Fadelia B

07 Januari 2022 07:34

Iklan

Iklan

Fadelia B

07 Januari 2022 07:34

Pertanyaan

Jenis karya sastra berbentuk prosa dan bersifat fiktif yang menceritakan suatu kisah yang di alami suatu tokoh secara ringkas disertai berbagai konflik dan terdapat penyelesaian dari masalah yang dihadapi. A. Cerpen B. Pantun C. Syair D. Biografi


17

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

N. Dwi

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

08 Januari 2022 15:45

Jawaban terverifikasi

Halo Fadelia B. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Jawaban untuk soal ini adalah A. Untuk memahami jawaban tersebut, berikut pembahasannya. Cerpen atau cerita pendek merupakan karya sastra bentuk prosa/narasi yang menceritakan sebuah kisah berdasarkan khayalan/imajinasi. Sesuai dengan namanya, cerpen menjadi karya sastra yang dapat dibaca sekali duduk atau tidak membutuhkan waktu yang lama. Ciri-ciri cerpen, di antaranya sebagai berikut. 1. Ide ceritanya khayalan atau fiksi. 2. Berfokus pada satu tokoh. 3. Konflik yang dimiliki tunggal atau tidak bercabang. 4. Cerita dapat dibaca hanya sekali duduk. 5. Latar yang digunakan terbatas. 6. Kata dalam cerita tidak lebih dari 10.000 kata. Berdasarkan penjelasan tersebut, cerpen adalah jenis karya sastra berbentuk prosa dan bersifat fiktif yang menceritakan suatu kisah yang di alami suatu tokoh secara ringkas disertai berbagai konflik dan terdapat penyelesaian dari masalah yang dihadapi. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. Semoga membantu ya :)


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

353

0.0

Jawaban terverifikasi