Siti A

08 Oktober 2024 21:54

Iklan

Siti A

08 Oktober 2024 21:54

Pertanyaan

kolonialisme menyebabkan terjadinya pemisahan golongan masyarakat. jelaskan maksud pernyataan tersebut

kolonialisme menyebabkan terjadinya pemisahan golongan masyarakat. jelaskan maksud pernyataan tersebut

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

05

:

51

:

37

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Erina N

09 Oktober 2024 12:01

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Aku bantu jawab ya ☺</strong></p><p>&nbsp;</p><p>kolonialisme menyebabkan terjadinya pemisahan golongan di masyarakat karena adanya perubahan lapisan sosial dan munculnya golongan buruh dan majikan:&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>• Perubahan lapisan sosial</p><p>Kolonialisme menyebabkan banyaknya mobilitas sosial karena pemerintahan kolonial membutuhkan tenaga di wilayah lain.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>• Golongan buruh dan majikan</p><p>Berdirinya pabrik-pabrik dan perusahaan membuat pekerjaan masyarakat Indonesia menjadi dinamis, sehingga muncul golongan buruh dan majikan. Golongan buruh terdiri dari pribumi, sedangkan golongan majikan adalah para kolonial.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Kolonialisme adalah paham penguasaan suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan tujuan memperluas negara tersebut. Kolonialisme dapat menyebabkan dampak negatif terhadap masyarakat, seperti:&nbsp;</p><ul><li>Munculnya praktik rasialisme oleh bangsa Barat.&nbsp;</li><li>Deskriminasi terhadap kaum pribumi.&nbsp;</li><li>Rakyat Indonesia mengalami penindasan dan penderitaan dalam waktu yang panjang.&nbsp;</li></ul>

Aku bantu jawab ya ☺

 

kolonialisme menyebabkan terjadinya pemisahan golongan di masyarakat karena adanya perubahan lapisan sosial dan munculnya golongan buruh dan majikan: 

 

• Perubahan lapisan sosial

Kolonialisme menyebabkan banyaknya mobilitas sosial karena pemerintahan kolonial membutuhkan tenaga di wilayah lain. 

 

• Golongan buruh dan majikan

Berdirinya pabrik-pabrik dan perusahaan membuat pekerjaan masyarakat Indonesia menjadi dinamis, sehingga muncul golongan buruh dan majikan. Golongan buruh terdiri dari pribumi, sedangkan golongan majikan adalah para kolonial. 

 

Kolonialisme adalah paham penguasaan suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan tujuan memperluas negara tersebut. Kolonialisme dapat menyebabkan dampak negatif terhadap masyarakat, seperti: 

  • Munculnya praktik rasialisme oleh bangsa Barat. 
  • Deskriminasi terhadap kaum pribumi. 
  • Rakyat Indonesia mengalami penindasan dan penderitaan dalam waktu yang panjang. 

Iklan

Rendi R

Community

08 Oktober 2024 23:34

Jawaban terverifikasi

<p>Pernyataan "kolonialisme menyebabkan terjadinya pemisahan golongan masyarakat" mengacu pada dampak sosial dari sistem kolonial yang diterapkan oleh bangsa penjajah di wilayah yang mereka kuasai. Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa kolonialisme menciptakan stratifikasi sosial atau pengelompokan masyarakat berdasarkan ras, etnis, status ekonomi, atau kedekatan dengan penguasa kolonial. Berikut penjelasan lebih lanjut:</p><p><strong>Stratifikasi Sosial Berdasarkan Ras dan Etnis:</strong></p><ul><li>Pada masa kolonial, penjajah biasanya menempatkan diri mereka sebagai golongan yang superior atau lebih tinggi dibandingkan penduduk asli. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan perlakuan antara kelompok penjajah (yang kebanyakan berasal dari Eropa) dan penduduk pribumi.</li><li>Para penjajah sering kali mendominasi sektor-sektor penting, seperti pemerintahan, militer, dan ekonomi. Sebaliknya, penduduk lokal sering kali ditempatkan pada posisi sosial yang lebih rendah, bahkan dalam urusan sehari-hari seperti pendidikan, pekerjaan, dan hak-hak hukum.</li><li>Di beberapa negara, penjajah juga menciptakan kelompok menengah dari etnis tertentu yang lebih "dianggap layak" oleh penjajah untuk menjadi perantara antara mereka dan masyarakat asli. Contohnya, di Hindia Belanda (Indonesia), golongan seperti orang Tionghoa sering kali diberikan posisi ekonomi yang lebih baik daripada pribumi, meski tetap di bawah orang Belanda.</li></ul><p><strong>Pemecah Belah dan Atur (Divide et Impera):</strong></p><ul><li>Salah satu strategi kolonial adalah <strong>"divide et impera"</strong> atau politik pecah belah. Tujuannya adalah untuk memecah belah masyarakat lokal agar mereka tidak dapat bersatu melawan penjajah. Penjajah akan memanfaatkan perbedaan etnis, suku, atau agama untuk menciptakan konflik di antara kelompok-kelompok tersebut, sehingga fokus mereka teralihkan dari penjajah.</li><li>Akibatnya, masyarakat terpecah-pecah menjadi golongan-golongan yang saling bersaing atau bahkan bermusuhan, yang memperkuat dominasi penjajah.</li></ul><p><strong>Pemisahan Akses Terhadap Sumber Daya:</strong></p><ul><li>Dalam sistem kolonial, penjajah sering kali mengontrol akses terhadap sumber daya alam, lahan, dan kesempatan ekonomi. Masyarakat lokal, terutama golongan pribumi, umumnya dihalangi untuk mengakses sumber daya tersebut, atau hanya diberi akses terbatas.</li><li>Hal ini memperlebar kesenjangan ekonomi dan sosial antara penjajah dan masyarakat lokal. Mereka yang dekat dengan kekuasaan kolonial biasanya menikmati kekayaan dan kemewahan, sementara penduduk lokal yang tidak memiliki hubungan dengan penguasa kolonial sering kali hidup dalam kemiskinan dan kekurangan.</li></ul><p><strong>Pendidikan dan Kebudayaan:</strong></p><ul><li>Pendidikan juga menjadi alat pemisahan masyarakat. Penjajah sering kali hanya menyediakan pendidikan yang layak bagi kelompok tertentu (seperti anak-anak pejabat kolonial atau kelompok yang dianggap mendukung penjajah). Sementara itu, penduduk asli seringkali hanya mendapatkan pendidikan yang sangat terbatas atau pendidikan yang diarahkan untuk mendukung kebutuhan tenaga kerja murah bagi penjajah.</li><li>Selain itu, penjajah kerap memaksakan kebudayaan mereka pada masyarakat lokal, dan kebudayaan lokal dianggap rendah atau tidak beradab. Hal ini menambah pemisahan sosial dan identitas antara golongan penjajah dan masyarakat asli.</li></ul><p><strong>Pemisahan Dalam Struktur Ekonomi:</strong></p><ul><li>Dalam struktur ekonomi kolonial, masyarakat dibagi berdasarkan pekerjaan dan akses terhadap kesempatan ekonomi. Biasanya, pekerjaan yang bergaji tinggi dan posisi penting dipegang oleh orang-orang dari bangsa penjajah, sementara pekerjaan yang kasar dan berbahaya diberikan kepada masyarakat pribumi.</li><li>Pengelompokan ini menciptakan jurang sosial dan ekonomi yang signifikan, di mana golongan masyarakat yang satu dipandang lebih berkuasa dan kaya dibandingkan yang lain.</li></ul><p>Dengan demikian, kolonialisme tidak hanya mengekspoitasi sumber daya alam dan ekonomi, tetapi juga memecah belah masyarakat secara sosial. Sistem ini menanamkan ketidaksetaraan yang mendalam antara golongan masyarakat, baik dari segi status sosial, ekonomi, maupun politik, yang dampaknya masih terasa hingga kini di beberapa bekas negara koloni.</p>

Pernyataan "kolonialisme menyebabkan terjadinya pemisahan golongan masyarakat" mengacu pada dampak sosial dari sistem kolonial yang diterapkan oleh bangsa penjajah di wilayah yang mereka kuasai. Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa kolonialisme menciptakan stratifikasi sosial atau pengelompokan masyarakat berdasarkan ras, etnis, status ekonomi, atau kedekatan dengan penguasa kolonial. Berikut penjelasan lebih lanjut:

Stratifikasi Sosial Berdasarkan Ras dan Etnis:

  • Pada masa kolonial, penjajah biasanya menempatkan diri mereka sebagai golongan yang superior atau lebih tinggi dibandingkan penduduk asli. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan perlakuan antara kelompok penjajah (yang kebanyakan berasal dari Eropa) dan penduduk pribumi.
  • Para penjajah sering kali mendominasi sektor-sektor penting, seperti pemerintahan, militer, dan ekonomi. Sebaliknya, penduduk lokal sering kali ditempatkan pada posisi sosial yang lebih rendah, bahkan dalam urusan sehari-hari seperti pendidikan, pekerjaan, dan hak-hak hukum.
  • Di beberapa negara, penjajah juga menciptakan kelompok menengah dari etnis tertentu yang lebih "dianggap layak" oleh penjajah untuk menjadi perantara antara mereka dan masyarakat asli. Contohnya, di Hindia Belanda (Indonesia), golongan seperti orang Tionghoa sering kali diberikan posisi ekonomi yang lebih baik daripada pribumi, meski tetap di bawah orang Belanda.

Pemecah Belah dan Atur (Divide et Impera):

  • Salah satu strategi kolonial adalah "divide et impera" atau politik pecah belah. Tujuannya adalah untuk memecah belah masyarakat lokal agar mereka tidak dapat bersatu melawan penjajah. Penjajah akan memanfaatkan perbedaan etnis, suku, atau agama untuk menciptakan konflik di antara kelompok-kelompok tersebut, sehingga fokus mereka teralihkan dari penjajah.
  • Akibatnya, masyarakat terpecah-pecah menjadi golongan-golongan yang saling bersaing atau bahkan bermusuhan, yang memperkuat dominasi penjajah.

Pemisahan Akses Terhadap Sumber Daya:

  • Dalam sistem kolonial, penjajah sering kali mengontrol akses terhadap sumber daya alam, lahan, dan kesempatan ekonomi. Masyarakat lokal, terutama golongan pribumi, umumnya dihalangi untuk mengakses sumber daya tersebut, atau hanya diberi akses terbatas.
  • Hal ini memperlebar kesenjangan ekonomi dan sosial antara penjajah dan masyarakat lokal. Mereka yang dekat dengan kekuasaan kolonial biasanya menikmati kekayaan dan kemewahan, sementara penduduk lokal yang tidak memiliki hubungan dengan penguasa kolonial sering kali hidup dalam kemiskinan dan kekurangan.

Pendidikan dan Kebudayaan:

  • Pendidikan juga menjadi alat pemisahan masyarakat. Penjajah sering kali hanya menyediakan pendidikan yang layak bagi kelompok tertentu (seperti anak-anak pejabat kolonial atau kelompok yang dianggap mendukung penjajah). Sementara itu, penduduk asli seringkali hanya mendapatkan pendidikan yang sangat terbatas atau pendidikan yang diarahkan untuk mendukung kebutuhan tenaga kerja murah bagi penjajah.
  • Selain itu, penjajah kerap memaksakan kebudayaan mereka pada masyarakat lokal, dan kebudayaan lokal dianggap rendah atau tidak beradab. Hal ini menambah pemisahan sosial dan identitas antara golongan penjajah dan masyarakat asli.

Pemisahan Dalam Struktur Ekonomi:

  • Dalam struktur ekonomi kolonial, masyarakat dibagi berdasarkan pekerjaan dan akses terhadap kesempatan ekonomi. Biasanya, pekerjaan yang bergaji tinggi dan posisi penting dipegang oleh orang-orang dari bangsa penjajah, sementara pekerjaan yang kasar dan berbahaya diberikan kepada masyarakat pribumi.
  • Pengelompokan ini menciptakan jurang sosial dan ekonomi yang signifikan, di mana golongan masyarakat yang satu dipandang lebih berkuasa dan kaya dibandingkan yang lain.

Dengan demikian, kolonialisme tidak hanya mengekspoitasi sumber daya alam dan ekonomi, tetapi juga memecah belah masyarakat secara sosial. Sistem ini menanamkan ketidaksetaraan yang mendalam antara golongan masyarakat, baik dari segi status sosial, ekonomi, maupun politik, yang dampaknya masih terasa hingga kini di beberapa bekas negara koloni.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

kebijakan pada masa orde Baru dibidang politik, ekonomi, dan sosial budaya

7

5.0

Jawaban terverifikasi