Raissa R

28 November 2025 03:32

Iklan

Raissa R

28 November 2025 03:32

Pertanyaan

Konsumerisme merupakan pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan sebagai tujuan dalam hidup. Para pelaku menghabiskan waktunya pada pusat perbelanjaan untuk meng-update kepemilikan barang sesuai dengan selera pasar. Dampak negatif dengan adanya perilaku konsumtif bagi kehidupan bermasyarakat adalah....

Konsumerisme merupakan pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan sebagai tujuan dalam hidup. Para pelaku menghabiskan waktunya pada pusat perbelanjaan untuk meng-update kepemilikan barang sesuai dengan selera pasar. Dampak negatif dengan adanya perilaku konsumtif bagi kehidupan bermasyarakat adalah....

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

20

:

20

:

50

Klaim

9

1


Iklan

Falishach F

Dijawab 7 hari yang lalu

<p>Meningkatnya sifat materialitis dan kesenjangan sosial pada masyarakat.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;1. Perilaku konsumtif membuat orang menilai diri dan orang lain dari barang yang dimiliki, bukan dari karakter.</p><p>2. Masyarakat jadi kompetitif secara tidak sehat, berlomba-lomba membeli demi gengsi.</p><p>3. Hal ini memicu kecemburuan sosial, tekanan ekonomi, serta menurunnya solidaritas sosial.</p>

Meningkatnya sifat materialitis dan kesenjangan sosial pada masyarakat.

 

 1. Perilaku konsumtif membuat orang menilai diri dan orang lain dari barang yang dimiliki, bukan dari karakter.

2. Masyarakat jadi kompetitif secara tidak sehat, berlomba-lomba membeli demi gengsi.

3. Hal ini memicu kecemburuan sosial, tekanan ekonomi, serta menurunnya solidaritas sosial.


Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Konsumerisme Tidak dapat dipungkiri, belanja saat ini bukan lagi sekadar sebuah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi juga telah menjadi sebuah gaya hidup. Di era modern saat ini lazim kita dengar shopping atau belanja menjadi hobi dan kesenangan tersendiri. Zaman dahulu orang berbelanja ke pasar memang untuk membeli kebutuhan. Sekarang, orang berbelanja untuk membeli kesenangan dan kepuasan. Berbelanjanya pun tidak di pasar tradisional tentu saja, melainkan di pusat perbelanjaan modern atau yang disebut dengan mal. Sebagai sebuah gaya hidup, kegiatan berbelanja dianggap dapat meningkatkan prestise atau imej pelakunya. Oleh karena itu, budaya konsumtif dan hedonis menjadi budaya yang dijunjung tinggi. Budaya konsumerisme hadir dalam konsep jual beli pasar modern seolah-olah menjadi nilai baru yang melekat dengan masyarakat. Tanpa disadari masyarakat perkotaan terbius dengan keberadaan pasar modern. Masyarakat berlomba-lomba membeli produk mutakhir, saling berkompetisi mendapatkan busana model terbaru. Realitas tersebut berbeda dengan apa yang ditemui di pasar-pasar tradisional, di mana kita sesungguhnya tidak hanya bisa membeli kebutuhan tapi juga belajar kebersahajaan. Inilah fenomena sosial yang terjadi sebagai akibat globalisasi. Kaji dan analisislah kasus di atas dengan menjawab soal-soal di bawah ini! Paham apakah yang mendasari perubahan tersebut? Jelaskan!

3

0.0

Jawaban terverifikasi

Perbaiki dan sunting lah teks pidato persuasif berikut! Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat, Ibu Desi selaku guru Bahasa Indonesia. Yang saya hormati, ketua kelas dan juga teman-teman seperjuangan yang saya cintai. Puji dan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatNya kita dapat hadir di sini dalam keadaan yang sehat. Teman - teman, setiap orang pasti memiliki idola dengan berbagai alasan mulai dari tampilan, sikap, ataupun karya. Tidak dapat dipungkiri bahwa idol merupakan salah satu unsur penting di industri hiburan karena memang pada dasarnya, idol adalah sebuah profesi dengan menjual album, official merchandise, hingga pergelaran konser-konser dengan ribuan penonton. Eksistensi idola ini kemudian memunculkan sebuah entitas baru yang diistilahkan sebagai fans atau penggemar. Fans tidak akan ragu untuk membeli barang-barang berbau sang idola, entah itu pakaian, brand kosmetik, maupun produk makanan. Namun, terdapat titik-titik tertentu di mana fans dianggap terlalu berlebihan atau melewati batas wajar sehingga mereka disebut fanatik. Fanatik dapat diartikan sebagai suatu paham atau tindakan yang menunjukkan adanya ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Seseorang yang fanatik sulit untuk mengubah pola pikir dan pandangannya akibat terlalu menyukai sang idol serta tidak memperdulikan lingkungannya. Hak ini dapat memberikan pengaruh negatif pada dirinya sendiri bahkan membahayakan idolnya. Lantas mengapa berbahaya? Maka saya akan memberikan informasi bahaya dari mengidolakan idol secara berlebihan. Teman - teman seperjuangan, dapat dikatakan bahwa seorang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini atau gagasan yang dianggapnya bertentangan. Ketika logika tidak dapat lagi menjadi penyeimbang pola pikir yang dimiliki, maka akan muncul sifat-sifat toksik. Aktivitas fans yang toksik atau tidak sehat ini dapat memicu tindakan-tindakan di luar nalar seperti pembunuhan sadis terhadap John Lennon, salah satu personel The Beatles. Pembunuhan bermula dari pelaku yang mendengar Lennon berkata "The Beatles lebih populer dari Yesus" sehingga pelaku membunuh Lennon beralaskan agar reputasi The Beatles tidak jatuh. Teman- teman, tidak hanya itu, seseorang yang mengidolakan sosok tertentu cenderung akan mencontoh perilaku orang yang diidolakannya. Tak jarang, kondisi ini berujung pada hilangnya identitas diri karena terlalu terpengaruh dengan karakter idolanya. Perasaan yang berlebihan terhadap idola pada akhirnya juga menjadi salah satu faktor yang dapat mengancam kesehatan mental. Kondisi ini dapat terjadi karena fans telah masuk dalam taraf kecanduan yang dapat ditandai dengan tindakan-tindakan terlalu ingin tahu dengan aktivitas sang idola, kebiasaan meguntit, hingga tak mau ketinggalan secuil informasi pun dari sosok idolanya. Teman - teman ku, mengidolakan seseorang sejatinya merupakan perilaku yang normal. Tetapi, menjadi hal yang perlu diwaspadai ketika kebiasaan tersebut berubah menjadi aktivitas yang mengarah pada tindak kejahatan seperti pelanggaran privasi, dan sampai menyakiti diri sendiri atau orang lain demi sosok yang diidolakan. Selayaknya manusia, para idola tetap memiliki kehidupan pribadi dan tak luput dari kesalahan. Fenomena fanatik terhadap individu atau kelompok tertentu tentu perlu disikapi secara bijaksana. Tidak ada yang salah dalam mengidolakan seseorang, selama hal tersebut masih dalam batasan yang wajar, mengingat terdapat sisi positif yang dapat dipetik ketika menjadikan seseorang sebagai role model atau inspirasi. Membangun suatu support system yang kuat dengan orang-orang terdekat dengan cara saling mengingatkan dan menjalin komunikasi yang baik dapat dijadikan sebagai bentuk pencegahan terhadap sikap-sikap fanatik yang toksik dan berbahaya di lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu teman-teman mari mencegah dan memberhentikan sikap-sikap dari fanatik di lingkungan sekitar kita.

2

0.0

Jawaban terverifikasi