Jika sebuah ember di timbang di atas udara sekitar 50 N akan tetapi setelah di timbang dalam air beratnya berubah menjadi 30 N maka ember tersebut memiliki gaya angkat sekitar.. A. 10 N B. 20 N C. 30 N D. 40 N Beserta caranya!

Analisis: * Berat di Udara: Berat ember saat diukur di udara adalah 50 N. Ini adalah gaya gravitasi yang menarik ember ke bawah. * Berat di Air: Saat ember direndam dalam air, beratnya berkurang menjadi 30 N. Pengurangan ini disebabkan oleh adanya gaya angkat ke atas yang diberikan oleh air (gaya Archimedes). * Gaya Angkat: Gaya angkat adalah gaya yang berlawanan dengan arah gaya gravitasi. Dalam hal ini, gaya angkat membuat ember terasa lebih ringan saat di dalam air. Menghitung Gaya Angkat: Untuk mencari besar gaya angkat, kita bisa mengurangkan berat ember di air dari berat ember di udara: Gaya Angkat = Berat di Udara - Berat di Air Gaya Angkat = 50 N - 30 N Gaya Angkat = 20 N Jadi, gaya angkat yang dialami ember adalah 20 N. Jawaban yang benar adalah B. 20 N. Konsep Penting: * Gaya Archimedes: Setiap benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida akan mengalami gaya angkat ke atas yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. * Berat Semu: Berat yang terukur saat benda berada dalam fluida disebut berat semu. Berat semu selalu lebih kecil dari berat sebenarnya karena adanya gaya angkat. Kesimpulan: Perbedaan antara berat ember di udara dan di air menunjukkan adanya gaya angkat yang bekerja pada ember saat berada di dalam air. Gaya angkat ini berasal dari tekanan air yang lebih besar pada bagian bawah ember dibandingkan dengan bagian atasnya.