Ziehan S

24 Mei 2024 12:39

Iklan

Ziehan S

24 Mei 2024 12:39

Pertanyaan

Kepercayaan sebagian masyarakat bahwa banyak anak banyak rezeki, sekarang ini sudah tidak sesuai lagi karena dapat menimbulkan masalah sosial. Ilustrasi tersebut menggambarkan gejala sosial yang berkaitan dengan keinginan di masyarakat dan tingkat peledakan pertumbuhan penduduk di masyarakat. Hal yang mendasari gejala sosial tersebut menjadi sebuah masalah sosial adalah…. A. Pihak penentu masalah sosial B. Persepsi mengenai masalah sosial C. Masalah manifes dan masalah laten D. Perbedaan antara standar dan realitas E. Ukuran nilai dan norma Tolong bantu kak :")

Kepercayaan sebagian masyarakat bahwa banyak anak banyak rezeki, sekarang ini sudah tidak sesuai lagi karena dapat menimbulkan masalah sosial. Ilustrasi tersebut menggambarkan gejala sosial yang berkaitan dengan keinginan di masyarakat dan tingkat peledakan pertumbuhan penduduk di masyarakat. Hal yang mendasari gejala sosial tersebut menjadi sebuah masalah sosial adalah….

A.    Pihak penentu masalah sosial

B.    Persepsi mengenai masalah sosial

C.    Masalah manifes dan masalah laten

D.    Perbedaan antara standar dan realitas

E.    Ukuran nilai dan norma

 

Tolong bantu kak :")

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

17

:

30

:

29

Klaim

9

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

24 Mei 2024 22:51

Jawaban terverifikasi

<p>jawabannya adalah D.</p><p>&nbsp;</p><p>Gejala sosial yang berkaitan dengan keinginan di masyarakat dan tingkat pertumbuhan penduduk yang meledak biasanya menjadi masalah sosial karena perbedaan antara standar dan realitas</p>

jawabannya adalah D.

 

Gejala sosial yang berkaitan dengan keinginan di masyarakat dan tingkat pertumbuhan penduduk yang meledak biasanya menjadi masalah sosial karena perbedaan antara standar dan realitas


Iklan

Kevin L

Gold

25 Mei 2024 12:45

Jawaban terverifikasi

【Penjelasan】: Pertanyaan pertama menanyakan tentang gejala sosial yang diilustrasikan melalui kepercayaan masyarakat bahwa "banyak anak banyak rezeki" yang kini dianggap tidak lagi sesuai karena dapat menimbulkan masalah sosial. Pilihan jawaban yang tepat adalah "Perbedaan antara standar sosial dan realitas sosial" karena ilustrasi tersebut menggambarkan bagaimana norma atau kepercayaan yang dianut oleh masyarakat (standar sosial) berbeda dengan kondisi nyata atau praktik dalam masyarakat (realitas sosial), dimana realitas saat ini menunjukkan bahwa memiliki banyak anak dapat menimbulkan berbagai masalah sosial. 【Jawaban】:D


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

sosiologi memiliki peran dalam masyarakat yang tercermin pada peran sosiolog sbg praktisi, maksud dari pernyataan tersebut adalah.. a. menjelaskan fakta-fakta secara analitis dan logis b.membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial c.terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat d.berfokus pada pengumpulan dan penggunaan data dalam riset ilmiah e.mengajarkan dan mengembangkan sosiologi sbg ilmu di berbagai bidang

9

0.0

Jawaban terverifikasi

1) Apa perbedaan antara minimal usia kerja dan maksimal usia kerja? Jelaskan! (Jika perlu) 2) Perhatikan kutipan berita berikut! Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan uji materiil UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2023. Hakim konstitusi menyatakan batas usia pelamar kerja tidak termasuk bentuk diskriminasi. "Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," ujar Ketua MK Suhartoyo saat membacakan putusan perkara Nomor 35/PUU-XXII/2024 di Gedung MK RI, Jakarta, Selasa (30/7). Permohonan itu menggugat Pasal 35 Ayat (1) yang menyatakan tiap pemberi kerja bisa merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan kerja. Pemohon mempersoalkan isu diskriminasi dalam mendapatkan pekerjaan. Hakim konstitusi Arief Hidayat menyatakan sesuai Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), tindakan diskriminatif apabila terjadi pembedaan yang didasarkan pada agama, suku, ras, etnis, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik. Karena itu, kata Arief, syarat seperti batasan usia, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan bukan merupakan tindakan diskriminatif. "Terlebih, pengaturan mengenai larangan diskriminasi bagi tenaga kerja telah tegas dinyatakan dalam Pasal 5 UU 13/2003 yang menyatakan, 'setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan'," katanya. Namun, satu hakim konstitusi yaitu M Guntur Hamzah punya pendapat berbeda atau dissenting opinion. Guntur berpendapat bahwa permohonan pemohon mestinya dikabulkan sebagian. Menurut dia, bunyi Pasal 35 Ayat (1) dapat diubah dan ditambahkan, sehingga pemberi kerja dilarang mengumumkan lowongan pekerjaan yang mensyaratkan usia, berpenampilan menarik, ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, pandangan politik, kebangsaan atau asal usul keturunan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan. Guntur menyebut jika dilihat dari segi hukum (sense of legality), pasal yang diuji oleh pemohon secara umum memang sepertinya tidak memiliki persoalan konstitusionalitas. Namun, jika dilihat dari kacamata keadilan (sense of justice), Guntur melihat norma Pasal 35 Ayat (1) potensial disalahgunakan, sehingga membutuhkan penegasan karena sangat bias terkait dengan larangan diskriminasi in casu dalam persyaratan pada lowongan pekerjaan. Menurut dia, Pasal 35 Ayat (10) sangat jelas menimbulkan ketidakpastian hukum (legal uncertainty) bagi para pencari kerja. Khususnya, dalam frasa "merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan" yang diletakkan pada pertimbangan subjektif pemberi kerja. Guntur berpandangan persyaratan hendaknya diletakkan pada kualifikasi dan kompetensi, sehingga tak masalah berapapun usia calon pekerja, sepanjang telah memasuki usia kerja dan memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai formasi atau lowongan pekerjaan dimaksud. Berdasarkan kutipan diatas : • Apa saja penyebab sektor formal hanya dikhususkan anak pemuda usia 18-25 tahun? • Apakah hanya Negara Indonesia saja yang menerapkan batas usia 25 tahun? (Dibandingkan negara lain) Jelaskan situasi! (Jika perlu) • Mengapa batas usia bukan diskriminasi oleh MK dan mengapa batas usia di negara lain cenderung diskriminasi? Jelaskan perbandingannya! (Jika perlu) 3) Apa jadinya kalau batas usia kerja Indonesia dihapus sepenuhnya &amp; merekut tenaga kerja di semua umur? Jelaskan dampaknya!

4

5.0

Jawaban terverifikasi

Iklan