Intan S

12 Juni 2024 14:28

Iklan

Intan S

12 Juni 2024 14:28

Pertanyaan

Jika dihadapkan pada pengembangan kemampuan berikut: siswa mampu (1) mengenali bagian tubuh dan kegunaannya serta menunjukan cara perawatannya; (2) menjelaskan kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat serta menerapkan kebiasaan hidup sehat; dan (3) membandingkan lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat serta menunjukan perlunya merawat tanaman, hewan peliharaan dan lingkungan. a. Bagaimana garis besar pembelajaran jika menggunakan pendekatan nilai? b. Bagaimana Garis Besar pembelajaran jika menggunakan pendekatan inkuiri? tolong di bantu yaa๐Ÿ™

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

15

:

33

:

17

Klaim

5

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

18 Juni 2024 06:21

Jawaban terverifikasi

<p>Untuk mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan yang disebutkan, kita bisa menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, termasuk pendekatan nilai dan pendekatan inkuiri. Berikut adalah garis besar pembelajaran untuk masing-masing pendekatan:</p><p>a. Pendekatan Nilai</p><p><strong>Pendekatan nilai</strong> fokus pada pengembangan sikap dan perilaku siswa. Pendekatan ini berusaha untuk menanamkan nilai-nilai positif yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Berikut adalah garis besar pembelajaran menggunakan pendekatan nilai untuk kemampuan-kemampuan yang diidentifikasi:</p><p><strong>Pengantar Materi dan Diskusi Nilai:</strong></p><ul><li>Guru menjelaskan materi tentang bagian tubuh dan kegunaannya, kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat, serta perbandingan lingkungan sehat dan tidak sehat.</li><li>Diskusi kelas tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan. Guru menekankan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kepedulian, dan kebersihan.</li></ul><p><strong>Pengenalan Nilai-nilai:</strong></p><ul><li>Guru memberikan contoh nyata atau cerita yang mengilustrasikan pentingnya merawat tubuh, kebiasaan hidup sehat, dan merawat lingkungan.</li><li>Siswa diminta untuk merenungkan nilai-nilai yang ditampilkan dalam cerita tersebut.</li></ul><p><strong>Aktivitas Praktis:</strong></p><ul><li>Siswa diajak melakukan aktivitas yang menunjukkan cara perawatan tubuh dan lingkungan, misalnya cuci tangan yang benar, merawat tanaman, atau membersihkan lingkungan kelas.</li><li>Guru memberikan penjelasan tentang nilai-nilai di balik setiap aktivitas, seperti kepedulian terhadap diri sendiri dan lingkungan.</li></ul><p><strong>Refleksi dan Diskusi:</strong></p><ul><li>Siswa diminta untuk merefleksikan pengalaman mereka dari aktivitas praktis dan mendiskusikan bagaimana mereka dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.</li><li>Siswa membuat rencana tindakan untuk menerapkan nilai-nilai yang telah dipelajari, misalnya jadwal kebiasaan hidup sehat atau kegiatan membersihkan lingkungan secara rutin.</li></ul><p>b. Pendekatan Inkuiri</p><p><strong>Pendekatan inkuiri</strong> berpusat pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran melalui eksplorasi dan investigasi. Pendekatan ini mendorong siswa untuk bertanya, menyelidiki, dan menemukan jawaban sendiri. Berikut adalah garis besar pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri:</p><p><strong>Pertanyaan Awal dan Hipotesis:</strong></p><ul><li>Guru memulai dengan pertanyaan pemicu yang mendorong rasa ingin tahu siswa, seperti "Mengapa kita perlu merawat tubuh kita?" atau "Apa yang membuat lingkungan sehat berbeda dari lingkungan tidak sehat?"</li><li>Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan mereka sendiri terkait materi yang akan dipelajari dan membuat hipotesis.</li></ul><p><strong>Eksplorasi dan Penelitian:</strong></p><ul><li>Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan melakukan penelitian tentang topik-topik tertentu, misalnya bagian tubuh dan kegunaannya, cara menjaga kesehatan tubuh, serta kondisi lingkungan sehat dan tidak sehat.</li><li>Siswa menggunakan berbagai sumber informasi seperti buku, internet, atau wawancara dengan ahli.</li></ul><p><strong>Pengumpulan dan Analisis Data:</strong></p><ul><li>Siswa mengumpulkan data dari penelitian mereka, misalnya melakukan eksperimen sederhana atau observasi.</li><li>Data yang telah dikumpulkan dianalisis untuk mencari jawaban atas pertanyaan awal dan memverifikasi hipotesis.</li></ul><p><strong>Presentasi dan Diskusi:</strong></p><ul><li>Kelompok siswa mempresentasikan temuan mereka kepada kelas dan membahasnya bersama.</li><li>Diskusi kelas difasilitasi oleh guru untuk memperdalam pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari.</li></ul><p><strong>Refleksi dan Kesimpulan:</strong></p><ul><li>Siswa merefleksikan proses inkuiri yang telah mereka lakukan dan kesimpulan yang mereka peroleh.</li><li>Siswa menuliskan kesimpulan mereka dan merencanakan tindakan yang dapat mereka ambil berdasarkan hasil pembelajaran, misalnya cara merawat tubuh yang benar atau menjaga lingkungan tetap sehat.</li></ul>

Untuk mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan yang disebutkan, kita bisa menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, termasuk pendekatan nilai dan pendekatan inkuiri. Berikut adalah garis besar pembelajaran untuk masing-masing pendekatan:

a. Pendekatan Nilai

Pendekatan nilai fokus pada pengembangan sikap dan perilaku siswa. Pendekatan ini berusaha untuk menanamkan nilai-nilai positif yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Berikut adalah garis besar pembelajaran menggunakan pendekatan nilai untuk kemampuan-kemampuan yang diidentifikasi:

Pengantar Materi dan Diskusi Nilai:

  • Guru menjelaskan materi tentang bagian tubuh dan kegunaannya, kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat, serta perbandingan lingkungan sehat dan tidak sehat.
  • Diskusi kelas tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan. Guru menekankan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kepedulian, dan kebersihan.

Pengenalan Nilai-nilai:

  • Guru memberikan contoh nyata atau cerita yang mengilustrasikan pentingnya merawat tubuh, kebiasaan hidup sehat, dan merawat lingkungan.
  • Siswa diminta untuk merenungkan nilai-nilai yang ditampilkan dalam cerita tersebut.

Aktivitas Praktis:

  • Siswa diajak melakukan aktivitas yang menunjukkan cara perawatan tubuh dan lingkungan, misalnya cuci tangan yang benar, merawat tanaman, atau membersihkan lingkungan kelas.
  • Guru memberikan penjelasan tentang nilai-nilai di balik setiap aktivitas, seperti kepedulian terhadap diri sendiri dan lingkungan.

Refleksi dan Diskusi:

  • Siswa diminta untuk merefleksikan pengalaman mereka dari aktivitas praktis dan mendiskusikan bagaimana mereka dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
  • Siswa membuat rencana tindakan untuk menerapkan nilai-nilai yang telah dipelajari, misalnya jadwal kebiasaan hidup sehat atau kegiatan membersihkan lingkungan secara rutin.

b. Pendekatan Inkuiri

Pendekatan inkuiri berpusat pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran melalui eksplorasi dan investigasi. Pendekatan ini mendorong siswa untuk bertanya, menyelidiki, dan menemukan jawaban sendiri. Berikut adalah garis besar pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri:

Pertanyaan Awal dan Hipotesis:

  • Guru memulai dengan pertanyaan pemicu yang mendorong rasa ingin tahu siswa, seperti "Mengapa kita perlu merawat tubuh kita?" atau "Apa yang membuat lingkungan sehat berbeda dari lingkungan tidak sehat?"
  • Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan mereka sendiri terkait materi yang akan dipelajari dan membuat hipotesis.

Eksplorasi dan Penelitian:

  • Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan melakukan penelitian tentang topik-topik tertentu, misalnya bagian tubuh dan kegunaannya, cara menjaga kesehatan tubuh, serta kondisi lingkungan sehat dan tidak sehat.
  • Siswa menggunakan berbagai sumber informasi seperti buku, internet, atau wawancara dengan ahli.

Pengumpulan dan Analisis Data:

  • Siswa mengumpulkan data dari penelitian mereka, misalnya melakukan eksperimen sederhana atau observasi.
  • Data yang telah dikumpulkan dianalisis untuk mencari jawaban atas pertanyaan awal dan memverifikasi hipotesis.

Presentasi dan Diskusi:

  • Kelompok siswa mempresentasikan temuan mereka kepada kelas dan membahasnya bersama.
  • Diskusi kelas difasilitasi oleh guru untuk memperdalam pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari.

Refleksi dan Kesimpulan:

  • Siswa merefleksikan proses inkuiri yang telah mereka lakukan dan kesimpulan yang mereka peroleh.
  • Siswa menuliskan kesimpulan mereka dan merencanakan tindakan yang dapat mereka ambil berdasarkan hasil pembelajaran, misalnya cara merawat tubuh yang benar atau menjaga lingkungan tetap sehat.

Iklan

Kevin L

Gold

14 Juni 2024 05:13

Garis Besar Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri Berdasarkan gambar yang Anda berikan, berikut adalah garis besar pembelajaran dengan pendekatan inkuiri untuk mencapai pengembangan kemampuan: 1. Mengenali Bagian Tubuh dan Kegunaannya serta Menunjukkan Cara Perawatannya * Orientasi: * Guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang bagian-bagian tubuh dan kegunaannya. * Guru memberikan contoh aktivitas sehari-hari yang membutuhkan bagian-bagian tubuh tertentu. * Pengorganisasian belajar: * Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. * Setiap kelompok diberi tugas untuk meneliti satu bagian tubuh tertentu. * Siswa mencari informasi tentang bagian tubuh tersebut, termasuk fungsinya, cara kerjanya, dan cara merawatnya. * Pelaksanaan pembelajaran: * Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan informasi yang telah mereka temukan. * Siswa membuat presentasi untuk menyampaikan hasil diskusi mereka kepada kelompok lain. * Penutup: * Guru memimpin diskusi kelas untuk merangkum pembelajaran. * Guru memberikan penguatan dan klarifikasi atas materi yang telah dipelajari. 2. Menjelaskan Kebutuhan Tubuh agar Tumbuh Sehat dan Kuat serta Menerapkan Kebiasaan Hidup Sehat * Orientasi: * Guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat. * Guru memberikan contoh makanan bergizi dan aktivitas fisik yang bermanfaat bagi kesehatan. * Pengorganisasian belajar: * Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. * Setiap kelompok diberi tugas untuk meneliti satu kebutuhan tubuh tertentu. * Siswa mencari informasi tentang kebutuhan tubuh tersebut, termasuk sumbernya, manfaatnya, dan cara memenuhinya. * Pelaksanaan pembelajaran: * Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan informasi yang telah mereka temukan. * Siswa membuat poster untuk menyampaikan hasil diskusi mereka kepada kelompok lain. * Penutup: * Guru memimpin diskusi kelas untuk merangkum pembelajaran. * Guru memberikan penguatan dan klarifikasi atas materi yang telah dipelajari. 3. Membandingkan Lingkungan Sehat dan Lingkungan Tidak Sehat serta Menunjukkan Perlunya Merawat Tanaman, Hewan Peliharaan, dan Lingkungan * Orientasi: * Guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat. * Guru memberikan contoh lingkungan yang sehat dan lingkungan yang tidak sehat. * Pengorganisasian belajar: * Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. * Setiap kelompok diberi tugas untuk meneliti satu jenis lingkungan tertentu. * Siswa mencari informasi tentang ciri-ciri lingkungan tersebut, dampaknya terhadap kesehatan, dan cara menjaganya. * Pelaksanaan pembelajaran: * Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan informasi yang telah mereka temukan. * Siswa membuat drama untuk menyampaikan hasil diskusi mereka kepada kelompok lain. * Penutup: * Guru memimpin diskusi kelas untuk merangkum pembelajaran. * Guru memberikan penguatan dan klarifikasi atas materi yang telah dipelajari. Kelebihan Pendekatan Inkuiri Pendekatan inkuiri memiliki beberapa kelebihan, antara lain: * Meningkatkan rasa ingin tahu dan motivasi belajar siswa. * Membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. * Membantu siswa untuk belajar secara mandiri dan bertanggung jawab. * Membantu siswa untuk membangun pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam. * Membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik. Kelemahan Pendekatan Inkuiri Pendekatan inkuiri juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain: * Membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pendekatan tradisional. * Membutuhkan guru yang terampil dan kreatif. * Membutuhkan sumber belajar yang memadai. * Siswa mungkin mengalami kesulitan dalam memahami materi yang kompleks. * Siswa mungkin merasa frustrasi jika tidak dapat menemukan jawaban atas pertanyaan mereka. Kesimpulan Pendekatan inkuiri adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan berbagai kemampuan siswa. Pendekatan ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, sehingga perlu dipertimbangkan dengan cermat sebelum diterapkan di dalam pembelajaran.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

MRT, Moda Baru untuk Harapan Baru Jumat, 3 November 2017 16:40 WIB Jakarta (ANTARA News) - Boks girder terakhir telah terpasang di jalur Layang MRT di Jalan Kartini, Jakarta Selatan pada 31 Oktober Lalu. Pemasangan boks girder terakhir itu menandakan bahwa jalur Layang MRT sudah seluruhnya tersambung dari Lebak Bulus sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI). Artinya, penantian masyarakat untuk segera menikmati moda transportasi baru di Indonesia itu tidak Lama Lagi. Direktur PT MRT Jakarta, William Sabandar, mengatakan bahwa sa at i ni progres kontruksi proyek Tahap I MRT sudah mencapai 83,07 persen, dengan rincian untuk struktur Layang sudah sampai 7 4,64 persen, sementara untuk struktur bawah tanah sebesar 91,57 persen. Total panjang jalur Layang itu sendiri, yaitu 9,8 kilometer yang akan melewati Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR). Karena itu, menurut dia, diperlukan jenis pembangunan jembatan khusus atau special bn"dge sepanjang 174,5 meter yang akan dibangun dengan menggunakan metode balance cantilever. Ia optimistis pada akhir tahun ini progres akan mencapai 90 persen, artinya target penyelesaian seluruh konstruksi Tahap I pada Juli 2018 bisa tercapai. "Target 90 person sampai akhir tahun karena kereta akan datang pada tahun depan," kata William. Terkait status pembebasan lahan di Jalan Fatmawati, yakni di area Stasiun Cipete dan Stasiun Haji Nadi, saat ini masih menunggu dokumen putusan dari kasasi Mahkamah Agung, namun pemilik lahan Rashmee Mahesh Laimalani sudah mengizinkan MRT melaksanakan kegiatan konstruksi per 20 Oktober 2017. Selain itu, pemilik lahan Heriyantomo juga sudah mengizinkan MRT melaksanakan pekerjaan per 26 Oktober 2017. Pemberian izin tersebut setidaknya memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar proyek Tahap I MRT bisa segera rampung. "Kami harap tanah lain bisa dieksekusi agar bisa selesai," ujarnya. "Sehingga, pekerjaan selanjutnya bisa terfokus untuk depo dan stasiun, di mana terdapat tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah." Terkait faktor keamanan dan keselamatan, Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menuturkan saat ini pihaknya telah memasang pintu khusus untuk mencegah masuknya air ketika musim hujan yang berpotensi menimbulkan genangan di stasiun bawah tanah. Dari 13 stasiun, sedikitnya empat stasiun yang lokasinya dinilai lebih rendah akan dipasang empat pintu khusus tersebut. "Pintu itu berfungsi untuk mencegah air yang masuk, telah dipasang diem pat stasiun karena setelah kita cek, daerahnya lebih rendah," kata Silvia. Dia mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan alat pemadam kebakaran serta pengajuan agar sepanjang jalur MRT menjadi kawasan objek vital guna menadapatkan pengamanan khusus untuk menangkal dari ancaman kejahatan. "Dikebut" Sebagaimana hasil pertemuan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang di Tokyo beberapa waktu lalu bahwa Pemerintah Jepang ingin proyek Tahap I MRT diakselerasi. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo, sedangkan delegasi Jepang dipimpin oleh Wakil Menteri untuk Hubungan Internasional Kementerian Tanah, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, Hiroshi Narahira. Pemerintah Jepang menginginkan adanya akselerasi guna penerapan teknologi yang diharapkan bisa dilaksanakan sesuai target pada Desember 2017. Bukan hanya karena penerapan teknologi, melainkan juga terkait pembayaran pinjaman yang juga akan dilakukan pada Desember 2017. Investasi Proyek MRT Tahap I itu sendiri bernilai Rp16 trilliun . Menanggapi hal tersebut, Sugihardjo menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, namun karena adanya penyesuaian harga akibat adanya perubahan desain dan perpanjangan waktu konstruksi, maka perlu dilakukan inspeksi terlebih dahulu oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Namun, diyakini target pembayaran bulan Desember 2017 dapat terpenuhi. Sedangkan untuk pembangunan jalur KA MRT lintas Utara-Selatan tahap II dan MRT lintas Timur-Barat, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan akselerasi. Pihak Indonesia juga menyampaikan bahwa untuk skema finansial pada pembangunan MRT lintas Utara-Selatan tahap II, pembagian antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta akan sama dengan skema MRT lintas Utara-Selatan tahap I di mana Pemerintah Pusat akan menanggung *beban sebesar 49 persen dan Pemerintah DKI Jakarta akan menanggung *beban sebesar 51 persen. Selain kerja sama bidang intrastruktur, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang juga akan bekerja sama bidang perangkat lunak yaitu terkait dengan penyiapan regulasi dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang perkeretaapian khususnya untuk teknologi MRT dan LRT. Terkait hal itu, William menyebutkan pihaknya juga sudah menyiapkan SDM yang dikerahkan untuk pengoperasian MRT Jakarta, yaitu per 25 Oktober 2017 telah melatih 32 calon masinis dan 63 orang stat perawatan. "Agar Berkelanjutan" Berdasarkan Perjanjian Penyelenggaraan Prasarana Angkutan Umum Massal Kereta Api (Mass Rapid Transit) Nomor 22 Than 2017, PT MRT Jakarta telah ditunjuk sebagai penyelenggara saran yang meliputi pembangunan, pengoperasian, perawatan, pengusahaan, serta penyelenggaraan kawasan berbasis transportasi (TOD). Perjanjian Penyelenggaraan Prasarana MRT diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama 30 tahun sejak tanggal penetapan izin dan data diperpanjang untuk setiap kali waktu dengan durasi terlama 20 tahun. Menurut Komisaris MRT Jakarta yang juga menjabat sebagai Stat Ahli Bidang Teknologi, Lingkungan dan Energi Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono, dengan adanya penugasan tersebut, maka akan menciptakan persaingan usaha yang sehat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2017 tentang Perkeretaapian yang mengamanatkan salah satunya, yaitu multioperator. Pasalnya, saat ini PT Kereta Api Indonesia melalui anak perusahaannya PT KAI Communuter Indonesia sudah kewalahan menampung 1,1 juta orang setiap harinya. "Karena itu, dibutuhkan alternatit selain agar penumpang bisa beralih ke moda lain, juga perusahaan bisa lebih kompetitit, " kata Mantan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan itu. Namun, untuk menarik penumpang beralih moda ke MRT dan mencapai target keterisian (ridership) sebanyak 173.000 orang per harinya, dibutuhkan penghitungan tarit yang sesuai. Direktur Keuangan MRT Jakarta Tuhiyat menyebutkan hitungan tarit, yaitu tidak lebih dari satu hingga 1,5 dolar AS, tau Rp13.000-Rp20.000, namun itu belum termasuk suntikan subsidi atau PSO dari Pemprov DKI Jakarta. Kalau idealnya Rp lO.OOO, artinya Pemda DKI harus memberikan PSO sekitar Rp8.000, kalau Rp12.000 subsidinya Rp6.000," katanya. Dongkrak dengan TOD Menurut, Guru Besar Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Danang Parikesit agar bisnis transportasi bisa berkelanjutan, maka suatu perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan pendapatan dari tiket. Berkaca dari pengoperasian Mass Transit Railway (MTR) Hong Kong yang dinilai salah satu yang paling sukses di Asia, karena mengembangkan k(lwasan TOD di titik-titik stasiunnya. Sebuah studi, lanjut Danang, juga menunjukkan bahwa potensi terbesar MRT adalah pada kemampuan membangun wilayah. Pada awal pengoperasian MTR Hong Kong pada 1980-1990, menunjukkan kerugian, namun seiring dengan berkembangnya pembangunan TOD di kawasan sekitar stasiun, keuntungan yang didapat dari situ meroket dalam 10 tahun dan semakin jauh melampaui laba dari perusahaannya sendiri. "Artinya, kalaupun MTR Hong Kong ini menggratiskan penumpangnya, mereka masih untung," katanya. Padahal, MTR di sana tidak disubsidi dan harga tiket antarstasiun hanya sekitar Rp2 .500, meskipun pendapatan rata-rata penduduk Hong Kong lima sampai enam kali penduduk Jakarta. "Artinya bagaimana mengembalikan investasi MRT Jakarta Rp16 trilliun itu menjadi dua kali lipatnya yaitu Rp32 triliun, salah satu caranya, yaitu dengan TOD," ujar dia. Oanang mengatakan, dengan dikembangkannya TOD, peran moda transportasi lebih dari sekadar memindahkan orang, tetapi juga mendongkrak perekonomian daerah. PT MRT Jakarta sendiri telah ditugaskan untuk mengembangkan TOD Fase I berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 140 Tahun 2017. Seperti yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 182 Tahun 2012 tentang Panduan Rancang Kota (PRK) Pengembangan Koridor MRT Jakarta Tahap 1 bahwa seluruh kawasan di sekitar stasiun MRT Jakarta Tahap 1 akan menjadi kawasan TOD. Terdapat dua rencana induk yang MRT Jakarta persiapkan, yaitu Fase I yang meliputi Dukuh Atas, Blok M-Sisingamangaraja, Koridor Fatmawati Raya (Cipete, Blok A dan Haji Nawi) dan Fatmawati. Sementara itu, untuk Fast II, di antaranya Bundara HI, Setiabudi, Bendungan Hilir dan Istora-Senayan. Diharapkan dengan hadirnya MRT, tidak hanya menjadi alternatif moda yang turut serta mengurai kemacetan Ibukota, tetapi juga mempercepat gerak roda perekonomian negara. (Oleh Juwita Trisna Rahayu, Editor: Gilang Galiartha, COPYRIGHT ยฉ ANTARA 2017) 12. Kerjakan tugas-tugas berikut ini secara mandiri! d. Identifikasi informasi-informasi yang merupakan fakta!

5

1.0

Jawaban terverifikasi

"Bacalah teks eksplanasi berikut! Kebersihan Lingkungan Sekolah Kebersihan sekolah merupakan satu di antara faktor penting terciptanya kenyamanan proses belajar mengajar bagi siswa dan tenaga pendidik. Lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman akan membuat para siswa menjadi betah berlama-lama belajar. Sebaliknya, jika lingkungan sekolah kotor kumuh maka proses belajar mengajar juga akan terganggu dan tidak masimal. Ada banyak cara menciptakan lingkungan sekolah sedemikian rupa. Tidak hanya peran petugas sekolah saja, siswa juga harus berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan sekolah. Sayangnya, masih banyak siswa yang kurang sadar pentingnya hal tersebut. Misalnya perilaku tidak tertib dalam membuang sampah. Meski hanya hal sederhana, dampaknya bagi lingkungan sangat besar. Jika seperempat populasi sekolah memiliki perilaku negatif tersebut akan menciptakan lingkungan yang tidak sehat untuk belajar. Sampah yang terus menumpuk lama kelamaan akan membusuk, menimbulkan bau tidak sedap, dan menjadi biang penyakit. Hal ini tentunya membahayakan kesehatan baik siswa, guru, dan seluruh elemen sekolah. Siswa bisa memberikan kontribusi bahkan dari hal terkecil sekalipun, yakni dengan mentaati jadwal piket harian kelas. Piket kelas dimaksudkan untuk menjaga kebersihan di kelas setiap harinya. Setiap hari pun secara bergantian siswa dijadwalkan membersihkan kelas mulai dari menyapu, mengepel, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Selain itu, adanya kegiatan jumat bersih turut memberikan dampak positif pada lingkungan. Beragam kegiatan tersebut tentunya bisa membuat kompleks area sekolah menjadi bersih. Jika lingkungan bersih, bisa dipastikan para siswa akan merasa nyaman dan pembelajaran bisa dilaksanakan secara maksimal. Menjaga kebersihan area sekitar sekolah memang sangat penting. Di samping menyehatkan, merawat lingkungan bisa memberikan dampak positif pada siswa dari segi akademik. Mereka akan lebih nyaman dalam mengikuti proses KBM. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat seperti di atas. Peran serta seluruh elemen sekolah, mulai kepala sekolah, staf, guru, hingga murid juga sangat dibutuhkan. https://rpp.co.id/12-contoh-teks-eksplanasi-singkat-beserta-strukturnya/ Telaah struktur ulasan/simpulan teks eksplanasi yang berjudul Kebersihan Lingkungan Sekolah di atas!

137

5.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

MRT, Moda Baru untuk Harapan Baru Jumat, 3 November 2017 16:40 WIB Jakarta (ANTARA News) - Boks girder terakhir telah terpasang di jalur Layang MRT di Jalan Kartini, Jakarta Selatan pada 31 Oktober Lalu. Pemasangan boks girder terakhir itu menandakan bahwa jalur Layang MRT sudah seluruhnya tersambung dari Lebak Bulus sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI). Artinya, penantian masyarakat untuk segera menikmati moda transportasi baru di Indonesia itu tidak Lama Lagi. Direktur PT MRT Jakarta, William Sabandar, mengatakan bahwa sa at i ni progres kontruksi proyek Tahap I MRT sudah mencapai 83,07 persen, dengan rincian untuk struktur Layang sudah sampai 7 4,64 persen, sementara untuk struktur bawah tanah sebesar 91,57 persen. Total panjang jalur Layang itu sendiri, yaitu 9,8 kilometer yang akan melewati Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR). Karena itu, menurut dia, diperlukan jenis pembangunan jembatan khusus atau special bridge sepanjang 174,5 meter yang akan dibangun dengan menggunakan metode balance cantilever. Ia optimistis pada akhir tahun ini progres akan mencapai 90 persen, artinya target penyelesaian seluruh konstruksi Tahap I pada Juli 2018 bisa tercapai. "Target 90 person sampai akhir tahun karena kereta akan datang pada tahun depan," kata William. Terkait status pembebasan lahan di Jalan Fatmawati, yakni di area Stasiun Cipete dan Stasiun Haji Nadi, saat ini masih menunggu dokumen putusan dari kasasi Mahkamah Agung, namun pemilik lahan Rashmee Mahesh Laimalani sudah mengizinkan MRT melaksanakan kegiatan konstruksi per 20 Oktober 2017. Selain itu, pemilik lahan Heriyantomo juga sudah mengizinkan MRT melaksanakan pekerjaan per 26 Oktober 2017. Pemberian izin tersebut setidaknya memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar proyek Tahap I MRT bisa segera rampung. "Kami harap tanah lain bisa dieksekusi agar bisa selesai," ujarnya. "Sehingga, pekerjaan selanjutnya bisa terfokus untuk depo dan stasiun, di mana terdapat tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah." Terkait faktor keamanan dan keselamatan, Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menuturkan saat ini pihaknya telah memasang pintu khusus untuk mencegah masuknya air ketika musim hujan yang berpotensi menimbulkan genangan di stasiun bawah tanah. Dari 13 stasiun, sedikitnya empat stasiun yang lokasinya dinilai lebih rendah akan dipasang empat pintu khusus tersebut. "Pintu itu berfungsi untuk mencegah air yang masuk, telah dipasang diem pat stasiun karena setelah kita cek, daerahnya lebih rendah," kata Silvia. Dia mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan alat pemadam kebakaran serta pengajuan agar sepanjang jalur MRT menjadi kawasan objek vital guna menadapatkan pengamanan khusus untuk menangkal dari ancaman kejahatan. "Dikebut" Sebagaimana hasil pertemuan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang di Tokyo beberapa waktu lalu bahwa Pemerintah Jepang ingin proyek Tahap I MRT diakselerasi. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo, sedangkan delegasi Jepang dipimpin oleh Wakil Menteri untuk Hubungan Internasional Kementerian Tanah, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, Hiroshi Narahira. Pemerintah Jepang menginginkan adanya akselerasi guna penerapan teknologi yang diharapkan bisa dilaksanakan sesuai target pada Desember 2017. Bukan hanya karena penerapan teknologi, melainkan juga terkait pembayaran pinjaman yang juga akan dilakukan pada Desember 2017. Investasi Proyek MRT Tahap I itu sendiri bernilai Rp16 trilliun . Menanggapi hal tersebut, Sugihardjo menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, namun karena adanya penyesuaian harga akibat adanya perubahan desain dan perpanjangan waktu konstruksi, maka perlu dilakukan inspeksi terlebih dahulu oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Namun, diyakini target pembayaran bulan Desember 2017 dapat terpenuhi. Sedangkan untuk pembangunan jalur KA MRT lintas Utara-Selatan tahap II dan MRT lintas Timur-Barat, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan akselerasi. Pihak Indonesia juga menyampaikan bahwa untuk skema finansial pada pembangunan MRT lintas Utara-Selatan tahap II, pembagian antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta akan sama dengan skema MRT lintas Utara-Selatan tahap I di mana Pemerintah Pusat akan menanggung *beban sebesar 49 persen dan Pemerintah DKI Jakarta akan menanggung *beban sebesar 51 persen. Selain kerja sama bidang intrastruktur, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang juga akan bekerja sama bidang perangkat lunak yaitu terkait dengan penyiapan regulasi dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang perkeretaapian khususnya untuk teknologi MRT dan LRT. Terkait hal itu, William menyebutkan pihaknya juga sudah menyiapkan SDM yang dikerahkan untuk pengoperasian MRT Jakarta, yaitu per 25 Oktober 2017 telah melatih 32 calon masinis dan 63 orang stat perawatan. "Agar Berkelanjutan" Berdasarkan Perjanjian Penyelenggaraan Prasarana Angkutan Umum Massal Kereta Api (Mass Rapid Transit) Nomor 22 Than 2017, PT MRT Jakarta telah ditunjuk sebagai penyelenggara saran yang meliputi pembangunan, pengoperasian, perawatan, pengusahaan, serta penyelenggaraan kawasan berbasis transportasi (TOD). Perjanjian Penyelenggaraan Prasarana MRT diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama 30 tahun sejak tanggal penetapan izin dan data diperpanjang untuk setiap kali waktu dengan durasi terlama 20 tahun. Menurut Komisaris MRT Jakarta yang juga menjabat sebagai Stat Ahli Bidang Teknologi, Lingkungan dan Energi Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono, dengan adanya penugasan tersebut, maka akan menciptakan persaingan usaha yang sehat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2017 tentang Perkeretaapian yang mengamanatkan salah satunya, yaitu multioperator. Pasalnya, saat ini PT Kereta Api Indonesia melalui anak perusahaannya PT KAI Communuter Indonesia sudah kewalahan menampung 1,1 juta orang setiap harinya. "Karena itu, dibutuhkan alternatit selain agar penumpang bisa beralih ke moda lain, juga perusahaan bisa lebih kompetitit, " kata Mantan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan itu. Namun, untuk menarik penumpang beralih moda ke MRT dan mencapai target keterisian (ridership) sebanyak 173.000 orang per harinya, dibutuhkan penghitungan tarit yang sesuai. Direktur Keuangan MRT Jakarta Tuhiyat menyebutkan hitungan tarif, yaitu tidak lebih dari satu hingga 1,5 dolar AS, tau Rp13.000-Rp20.000, namun itu belum termasuk suntikan subsidi atau PSO dari Pemprov DKI Jakarta. Kalau idealnya Rp lO.OOO, artinya Pemda DKI harus memberikan PSO sekitar Rp8.000, kalau Rp12.000 subsidinya Rp6.000," katanya. Dongkrak dengan TOD Menurut, Guru Besar Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Danang Parikesit agar bisnis transportasi bisa berkelanjutan, maka suatu perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan pendapatan dari tiket. Berkaca dari pengoperasian Mass Transit Railway (MTR) Hong Kong yang dinilai salah satu yang paling sukses di Asia, karena mengembangkan k(lwasan TOD di titik-titik stasiunnya. Sebuah studi, lanjut Danang, juga menunjukkan bahwa potensi terbesar MRT adalah pada kemampuan membangun wilayah. Pada awal pengoperasian MTR Hong Kong pada 1980-1990, menunjukkan kerugian, namun seiring dengan berkembangnya pembangunan TOD di kawasan sekitar stasiun, keuntungan yang didapat dari situ meroket dalam 10 tahun dan semakin jauh melampaui laba dari perusahaannya sendiri. "Artinya, kalaupun MTR Hong Kong ini menggratiskan penumpangnya, mereka masih untung," katanya. Padahal, MTR di sana tidak disubsidi dan harga tiket antarstasiun hanya sekitar Rp2 .500, meskipun pendapatan rata-rata penduduk Hong Kong lima sampai enam kali penduduk Jakarta. "Artinya bagaimana mengembalikan investasi MRT Jakarta Rp16 trilliun itu menjadi dua kali lipatnya yaitu Rp32 triliun, salah satu caranya, yaitu dengan TOD," ujar dia. Oanang mengatakan, dengan dikembangkannya TOD, peran moda transportasi lebih dari sekadar memindahkan orang, tetapi juga mendongkrak perekonomian daerah. PT MRT Jakarta sendiri telah ditugaskan untuk mengembangkan TOD Fase I berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 140 Tahun 2017. Seperti yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 182 Tahun 2012 tentang Panduan Rancang Kota (PRK) Pengembangan Koridor MRT Jakarta Tahap 1 bahwa seluruh kawasan di sekitar stasiun MRT Jakarta Tahap 1 akan menjadi kawasan TOD. Terdapat dua rencana induk yang MRT Jakarta persiapkan, yaitu Fase I yang meliputi Dukuh Atas, Blok M-Sisingamangaraja, Koridor Fatmawati Raya (Cipete, Blok A dan Haji Nawi) dan Fatmawati. Sementara itu, untuk Fast II, di antaranya Bundara HI, Setiabudi, Bendungan Hilir dan Istora-Senayan. Diharapkan dengan hadirnya MRT, tidak hanya menjadi alternatif moda yang turut serta mengurai kemacetan Ibukota, tetapi juga mempercepat gerak roda perekonomian negara. (Oleh Juwita Trisna Rahayu, Editor: Gilang Galiartha, COPYRIGHT ยฉ ANTARA 2017) 12. Kerjakan tugas-tugas berikut ini secara mandiri! b. Identifikasi permasalahan yang mendasari penulisan artikel tersebut!

4

0.0

Jawaban terverifikasi