Diandra D

11 Juli 2022 05:07

Iklan

Iklan

Diandra D

11 Juli 2022 05:07

Pertanyaan

Judul Buku : Meraup Laba dari Lidah Buaya Penulis Buku : Ir. Ajat Jatnika M.Sc. dan Ir. Saptoningsih M.P Jenis Buku : Buku Fiksi Nama Penerbit : PT Agro Media Pustaka Cetakan dan Tahun Terbit : Cetakan pertama, tahun 2009 Tebal Buku/jumlah Halaman : 120 halaman Sinopsis: Lidah buaya merupakan tanaman multimanfaat. Berbagai macam sektor industri membutuhkan lidah buaya sebagai bahan baku, di antaranya industri farmasi, kosmetika, serta produk olahan makanan dan minuman. Ada banyak cara untuk mendapatkan keuntungan dari lidah buaya, yakni dengan membudidayakannya dan membuat berbagai macam produk olahannya. Buku ini memaparkan berbagai hal yang menyangkut lidah buaya, mulai dari informasi mengenai manfaat lidah buaya, sistem budi daya (konvensional dan hidroponik) , pemeliharaan tanaman, pemanenan, pengolahan produk, hingga aspek pemasarannya. Buku ini dilengkapi juga dengan prospek laba dan analisis usaha berbisnis lidah buaya, baik budi daya maupun produk olahannya. Langkah awal untuk meraup laba sudah ada di genggaman Anda, apakah Anda siap mewujudkannya? Keunggulan Buku lsi buku ini sudah cukup lengkap, mulai dari jenis tanaman, cara pembudidayaan, pengolahan, hingga aspek pemasaran. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan dipahami. Disertai. gambar-gambar agar pembaca lebih memahami pokok bahasan yang di.baca. Disertai analisa bisnis dan pengolahan yang memilki peluang usaha. Kelemahan Buku Tidak adanya penjelasan/pembahasan pada awal bab yang berguna untuk memberikan penjelasan mengenai pokok bahasan yang sedang di.baca. Tidak adanya pembahasan mengenai manfaat dari tanaman lidah buaya tersebut secara rinci. Kesimpulan: Buku ini berisi hal-hal mengenai cara pembudidayaan lidah buaya dengan menggunakan Sistem Konvensional dan Sistem Hidroponik. Keunggulan dari Sistem Konvensional, yaitu pembudidayaannya tidak banyak memakan biaya dan hanya memerlukan lahan yang luas. Sedangkan, keunggulan Sistem Hidroponik, yaitu pemeliharaan lebih mudah, proses budidaya menjadi lebih bersih dan steril, serta tanaman lebi.h sehat dan produktivitasnya lebih tinggi. (Sumber: http://cerita-catatan-saya.blogspot. co. id/20 1 311 1/resensi-buku-pengetahuan-populer. htmI dengan gubahan seperlunya) Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai telaah buku tersebut! b. Informasi apa yang kalian dapat dari telaah buku nonfiksi tersebut?


28

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

P. Avivah

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang

31 Agustus 2022 11:57

Jawaban terverifikasi

Jawaban yang benar adalah lidah buaya merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Cuplikan teks di atas merupakan sinopsis dan resensi buku. Sinopsis merupakan ringkasan singkat yang menggambarkan tentang isi buku atau karya yang telah dibaca. Sedangkan resensi merupakan teks ulasan yang berisi mengenai gambaran karya buku yang diterbitkan, diantaranya identitas buku, kelebihan, dan kelemahan buku. Melalui sinopsis dan resensi buku, kita dapat mengetahui banyak informasi yang disajikan di dalam buku melalui proses telaah. Informasi yang diperoleh dari telaah buku di atas adalah lidah buaya merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Maka, dapat disimpulkan bahwa informasi yang didapatkan dari telaah buku non fiksi tersebut yaitu lidah buaya merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

604

0.0

Jawaban terverifikasi