luar Negeri Bebas Aktif Indonesia Masa Orde Baru (1966-1998):</strong></p><p><strong>Pentingnya Kedaulatan dan Kemandirian:</strong></p><ul><li><strong>Soekarno ke Soeharto:</strong> Setelah kejatuhan Soekarno, Presiden Soeharto mempertahankan kebijakan bebas aktif dengan menekankan pentingnya kedaulatan dan kemandirian dalam menjalankan politik luar negeri.</li><li><strong>Prinsip Dasar Diplomasi:</strong> Diplomasi bebas aktif diwarnai oleh prinsip dasar, yaitu ketahanan nasional, pertahanan ideologi Pancasila, pembangunan ekonomi, dan perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri.</li></ul><p><strong>Ekonomi dan Pembangunan:</strong></p><ul><li><strong>Pencarian Investasi Asing:</strong> Pemerintahan Orde Baru mencari investasi asing untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional, mengurangi ketergantungan pada bantuan luar negeri.</li><li><strong>Hubungan dengan Negara-Negara Barat:</strong> Orde Baru menjalin hubungan ekonomi yang erat dengan negara-negara Barat, khususnya dalam hal investasi dan perdagangan.</li></ul><p><strong>Pertimbangan Strategis dan Keamanan:</strong></p><ul><li><strong>Peran Indonesia dalam ASEAN:</strong> Orde Baru memainkan peran penting dalam pembentukan dan konsolidasi ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) pada tahun 1967, menekankan pentingnya kerjasama regional dalam menghadapi ancaman keamanan.</li></ul><p><strong>Diplomasi di Kawasan dan Global:</strong></p><ul><li><strong>Peran Indonesia di PBB:</strong> Indonesia tetap aktif di tingkat internasional, termasuk di PBB. Peran Indonesia dalam penyelesaian konflik regional dan peran perdamaian di tingkat global dihargai.</li></ul>


Politik Luar Negeri Bebas Aktif Indonesia Masa Orde Lama (1950-an hingga awal 1960-an):

Anti-Kolonialisme dan Anti-Imperialisme:

  • Latar Belakang: Bebas aktif mencerminkan tekad Indonesia untuk menentang kolonialisme dan imperialisme serta mendukung pergerakan nasionalis dan anti-kolonial di berbagai belahan dunia.
  • Afro-Asia Conference: Partisipasi aktif dalam Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 menjadi landasan diplomasi Indonesia yang bertujuan memperkuat solidaritas di antara negara-negara Asia dan Afrika yang baru merdeka.

Pendekatan Non-Blok:

  • Politik Non-Blok: Bebas aktif menciptakan prinsip non-blok, yaitu Indonesia tidak terikat pada blok politik manapun dan menjunjung tinggi kemerdekaan dan kedaulatan nasional.
  • Hubungan dengan Blok Barat dan Timur: Indonesia menjalin hubungan dengan negara-negara Blok Barat dan Blok Timur tanpa menjadi anggota resmi, menunjukkan independensi dan kemandirian dalam politik luar negeri.

Keterlibatan dalam Konflik Asia Tenggara:

  • Konfrontasi dengan Malaysia: Pada periode ini, terjadi Konfrontasi dengan Malaysia (1963-1966) sebagai respons terhadap pembentukan Malaysia yang dianggap melanggar kemerdekaan dan hak-hak rakyat di Borneo dan Malaya.

Politik Luar Negeri Bebas Aktif Indonesia Masa Orde Baru (1966-1998):

Pentingnya Kedaulatan dan Kemandirian:

  • Soekarno ke Soeharto: Setelah kejatuhan Soekarno, Presiden Soeharto mempertahankan kebijakan bebas aktif dengan menekankan pentingnya kedaulatan dan kemandirian dalam menjalankan politik luar negeri.
  • Prinsip Dasar Diplomasi: Diplomasi bebas aktif diwarnai oleh prinsip dasar, yaitu ketahanan nasional, pertahanan ideologi Pancasila, pembangunan ekonomi, dan perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri.

Ekonomi dan Pembangunan:

  • Pencarian Investasi Asing: Pemerintahan Orde Baru mencari investasi asing untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional, mengurangi ketergantungan pada bantuan luar negeri.
  • Hubungan dengan Negara-Negara Barat: Orde Baru menjalin hubungan ekonomi yang erat dengan negara-negara Barat, khususnya dalam hal investasi dan perdagangan.

Pertimbangan Strategis dan Keamanan:

  • Peran Indonesia dalam ASEAN: Orde Baru memainkan peran penting dalam pembentukan dan konsolidasi ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) pada tahun 1967, menekankan pentingnya kerjasama regional dalam menghadapi ancaman keamanan.

Diplomasi di Kawasan dan Global:

  • Peran Indonesia di PBB: Indonesia tetap aktif di tingkat internasional, termasuk di PBB. Peran Indonesia dalam penyelesaian konflik regional dan peran perdamaian di tingkat global dihargai.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan