Jo J

03 Februari 2025 09:27

Iklan

Jo J

03 Februari 2025 09:27

Pertanyaan

kata denotasi dan konotasi dalam cerita parki dan alergi telur

kata denotasi dan konotasi dalam cerita parki dan alergi telur

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

05

:

16

:

47

Klaim

5

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rafi M

09 Februari 2025 14:24

Jawaban terverifikasi

<p>Berikut contoh kata denotasi dan konotasi dalam cerita tentang Paki dan alergi telur</p><p># Denotasi<br>Denotasi adalah makna sebenarnya atau makna literal dari sebuah kata.</p><p>Contoh kata denotasi dalam cerita:</p><p>1. "Paki memiliki alergi telur." (Kata "alergi" memiliki makna sebenarnya sebagai reaksi tubuh yang tidak normal terhadap suatu zat.)<br>2. "Telur membuat Paki gatal-gatal." (Kata "gatal-gatal" memiliki makna sebenarnya sebagai rasa tidak nyaman pada kulit.)<br>3. "Paki harus menghindari telur." (Kata "menghindari" memiliki makna sebenarnya sebagai tindakan untuk menjauhkan diri dari sesuatu.)</p><p># Konotasi<br>Konotasi adalah makna tambahan atau makna emosional dari sebuah kata.</p><p>Contoh kata konotasi dalam cerita:</p><p>1. "Paki memiliki alergi telur yang parah." (Kata "parah" memiliki konotasi negatif, menunjukkan bahwa alergi Paki sangat serius.)<br>2. "Telur membuat Paki merasa tidak nyaman." (Kata "tidak nyaman" memiliki konotasi negatif, menunjukkan bahwa Paki merasa tidak enak atau tidak bahagia.)<br>3. "Paki harus berhati-hati dengan telur." (Kata "berhati-hati" memiliki konotasi positif, menunjukkan bahwa Paki harus waspada dan menjaga diri sendiri.)</p><p>Dalam contoh di atas, kata-kata seperti "parah", "tidak nyaman", dan "berhati-hati" memiliki konotasi yang menambahkan makna emosional pada cerita. Sementara itu, kata-kata seperti "alergi", "gatal-gatal", dan "menghindari" memiliki denotasi yang menunjukkan makna sebenarnya dari kata-kata tersebut.</p>

Berikut contoh kata denotasi dan konotasi dalam cerita tentang Paki dan alergi telur

# Denotasi
Denotasi adalah makna sebenarnya atau makna literal dari sebuah kata.

Contoh kata denotasi dalam cerita:

1. "Paki memiliki alergi telur." (Kata "alergi" memiliki makna sebenarnya sebagai reaksi tubuh yang tidak normal terhadap suatu zat.)
2. "Telur membuat Paki gatal-gatal." (Kata "gatal-gatal" memiliki makna sebenarnya sebagai rasa tidak nyaman pada kulit.)
3. "Paki harus menghindari telur." (Kata "menghindari" memiliki makna sebenarnya sebagai tindakan untuk menjauhkan diri dari sesuatu.)

# Konotasi
Konotasi adalah makna tambahan atau makna emosional dari sebuah kata.

Contoh kata konotasi dalam cerita:

1. "Paki memiliki alergi telur yang parah." (Kata "parah" memiliki konotasi negatif, menunjukkan bahwa alergi Paki sangat serius.)
2. "Telur membuat Paki merasa tidak nyaman." (Kata "tidak nyaman" memiliki konotasi negatif, menunjukkan bahwa Paki merasa tidak enak atau tidak bahagia.)
3. "Paki harus berhati-hati dengan telur." (Kata "berhati-hati" memiliki konotasi positif, menunjukkan bahwa Paki harus waspada dan menjaga diri sendiri.)

Dalam contoh di atas, kata-kata seperti "parah", "tidak nyaman", dan "berhati-hati" memiliki konotasi yang menambahkan makna emosional pada cerita. Sementara itu, kata-kata seperti "alergi", "gatal-gatal", dan "menghindari" memiliki denotasi yang menunjukkan makna sebenarnya dari kata-kata tersebut.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Jawablah pertanyaan berikut ini! Fungsi Pd = 50 – 2Q dan fungsi Ps = -30 +2Q. tentukanlah titik keseimbangan jika: A. Tidak ada pajak atau subsidi ( biasa) B. Jika ada pajak Rp 20 C. Jika ada subsidi 10

20

0.0

Jawaban terverifikasi