Kerajaan Ternate bersekutu dengan Portugis untuk melawan Kerajaan Tidore dan Spanyol. Dalam perkembangannya, persekutuan antara Kerajaan Ternate dan Portugis pecah karena . . . . a. Portugis melakukan politik adu domba di Ternate b. Portugis mengingkari kesepakatan dalam perjanjian Saragosa c. Portugis menghancurkan kapal-kapal milik pedagang Ternate d. Kerajaan Ternate melakukan serangan terhadap kapal Portugis e. Kerajaan Ternate menolak kesepakatan dagang dengan Portugis

Hai Rahmat S, kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat adalah yang a. Portugis melakukan politik adu domba di Ternate. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Kolonialisme bangsa Barat di Indonesia dimulai sejak tahun 1512, yang ditandai dengan kedatangan bangsa Portugis di Ternate, Maluku. Awalnya Portugis menjadi sekutu Ternate untuk melawan Tidore dan Spanyol, selain itu Portugis diberikan hak monopoli rempah-rempah di Ternate. Dalam perkembangannya, pasca dilakukan Perjanjian Saragosa (1529) antara Portugis dan Spanyol. Sejak saat itu pengaruh Portugis di Maluku semakin besar. Portugis berhasil memaksakan monopoli perdagangannya. Rakyat Maluku akhirnya kehilangan kebebasannya dan mengalami kerugian yang sangat besar. Portugis mulai mencampuri urusan pemerintahan kerajaan- kerajaan di Maluku dengan cara melakukan praktik adu domba sehingga kehidupan istana menjadi kacau. Rakyat Maluku semakin tertekan sehingga mereka mulai melakukan perlawanan terhadap Portugis. Akhirnya pada tahun 1531, berkobar perlawanan terhadap Portugis di Ternate dan Maluku. Pada 1560-an, konflik antara Kerajaan Ternate dan Portugis pun pecah pada masa Sultan Khairun. Sultan Khairun gugur dibunuh oleh keponakan Kapten Diogo Lopes de Mesquita. Setelah Khairun gugur, Sultan Baabullah pun ditunjuk sebagai penggantinya. Nantinya Portugis berhasil di usir oleh Sultan Baabullah. Semoga membantu yaa :))