Mesa P

30 November 2021 01:11

Iklan

Iklan

Mesa P

30 November 2021 01:11

Pertanyaan

Kalimat di bawah ini yang penulisan “di”- sebagai kata depan benar adalah… * Memasuki bibir Pantai senggigi kita akan di sambut angin pantai yang lembut. Kalau tidak di pedulikan, kakinya dientak-entakkan seperti anak kecil yang merajuk minta dibelikan mainan. Potensi wisata di Provinsi Jawa Tengah harus dimaksimalkan. Selain pemandangan bawah laut, terdapat juga pemandangan indah dipura


1

1


Iklan

Iklan

S. Aliyah

Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia

03 Desember 2021 12:41

Halo, Mesa P. Terima kasih telah bertanya di roboguru :) Jawaban untuk soal di atas adalah C. Berikut penjelasannya. Kata depan atau preposisi merupakan kata yang berfungsi untuk merangkai kata atau kalimat dan diikuti oleh kata benda atau pronomina. Salah satu contoh kata depan adalah kata "di-". Kata "di" yang berfungsi sebagai preposisi ditulis secara terpisah dengan kata yang dirangkainya. Misalnya, di pasar, di rumah. Selain sebagai kata depan, kata "di" juga dapat berfungsi sebagai awalan yang membentuk kata kerja pasif, seperti dipukul, ditilang. Kata "di" sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Berdasarkan penjelasan di atas, kalimat yang penulisan “di”- sebagai kata depan benar adalah kalimat "Potensi wisata 'di Provinsi Jawa Tengah' harus dimaksimalkan". Pada kalimat tersebut terdapat kata di Provinsi Jawa Tengah yang ditulis secara terpisah karena kata "di" tersebut berfungsi sebagai preposisi atau kata depan. Sementara itu, kata "di" pada kata dimaksimalkan ditulis serangkai karena merupakan kata kerja. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. Semoga membantu :)


Iklan

Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

385

0.0

Jawaban terverifikasi