Yudhistira Y

12 September 2022 10:56

Iklan

Iklan

Yudhistira Y

12 September 2022 10:56

Pertanyaan

Jenderal Besar Soedirman Jenderal BesarTNI Anumerta Soedirman (lahir di Bodas, Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916 dan meninggal di Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berjuang pada masa revolusi nasional Indonesia. ia dicatat sebagai Panglima dan Jenderal Rl yang pertama dan termuda. Saat usia Soedirman 31 tahun, ia telah menjadi seorang Jenderal. Meski menderita sakit tuberkulosis paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya dalam perang pembelaan kemerdekaan Rl. Pada tahun 1950, ia wafat karena penyakit tuberkulosis tersebut. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Beliau adalah Pahlawan sejati yang rela berkorban demi bangsa dan negara Indonesia. Ia juga rela mempertaruhkan segalanya demi kemerdekaan Indonesia yang telah kita nikmati sekarang. Semoga segala jasa beliau dan perjuangan beliau dapat kita lanjutkan untuk Indonesia yang lebih baik. Jenderal Soedirman dibesarkan dalam lingkungan keluarga sederhana. Ayahnya, Karsid Kartowirodji, adalah seorang pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas. lbunya, Siyem, adalah keturunan Wedana Rembang. Sejak umur delapan bulan, ia diangkat sebagai anak oleh R. Tjokrosoenaryo, seorang asisten Wedana Rembang yang masih merupakan kerabat dari Siyem. Soedirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa. Selanjutnya, ia menimba ilmu di HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Surakarta, tapi tidak sampai tamat. Soedirman pada saat itu juga giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Setelah itu, ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Ketika zaman pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor, di bawah pelatihan tentara Jepang. Setelah menyelesaikan pendidikan di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Selanjutnya, ia menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) terbentuk dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TKR). Soedirman dikenal oleh orang-orang di sekitarnya dengan pribadinya yang teguh pada prinsip dan keyakinan. Ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat dan bangsa di atas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri. Kepribadiaannya tersebut ditulis dalam sebuah buku yang ditulis oleh Tjokropranolo, pengawal pribadinya semasa gerilya. Pada masa pendudukan Jepang, Soedirman pernah menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Karesidenan Banyumas. Ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, pasukan Jepang menyerah tanpa syarat kepada pasukan Sekutu dan Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Soedirman mendapat prestasi pertamanya sebagai tentara setelah keberhasilannya merebut senjata pasukan Jepang dalam pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah. Soedirman mengorganisir batalyon PETA-nya menjadi sebuah resimen yang bermarkas di Banyumas, untuk menjadi pasukan perang Republik Indonesia yang selanjutnya berperan besar dalam perang revolusi nasional Indonesia. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Melalui Konferensi TKR tanggal 12 November 1945, Soedirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Rl. Ia mulai menderita penyakit tuberkulosis. Walaupun begitu, ia tetap terjun langsung dalam beberapa perang gerilya melawan pasukan NICA Belanda. Menangnya pasukan Sekutu atas Jepang dalam Perang Dunia II membawa pasukan Belanda untuk datang kembali ke kepulauan Hindia Belanda (Republik Indonesia sekarang), bekas jajahan mereka yang telah menyatakan merdeka. Setelah menyerahnya pasukan Jepang, pasukan Sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang. Ternyata pasukan sekutu datang bersama dengan tentara NICA dari Belanda yang hendak mengambil kembali Indonesia sebagai koloninya. Mengetahui hal tersebut, TKR pun terlibat dalam banyak pertempuran dengan tentara Sekutu. Perang besar pertama yang dipimpin Soedirman adalah perang Palagan Ambarawa melawan pasukan lnggris dan NICA Belanda yang berlangsung dari November sampai Desember 1945. Pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Soedirman terlibat pertempuran melawan tentara lnggris di Ambarawa. Pada tanggal 12 Desember 1945, Soedirman melancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan lnggris di Ambarawa. Pertempuran terkenal yang berlangsung selama lima hari tersebut diakhiri dengan mundurnya pasukan lnggris ke Semarang. Perang tersebut berakhir tanggal 16 Desember 1945. Setelah kemenangan Soedirman dalam Palagan Ambarawa, pada tanggal 18 Desember 1945, ia dilantik sebagai Jenderal oleh Presiden Soekarno. Soedirman memperoleh pangkat Jenderal tersebut tidak melalui sistem Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya, tapi karena prestasinya. Saat terjadinya Agresi Militer Belanda II, lbu Kota Republik Indonesia dipindahkan di Yogyakarta karena Jakarta sudah diduduki oleh tentara Belanda. Soedirman memimpin pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan Belanda II tanggal 19 Desember 1948 tersebut. Dalam perlawanan tersebut, Soedirman sudah dalam keadaan sangat lemah karena penyakit tuberkulosis yang dideritanya sejak lama. Walaupun begitu, dia ikut terjun ke medan perang bersama pasukannya dalam keadaan ditandu, memimpin para tentaranya untuk tetap melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda secara gerilya. Penyakit yang diderita Soedirman saat berada di Yogyakarta semakin parah. Paru-parunya yang berfungsi hanya tinggal satu karena penyakitnya. Yogyakarta pun kemudian dikuasai Belanda, walaupun sempat dikuasai oleh tentara Indonesia setelah Serangan Umum 1 Maret 1949. Saat itu, Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta dan beberapa anggota kabinet juga ditangkap oleh tentara Belanda. Karena situasi genting tersebut, Soedirman dengan ditandu berangkat bersama pasukannya dan kembali melakukan perang gerilya. Ia berpindah-pindah selama tujuh bulan dari hutan satu ke hutan lain, dan dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah dan dalam kondisi hampir tanpa pengobatan dan perawatan medis. Walaupun masih ingin memimpin perlawanan tersebut, akhirnya Soedirman pulang dari perang gerilya tersebut karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkannya untuk memimpin angkatan perang secara langsung. Setelah itu, Soedirman hanya menjadi tokoh perencana di balik layar dalam perang gerilya melawan Belanda. Setelah Belanda menyerahkan kepulauan Nusantara sebagai Republik Indonesia Serikat dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den Haag, Jenderal Soedirman kembali ke Jakarta. Ia bersama Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Pada tanggal 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah, karena sakit tuberkulosis parah yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan. Pada tahun 1997, dia mendapat gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh beberapa jenderal di Rl sampai sekarang. Sumber: http://www.kolombiografi.com Jawablah pertanyaan tentang isi dan struktur teks biografi. 4. Bagaimana watak dan kebiasaan Jenderal Soedirman?

alt

50

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

A. Nurviani

Mahasiswa/Alumni Universitas Pamulang

27 Oktober 2022 03:20

Jawaban terverifikasi

Jawabannya adalah Jenderal Soedirman memiliki watak yang pantang menyerah, teguh pada prinsip dan keyakinan dan sederhana. Pembahasan. Soedirman dikenal oleh orang-orang di sekitarnya dengan pribadinya yang teguh pada prinsip dan keyakinan. Ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat dan bangsa di atas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri. Kepribadiaannya tersebut ditulis dalam sebuah buku yang ditulis oleh Tjokropranolo, pengawal pribadinya semasa gerilya. Jadi, jawabannya adalah Jenderal Soedirman memiliki watak yang pantang menyerah, teguh pada prinsip dan keyakinan dan sederhana.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

1. Sejak kecil kau telah akrab dengan lingkungan sekolah ini karena sering diajak ibumu kemari. Tak heran ketika sudah waktunya untuk masuk sekolah, kau begitu **supel** dan teman-temanmu pun sudah banyak. Mereka umumnya murid-murid yang pernah diajar ibumu waktu kelas satu. Sedangkan aku? Aku waktu itu baru saja pindah ke kota kecil ini. Makna kata bercetak tebal dalam kutipan cerpen tersebut adalah .... A. ramah C. santun B. sopan D. baik

314

5.0

Jawaban terverifikasi

Teks berikut untuk soai nomor 4. 1) Ilmuwan di berbagai belahan dunia berkejaran dengan waktu untuk menciptakan vaksin guna mengatasi virus Corona jenis baru. Vaksin perlu segera diciptakan karena kematian akibat virus Corona yang terus bertambah dan penyebaran virus yang kian meluas. 2) Pada Jum'at (7-2-2020), Komisi Kesehatan Nasional Cina mencatat jumlah kematian akibat virus Corona baru telah mencapai 636 kasus, sedangkan jumlah warga yang terinfeksi menjadi 31.161 kasus. Kasus terbanyak terjadi di Hubei, Cina, tempat vi kesehatan du niairus pertama muncul. Selain di Cina, virus itu kini telah menyebar ke lebih dari 25 negara. 3) Para ilmuwan bekerja dalam kecepatan penuh untuk menemukan vaksin bagi virus Corona baru atau penyakit pernapasan akut 2019-nCOV. Sebagai pusat epidemic, ilmuwan Cina berupaya menemukan vaksin bagi virus itu. Perkembangan terbaru adalah mereka menciptakan peta genetik virus. 4) Ilmuwan dari Australia, Kanada, hingga Prancis ikut menciptakan berbagai jenis inokulasi bersama sejumlah perusahaan biotek dan vaksin. Beberapa waktu lalu, Kepala Laboratorium Identifikasi Virus dari Institut Peter Doherty untuk Infeksi dan kekebalan, Melbourne, Julian Druce, menyatakan mereka mengembangkan virus Corona versi laboratorium dari tubuh pasien yang terinfeksi untuk uji coba. Tanggapan yang sesuai dengan berita tersebut adalah ... A. Pemerintah Australia telah tanggap menghadapi serangan virus Corona dengan menemukan vaksin virus tersebut. B. Para ilmuan perlu segera mempelajari virus corona yang menjadi masalah besar bagi kesehatan dunia karena persebarannya sangat cepat. C. Masyarakat perlu mawas diri dan menjaga kesehatan dalam menghadapi serangan virus corona yang mulai menyebar di Indonesia, D. Virus corona menjadi masalah besar bagi kesehatan manusia.

100

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan