Azriel P

20 September 2021 05:53

Iklan

Azriel P

20 September 2021 05:53

Pertanyaan

Kebudyaan manusia di Indonesia mengalami kemajuan pesat pada zaman megalitikum, kemajuan tersebut tercermin pada...

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

17

:

52

:

12

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

B. Hindarto

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

21 September 2021 02:46

Jawaban terverifikasi

Halo Azriel P Megalithikum sering disebut dengan tradisi atau budaya Megalithik. Mega beararti besar dan lithik artinya batu sehingga disebut dengan batu besar karena pada masa itu manusia yang hidup menggunakan batu yang berukuran besar sebagai peralatan sehari-hari. Secara umum, kehidupan manusia pada masa Megalitikum ini sama dengan pola kehidupan manusia pada Zaman Neolitikum dan Zaman Logam. Budaya Megalithik lebih mengarah kepada sebuah pemujaan terhadap nenek moyang. Kehidupan ini dapat kita pahami antara lain yaitu kehidupan secara sosial, ekonomi, kepercayaan serta kebudayaan-kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia pada zaman ini. Ciri-ciri kehidupannya yaitu: Kehidupan Sosial Manusia Megalitikum. Manusia purba yang hidup pada periode megalitikum sudah memiliki kemampuan untuk hidup menetap di suatu tempat dengan mengandalkan rumah-rumah permanen, pertanian, peternakan, serta ilmu pengolahan batu dan logam mereka. Karena hidup mereka yang tidak lagi nomaden, pada masa ini sudah muncul struktur sosial yang berbentuk hierarkis. Terdapat seorang ketua yang memimpin komunitasnya dan dianggap sebagai Primus Interpares atau pertama dari yang setara. Hal ini pun akan berevolusi menjadi sistem kasta dan pembagian pekerjaan. Dengan adanya pembagian pekerjaan, maka lebih banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh manusia, serta memungkinkan adanya spesialisasi pekerjaan dan keterampilan. Hal ini lah yang menjadi ciri khas dari masa perundagian, dimana terdapat kelompok manusia yang memiliki keterampilan mengolah logam yang mumpuni. Kehidupan Ekonomi Manusia Megalitikum. Pada masa megalitikum, manusia purba yang ada sudah mengenal perdagangan secara sederhana, yaitu melalui barter atau pertukaran barang. Pertukaran barang ini bukan untuk mencari keuntungan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari masyarakat tersebut. Kehidupan Spiritual Manusia Megalitikum. Pada kehidupan kepercayaan ini, manusia mulai berinisiatif untuk mendirikan bangunan batu berukuran besar sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Mereka telah mengenal adanya kekuataan roh (anismisme) dan percaya bahwa beberap benda memiliki kekuatan gaib (dinamisme). Sehingga kebudayaan yang dihasilkan kebanyakan akan berkaitan dengan pemujaan roh nenek moyang yang ukurannya besar seperti Menhir, Dolmen, Sarkopagus, Waruga, Punden Berundak, dan Arca Batu. Dengan demikian ciri ciri kehidupan Megalithikum (timbul di Zaman Neolithikum dan Logam) secara umum menggambarkan manusia yang telah mengalami revolusi agribudaya dimana mereka telah bermukim untuk mengembangkan pemenuhan kebutuhan menjadi bercocok tanam dan sudah mengenal adanya barter. Bahkan manusia telah mengenal adanya kepercayaan dengan mewujudkannya dalam bangunan besar. Mapel: Sejarah kelas: 10 SMA Topik: Indonesia Zaman Praaksara Semoga Membantu Ya : )


Rangga N

08 Juni 2022 00:12

Jawabannya mana

Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

88

5.0

Jawaban terverifikasi