Kembalinya para utusan Indonesia dari dalat justru disambut dengan tekanan dari para pemuda dan aksi para gerilyawab Indonesia. Tekanan ini disebabkan oleh...

Hai Pitaloka M, Kakak bantu jawab ya. Tekanan tersebut timbul ketika para pemuda telah mendengar bahwa Jepang kalah dalam perang Asia Timur Raya. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Pada tanggal 14 Agustus 1945, Soekarno, Moh. Hatta, Radjiman Wedyodiningrat dan Soeharto baru datang dan mendarat di lapangan terbang Kemayoran Jakarta. Lima hari sebelumnya mereka berangkat ke Dalat, Vietnam atas undangan dari Jenderal Terauchi yakni panglima angkatan perang Jepang di Asia Tenggara. Dimana ini menyatakan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Namun kondisi Jepang memang sedang terdesak, dengan kekalahan-kekalahan yang dialami di wilayahnya. Hal ini membuat para pemuda di Indonesia mendesak kepada tokoh-tokoh yang baru saja datang tersebut untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Para pemuda yakni bahwa Jepang kalah dan menyerah kepada sekutu, hal itu dapat dijadikan sebagai momentum untuk memproklamasikan kemerdekaan tanpa pemberian bangsa Jepang. Perbedaan pendapat terjadi dan terjadilah peristiwa Rengasdengklok atau pengamanan Soekarno dan Hatta. Hingga pada saat waktu yang tepat yakni tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan. Dengan demikian, kembalinya para utusan Indonesia dari Dalat justru disambut dengan tekanan dari para pemuda dan aksi para gerilyawan Indonesia. Tekanan tersebut timbul ketika para pemuda telah mendengar bahwa Jepang kalah dalam perang Asia Timur Raya. Semoga membantu ya 😊