Okedia O

11 Juli 2022 05:07

Iklan

Iklan

Okedia O

11 Juli 2022 05:07

Pertanyaan

Judul : Laskar Pelangi Penulis : Andrea Hirata Penerbit: Bentang Pustaka Yogyakarta Terbit: 2005 Jumlah halaman: 529 halaman ISBN 979-3062-79-7 Sinopsis: Novel laskar pelangi merupakan buku pertama dari tetralogi laskar pelangi yang berjumlah 4 buah buku diantaranya yakni laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Buku ini mengisahkan tentang kehidupan 10 anak yang berasal dari keluarga miskin di sebuah sekolah SD Muhammadiyah di pulau Belitong provinsi Bangka Belitung. Kebanyakan dari anak-anak itu berasal dari keluarga yang berprofesi sebagai penambang timah. Dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, mereka menjalani aktivitas pendidikan mereka di sekolah tua yang hampir rubuh dan serba minim fasilitas. Meskipun begitu, mereka tetap bersemangat dalam menjalani kewajiban mereka sebagai seorang pelajar. Kesepuluh anak itu diantaranya ialah Ikal (Andrea Hirata), Lintang Samudera Basara bin syahbani, Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdani Fadillah, Mahar Ahlan bin Jumadi ahlan bin Zubair bin Awam, A kiong (Muhammad jundullah Gufron Nur Zaman) , Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz, Mukharam Kucai Khairani, Borek alias Samson, Trapani lhsan Jamari bin Zainuddin llham jamari, dan Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul Hazana Ramadhan. Dalam perjalanannya, anak-anak ini akan mendapatkan ternan baru yang juga bersekolah di SD Muhammadiyah. Anak tersebut ialah seorang gadis cantik anak seorang pegawai PN timah yang bernama Flo. Keadaan sekolah Muhammadiyah tempat 10 anak itu bersekolah begitu memperihatinkan. Dari segi bangunan sekolah ini hampir roboh sehingga perlu disangga dengan sebuah batang pohon besar. Pemerintah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan provinsi sumatera Selatan telah memberikan sebuah peringatan kepada SD Muhammadiyah, peringatan tersebut berisikan apabila sekolah itu tidak bisa menampung minimal 10 siswa, maka dengan sangat terpaksa sekolah tersebut harus ditutup. Di hari penerimaan siswa telah terkumpul 9 siswa, namun persyaratan agar sekolah tetap berdiri dan dibuka ialah sekolah harus bisa menerima minimal 10 murid. Di saat-saat yang genting, ketika Pak Harvan dengan berat hati hendak berpidato dan memberitahu kepada wali murid yang telah datang untuk berlapang dada karena Sekolah Muhammadiyah tua ini harus ditutup karena tidak memenuhi. kuota siswa yakni minimal sepuluh orang. Tiba-tiba datanglah Harun, seorang anak yang memiliki keterbelakangan mental yang berkeinginan kuat untuk bersekolah. Akhirnya siswa pun berjumlah menjadi 10 anak, dan sekolah pun tak jadi ditutup. Peristiwa tersebut berlangsung sangat dramatis. Dalam aktivitas belajarnya mereka didampingi oleh seorang guru yang begitu sabar dalam mendidik mereka, guru tersebut ialah ibu guru Muslimah. lbu Muslimah hanyalah seorang wanita lulusan Sekolah Kepandaian Putri (SKP) , sekolah yang sederajat dengan SMP Namun dengan tekadnya yang luar biasa serta ketulusannya mengajar, lambat laum membuatnya menjadi wanita yang tegar dan berdedikasi dalam profesinya sebagai pengajar. Dalam novel ini, Bu Muslimah lah yang memberi julukan 10 anak itu sebagai laskar pelangi. Dalam aktivitas pembelajaran, anak-anak juga dididik oleh bapak Harvan Efendi. Noor atau yang akrab di sapa pak Harvan. Selain mengajar, beliau juga sebagai Kepala Sekolah di SD Muhammadiyah tersebut. Pak Harvan seringkali bercerita tentang kisah-kisah para nabi dan rasul sebagai contoh pelajaran dari umat-umat terdahulu kepada anak-anak laskar pelangi. Suatu ketika pak Harvan bercerita tentang kisah nabi Nuh yang membuat perahu besar dan terjadinya musibah banjir bandang yang melanda kaumnya yang kufur. Akan tetapi nabi Nuh beserta kaumnya selamat berkat pertolongan dari Allah SWT yang telah memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat perahu besar yang nantinya akan digunakan pada saat banjir bandang. Kelebihan dari buku ini adalah terletak dari cara penyampaian bahasa tulis dari Andrea Hirata yang begitu khas dan menarik. Dengan aksen-aksen Melayu yang kental serta menggambarkan latar belakang sosial budaya etnis melayu yang unik serta menarik untuk diceritakan. Buku ini juga memuat tentang kisah persahabatan serta ketabahan dalam menghadapi segala tantangan hidup. Selain itu kritik sosial terhadap pemerintah juga sangat jelas digambarkan oleh penulis dengan adanya ketidakmerataan pembangunan di daerah serta absennya pemerintah dalam perkembangan dunia pendidikan khtisusnya di daerah terpencil. Kekurangan dari novel ini yakni terletak pada pengaburan waktu, tempat, dan nama tokoh dalam novel tersebut. Novel ini diadaptasi dari pengalaman masa kecil penulis yang berarti kisah di dalamnya merupakan sebuah fakta, mengingat banyak kritik sosial yang terdapat dalam novel lskar pelangi. Waktu dalam novel tersebut sengaja dibuat kabur dan terkesan abu-abu sehingga masalah-masalah sosial pada saat itu terasa sangat kabur dan tidak jelas. Dari ulasan singkat mengenai novel Laskar pelangi ini tentunya dapat diambil banyak kesimpulan yakni tentang ketabahan dalam menjalani hidup, pentingnya pendidikan, serta bersyukur kepada Allah SWT. (Sumber: http://kakakpintar.com/contoh-resensi-novel-laskar-pelangi-beserta-kelebihan-dan-kekurangan nya dengan penggubahan) 2. jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai telaah buku pada aktivitas 1 tersebut! e. Sebutkan latar yang digunakan dalam novel tersebut?


2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

P. Avivah

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang

31 Agustus 2022 11:12

Jawaban terverifikasi

Jawaban yang benar adalah latar tempat. Latar merupakan keterangan yang berisi mengenai tempat, waktu, atau suasana lingkungan yang disajikan dalam cerita. Latar dibedakan dalam tiga unsur pokok, yaitu latar tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar waktu berkaitan dengan kapan terjadinya peristiwa dalam cerita. Sedangkan latar sosial berkaitan dengan perilaku tokoh atau suasana kehidupan sosial masyarakat di dalam cerita yang disajikan. Novel di atas mengisahkan mengenai 10 anak yang bersekolah di sebuah SD Muhammadiyah yang terletak di kawasan Pulau Belitong, Provinsi Bangka Belitung. Kondisi sekolah yang sudah rapuh hingga disangga oleh sebuah batang pohon besar digambarkan di dalam cerita. Sebelumnya, sekolah ini harus ditutup karena tidak memenuhi syarat minimal jumlah siswa. Tetapi, hal ini diurungkan karena ada satu tambahan murid sebelum keputusan penutupan sekolah tersebut. Maka, dapat disimpulkan bahwa latar yang digunakan dalam novel tersebut adalah latar tempat.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

344

0.0

Jawaban terverifikasi