Fluffy P

18 Maret 2022 01:18

Iklan

Iklan

Fluffy P

18 Maret 2022 01:18

Pertanyaan

Lakon Remaja FOGING Karya U. Nurochmat BABAK I PELAKU Wahyu Tukang sol sepatu Raban Pesuruh di balai desa Bi Acih Pedagang di warung Atin Pelajar SMP, anak Bi Acih Hasan Mantri kesehatan ADEGAN l PANGGUNG MENGGAMBARKAN SUASANA WARUNG BI ACIH PADA SUATU SIANG. JAM DINDING DI WARUNG ITU CUKUP JELAS TERLIHAT MENUNJUKKAN WAKTU PUKUL 13.07. DI DEPAN WARUNG DEKAT TIANG TERONGGOK PIKULAN SOL SEPATU MILIK WAHYU. WAHYU SENDIRI SEDANG SIBUK MENGUNYAH GORENGAN PISANG. SEMENTARA RABAN SEDANG MENIUPI KOPI YANG DIHIDANGKAN BI ACIH. SEDANGKAN ATIN, YANG MASIH BERSERAGAM SEKOLAH SEDANG MENCUCI GELAS DAN PIRING KOTOR DI SAMPING WARUNG. BI ACIH SEDANG MENGGORENG PISANG. Wahyu : (Mulutnya masih disesaki kunyahan goreng pisang) "Jadi, selanjutnya bagaimana kalau begitu?" Raban : (Mengaduk-aduk kopinya dengan sendok. Agak malas menjawab) "Ya, nggak tahulah. Tapi denger-denger, Senin besok akan dimusyawarahkan lagi." Bi Acih : (Tanpa menghentikan pekerjaannya, menoleh sebentar) "Wah, penduduknya keburu banyak yang mati kalo begitu. Masalah kecil saja, musyawarahnya harus beberapa kali." Atin : (Membawa piring dan gelas, yang sudah selesai dicuci, lalu berhenti di samping ibunya) "Tadi di sekolah Atin sudah ada yang dipulangkan karena sakit. Katanya sih, kena DBD." Raban : Ya, gak tahu, itu urusan Pak Lurah, Tin. (menyeruput kopi) Saya kan, cuma pesuruh. Maunya kita memang ingin serba cepat, tapi urusan para pejabat, kan tidak sesederhana itu. (kepada Wahyu) Betul, kan? Wahyu : (tersenyum menyindir) "Ya, memang. Apalagi ini urusan nyawa, Kang! Kalau aparatnya gesit, tentu gak begini. Cuma ngurus pengasapan nyamuk saja perlu musyawarah berhari-hari." ADEGAN 2 ATIN KELUAR PANGGUNG ARAH KANAN Bi Acih : "Di Kampung Jongos saja sudah disemprot kemarin." Raban : "Lain, Bi. Desa mereka kan, pake iuran dari masyarakat. Jadi dananya bukan dari kas desa." Bi Acih : "Aih-aih, kamµ ini, bagaimana, Ban? Kampung kita juga iuran. Kalau gak salah, Pak RT yang nagihin dua minggu yang lalu." Raban : (mengambil pisang) "Ya, gak tahulah, kalau begitu." Wahyu : "Kang Raban ini pegawai desa, tapi tidak tahu. Jangan-jangan Kang Raban tidak ikut iuran, ya?" Bi Acih : "Ya, nggaklah!" RABAN TERSENYUM MALU ADEGAN 3 HASAN DATANG DENGAN PAKAIAN DAN TAS DINASNYA. DIA TAMPAKNYA SUDAH BIASA MAMPIR DI WARUNG BI ACIH. Raban : (Girang melihat kedatangan Hasan) "Nah, Pak Hasan, nih, yang mengerti masalahnya. Kamu boleh tanya lebih banyak kepada beliau." Hasan : (Duduk di samping Raban) "Apa, sih?" (tersenyum) "Minum saja belum, sudah dituduh mengerti. Coba Mas Raban ceritakan dulu, apa persoalannya?" Wahyu : "Aku yang ngomong!" (sambil mengubah posisi duduknya) "Di beberapa kampung sudah banyak yang terkena demam berdarah, Pak." Hasan : (Hanya melirik dan tersenyum. Perhatiannya segera beralih kepada Bi Acih) "Tolong buat es teh manis, Bi." Wahyu : (Tidak terpengaruh untuk melanjutkan pembicaraannya) "Beberapa minggu yang lalu Pak RT memberitahukan bahwa pengasapan di kampung kita ini akan dilaksanakan sekarang, tapi, kata Kang Raban, belum bisa dilakukan. Nah, kenapa tuh, Pak?" Hasan : (Menerima segelas teh manis dari Bi Acih) "O, begitu. Mungkin belum ada biayanya?" Bi Acih : "Sudah, Pak Mantri. Malah sudah lama." · Hasan : "Ya, mungkin, peralatannya yang belum ada. Kalaupun ada, mungkin belum giliran kita karena keterbatasan peralatan, atau karena prosedur." ADEGAN 4 ATIN DATANG SUDAH BERGANTI PAKAIAN. Hasan : "Lagi pula masalah demam berdarah tidak akan selesai dan teratasi hanya dengan foging. Masih banyak hal yang dapat kita lakukan bersama." Atin : "Betul Pak Mantri. Kata Pak Guru juga ada cara lain yang dapat kita lakukan, yaitu 3M, menguras, mengubur, dan menutup barang-barang yang menampung air." Hasan : ''Tuh, kalau sekolah begitu. Biar masih anak-anak, sudah banyak tahu." Raban : "Benar, ya. Saya menyesal dulu nakal, jadi SD aja gak tamat. Nasibnya, ya, begini ... jadi tukang sapu kantor desa." Wahyu : "Sama, saya juga cuma jadi tukang sol." Hasan : "Tapi, ingat! Menyesal kemudian tiada guna. Jadi tidak perlu kita menyesali nasib berkepanjangan. Sekarang syukuri saja yang sudah ada. Barang siapa yang pandai bersyukur, niscaya Allah melipatgandakan kenikmatannya." SEMUA MENGANGGUK-ANGGUK PUAS DAN MENGERTI. HASAN MEMINUM TEH MANISNYA. Bi Acih : "Pak Hasan belum menerangkan alasan foging di kampung kita belum dilakukan." Hasan : "Pertama, mungkin biaya belum ada. Kalau sudah ada, kedua, mungkin peralatan terbatas. Ketiga, prosedur atau strategi pengasapan mengharuskan kampung ini ditunda penyemprotannya." Wahyu : (Heran sampai mulutnya agak menganga) "Maksud Pak Hasan, mm ... apa tuh, tadi yang terakhir? Mmm ...." (memejamkan mata mengingat-ingat) Atin : "Prosedur dan strategi?" Wahyu : (girang) "Nah, itu! Produser dan apa tadi?" Raban : "Energi! (yakin) Duh, payah, nyebutnya aja gak bisa!" Atin : (Tersenyum bersama Hasan, dan Bi Acih) "Bukan, Bang! Tapi Prosedur dan strategi." Hasan : "Begini,'' (memindahkan letak gelasnya) "Prosedur artinya aturan atau petunjuk tatacara melakukannya. Sedangkan strategi itu taktik agar pengasapan benar-benar efektif artinya berhasil dengan baik." Wahyu : (kepada Raban) "Mengerti, gak?" Raban : "Ala, seperti kamu mengerti aja." MELANJUTKAN MINUMNYA. SELESAI peristiwa apa yang dialami oleh mereka?


12

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

P. Rahmalina

18 Maret 2022 14:21

Jawaban terverifikasi

Halo, Sheviera S. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab ya 😊 Peristiwa yang dialami oleh tokoh pada lakon remaja adalah pelaksanaan pengasapan untuk mencegah demam berdarah yang belum juga dilaksanakan di desa mereka. Untuk memahami alasannya, mari simak pembahasan berikut. Informasi pada teks adalah segala sesuatu yang menjadi isi dan pembahasan pada sebuah teks. Informasi dapat disampaikan secara tersirat maupun tersurat sehingga letak informasi harus dipahami dengan baik agar pembaca dapat memahami inti pembahasan tanpa mengalami kesalahpahaman. Langkah-langkah untuk menemukan informasi pada sebuah bacaan adalah sebagai berikut. 1. Bacalah teks dengan saksama. 2. Pahamilah makna setiap kalimat yang ada pada teks. 3. Temukanlah kalimat utama atau gagasan pokok dalam setiap paragraf. 4. Tandailah kata atau kalimat yang mengandung kata kunci. 5. Pahami setiap gambar, grafik, tabel, atau diagram yang menunjang informasi teks. 6. Cocokkan kembali informasi yang didapatkan dengan teks secara keseluruhan. Peristiwa yang dialami oleh tokoh pada lakon remaja adalah pelaksanaan pengasapan untuk mencegah demam berdarah yang belum juga dilaksanakan di desa mereka. Hal ini dibuktikan dengan kutipan dialog yang berbunyi, "Beberapa minggu yang lalu Pak RT memberitahukan bahwa pengasapan di kampung kita ini akan dilaksanakan sekarang, tapi, kata Kang Raban, belum bisa dilakukan. Nah, kenapa tuh, Pak?" Dengan demikian, peristiwa yang dialami oleh tokoh pada lakon remaja adalah pelaksanaan pengasapan untuk mencegah demam berdarah yang belum juga dilaksanakan di desa mereka. Semoga membantu ya 😊


Iklan

Iklan

Dewi L

04 Mei 2023 12:16

Bercerita tentang apa drama diatas?


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

540

0.0

Jawaban terverifikasi