Fatmuria F

08 Maret 2020 15:30

Iklan

Fatmuria F

08 Maret 2020 15:30

Pertanyaan

jelaskan tentang seminar, lokakarya, simposium

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

06

:

01

:

06

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

S. Alya

Mahasiswa/Alumni Universitas Pakuan

14 Januari 2022 02:42

Jawaban terverifikasi

Halo, Fatmuria F. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya :) Seminar adalah pertemuan atau persidangan yang bertujuan membahas dengan dipimpin oleh para ahli, lokakarya adalah pertemuan para ahli untuk membahas suatu masalah sesuai bidang keahliannya, dan simposium adalah pertemuan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat mengenai topik tertentu. Yuk kita simak pembahasan berikut. Diskusi merupakan pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Jenis-jenis diskusi di antaranya adalah seminar, lokakarya, dan simposium. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB), seminar diartikan sebagai pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ahli (guru besar, pakar, dan sebagainya). Dalam KBBI, lokakarya diartikan sebagai pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan dalam bidang keahliannya; sanggar kerja. Dalam KBBI, simposium diartikan sebagai pertemuan dengan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang beberapa aspek dari topik yang sama. Dengan demikian, seminar adalah pertemuan atau persidangan yang bertujuan membahas dengan dipimpin oleh para ahli, lokakarya adalah pertemuan para ahli untuk membahas suatu masalah sesuai bidang keahliannya, dan simposium adalah pertemuan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat mengenai topik tertentu. Semoga membantu :)


Iklan

Dusun L

09 Maret 2020 00:35

seminar adalah suatu karaya satra lokakarya adalah suatu ketukan lokal


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

367

0.0

Jawaban terverifikasi