Suci N

13 Februari 2023 10:13

Iklan

Suci N

13 Februari 2023 10:13

Pertanyaan

Konflik Di Yaman dipengaruhi oleh fenomena Arab Spring. Bagaimana terjadinya fenomena tersebut di Yaman?

Konflik Di Yaman dipengaruhi oleh fenomena Arab Spring. Bagaimana terjadinya fenomena tersebut di Yaman?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

08

:

28

:

29

Klaim

6

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

19 Januari 2024 12:46

Jawaban terverifikasi

Topik yang ditanyakan adalah mengenai konflik di Yaman yang dipengaruhi oleh fenomena Arab Spring. Konsep yang terlibat dalam pertanyaan ini adalah sejarah modern Timur Tengah, revolusi politik, dan dampak sosial-ekonomi dari konflik tersebut. Penjelasan: 1. Fenomena Arab Spring adalah gelombang protes dan revolusi yang melanda sejumlah negara di Timur Tengah dan Afrika Utara sekitar akhir 2010 hingga 2012. Fenomena ini dipicu oleh berbagai faktor seperti pelanggaran hak asasi manusia, tingginya angka pengangguran, rezim diktator, kemiskinan, dan kenaikan harga kebutuhan pokok. 2. Di Yaman, fenomena Arab Spring berdampak pada munculnya gelombang protes yang dimulai sejak pertengahan Januari 2011. Demonstran menuntut perubahan konstitusi, penanganan korupsi, pengangguran, dan masalah ekonomi. Tuntutan ini kemudian berkembang menjadi tuntutan mundurnya Presiden Ali Abdullah Saleh. 3. Sebelum revolusi, Yaman sudah merupakan negara dengan penghasilan rendah dan menghadapi tantangan besar dalam stabilitas ekonomi. Konflik yang terjadi semakin memperparah kondisi Yaman, menghentikan ekspor, menurunkan nilai tukar mata uang, mempercepat inflasi, dan merusak infrastruktur. 4. Situasi di Yaman saat ini dianggap sebagai bencana kemanusiaan terburuk. Menurut United Nation Office for the Condition of Humanitarian Affair (UNOCHA), dari 30 juta populasi, 22.8 juta masyarakat Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan, 17.8 juta diantaranya dalam kondisi rawan pangan, dan 8.4 juta sisanya sangat rawan pangan dan berisiko mengalami kelaparan. Kesimpulan: Fenomena Arab Spring telah mempengaruhi terjadinya konflik di Yaman. Mulai dari gelombang protes yang meminta perubahan politik dan ekonomi, hingga eskalasi konflik yang berdampak pada krisis kemanusiaan di negara tersebut. Semoga penjelasan ini membantu kamu memahami konteks dan dampak dari fenomena Arab Spring di Yaman.


Iklan

Nanda R

Community

21 Januari 2024 02:48

Jawaban terverifikasi

<p>Fenomena Arab Spring adalah serangkaian protes dan demonstrasi yang melibatkan sejumlah negara di dunia Arab, dimulai pada akhir tahun 2010 hingga awal tahun 2011. Yaman menjadi salah satu negara yang terpengaruh oleh Arab Spring, dan peristiwa ini berkontribusi pada terjadinya konflik di Yaman. Berikut adalah beberapa tahapan terjadinya fenomena Arab Spring di Yaman:</p><p><strong>Inspirasi dari Tunisia:</strong></p><ul><li>Arab Spring diawali dengan aksi protes yang dimulai di Tunisia pada Desember 2010. Rakyat Tunisia berhasil menggulingkan rezim Presiden Zine El Abidine Ben Ali. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi gerakan protes di negara-negara Arab, termasuk Yaman.</li></ul><p><strong>Kondisi Sosial dan Ekonomi Buruk:</strong></p><ul><li>Sebelum Arab Spring, Yaman telah menghadapi kondisi sosial dan ekonomi yang sulit, termasuk tingkat pengangguran yang tinggi, kemiskinan, dan ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang dianggap korup. Faktor-faktor ini menciptakan ketegangan dan ketidakpuasan di kalangan rakyat.</li></ul><p><strong>Protes dan Tuntutan Reformasi:</strong></p><ul><li>Pada bulan Januari 2011, protes anti-pemerintah dimulai di Yaman, dipicu oleh ketidakpuasan terhadap rezim yang dipimpin oleh Presiden Ali Abdullah Saleh, yang telah berkuasa selama lebih dari tiga puluh tahun. Demonstran menuntut reformasi politik, ekonomi, dan hak asasi manusia.</li></ul><p><strong>Reaksi Pemerintah:</strong></p><ul><li>Pemerintah Yaman merespons protes dengan keras, menggunakan kekuatan militer untuk membubarkan demonstrasi. Ini memicu lebih banyak ketegangan dan konfrontasi antara pemerintah dan demonstran.</li></ul><p><strong>Pembelotan dan Konflik Berkepanjangan:</strong></p><ul><li>Beberapa elemen kunci dari militer, politik, dan bisnis Yaman membelot dari pemerintahan Saleh dan mendukung tuntutan reformasi. Konflik semakin meningkat dengan adanya pertempuran antara pasukan yang setia pada Saleh dan pasukan yang membelot.</li></ul><p><strong>Upaya Mediasi dan Transisi:</strong></p><ul><li>Menyusul tekanan internal dan eksternal, Saleh setuju untuk menyerahkan kekuasaan pada bulan November 2011, sebagai hasil dari mediasi dari Uni Negara-Negara Arab dan berbagai aktor internasional. Wakilnya, Abd-Rabbu Mansour Hadi, menggantikannya sebagai presiden, dan proses transisi dimulai.</li></ul><p><strong>Tahap Konflik Berlanjut:</strong></p><ul><li>Meskipun terjadi transisi politik, konflik di Yaman tidak mereda. Masih ada ketidakstabilan politik, perselisihan antara kekuatan militer dan politik, serta ketegangan antara kelompok-kelompok etnis dan agama. Situasi ini menjadi lebih kompleks dengan munculnya kelompok pemberontak Houthi dan terorisme dari al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP).</li></ul><p><strong>Intervensi Asing:</strong></p><ul><li>Konflik di Yaman semakin rumit dengan adanya campur tangan asing. Pada tahun 2015, koalisi militer pimpinan Arab Saudi meluncurkan kampanye udara di Yaman untuk mendukung pemerintahan Hadi dan melawan kelompok Houthi yang menduduki sebagian besar wilayah Yaman.</li></ul>

Fenomena Arab Spring adalah serangkaian protes dan demonstrasi yang melibatkan sejumlah negara di dunia Arab, dimulai pada akhir tahun 2010 hingga awal tahun 2011. Yaman menjadi salah satu negara yang terpengaruh oleh Arab Spring, dan peristiwa ini berkontribusi pada terjadinya konflik di Yaman. Berikut adalah beberapa tahapan terjadinya fenomena Arab Spring di Yaman:

Inspirasi dari Tunisia:

  • Arab Spring diawali dengan aksi protes yang dimulai di Tunisia pada Desember 2010. Rakyat Tunisia berhasil menggulingkan rezim Presiden Zine El Abidine Ben Ali. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi gerakan protes di negara-negara Arab, termasuk Yaman.

Kondisi Sosial dan Ekonomi Buruk:

  • Sebelum Arab Spring, Yaman telah menghadapi kondisi sosial dan ekonomi yang sulit, termasuk tingkat pengangguran yang tinggi, kemiskinan, dan ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang dianggap korup. Faktor-faktor ini menciptakan ketegangan dan ketidakpuasan di kalangan rakyat.

Protes dan Tuntutan Reformasi:

  • Pada bulan Januari 2011, protes anti-pemerintah dimulai di Yaman, dipicu oleh ketidakpuasan terhadap rezim yang dipimpin oleh Presiden Ali Abdullah Saleh, yang telah berkuasa selama lebih dari tiga puluh tahun. Demonstran menuntut reformasi politik, ekonomi, dan hak asasi manusia.

Reaksi Pemerintah:

  • Pemerintah Yaman merespons protes dengan keras, menggunakan kekuatan militer untuk membubarkan demonstrasi. Ini memicu lebih banyak ketegangan dan konfrontasi antara pemerintah dan demonstran.

Pembelotan dan Konflik Berkepanjangan:

  • Beberapa elemen kunci dari militer, politik, dan bisnis Yaman membelot dari pemerintahan Saleh dan mendukung tuntutan reformasi. Konflik semakin meningkat dengan adanya pertempuran antara pasukan yang setia pada Saleh dan pasukan yang membelot.

Upaya Mediasi dan Transisi:

  • Menyusul tekanan internal dan eksternal, Saleh setuju untuk menyerahkan kekuasaan pada bulan November 2011, sebagai hasil dari mediasi dari Uni Negara-Negara Arab dan berbagai aktor internasional. Wakilnya, Abd-Rabbu Mansour Hadi, menggantikannya sebagai presiden, dan proses transisi dimulai.

Tahap Konflik Berlanjut:

  • Meskipun terjadi transisi politik, konflik di Yaman tidak mereda. Masih ada ketidakstabilan politik, perselisihan antara kekuatan militer dan politik, serta ketegangan antara kelompok-kelompok etnis dan agama. Situasi ini menjadi lebih kompleks dengan munculnya kelompok pemberontak Houthi dan terorisme dari al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP).

Intervensi Asing:

  • Konflik di Yaman semakin rumit dengan adanya campur tangan asing. Pada tahun 2015, koalisi militer pimpinan Arab Saudi meluncurkan kampanye udara di Yaman untuk mendukung pemerintahan Hadi dan melawan kelompok Houthi yang menduduki sebagian besar wilayah Yaman.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

420

5.0

Jawaban terverifikasi